pameran ghost nets di museum bahari kolaborasi dengan seniman australia dari jaring bekas - News | Good News From Indonesia 2025

Pameran Ghost Nets di Museum Bahari, Kolaborasi dengan Seniman Australia dari Jaring Bekas

Pameran Ghost Nets di Museum Bahari, Kolaborasi dengan Seniman Australia dari Jaring Bekas
images info

Ketika mendengar nama Museum Bahari, mungkin yang akan terbayang di benak Kawan adalah koleksi maritim atau sesuatu yang berhubungan dengan laut. Tentu yang menjadi daya tarik utama di sini adalah perahu dan artefak alat navigasi. Namun, tahukah Kawan? Belum lama ini, Museum Bahari menambah koleksi baru tentang biota laut.

Terhitung sejak bulan Maret 2025 — Agustus 2025, Kedutaan Besar Australia di Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Jakarta dan Museum Bahari menggelar sebuah pameran temporer dengan tajuk “Ghost Nets: Awakening Drifting Giants”.

Ini merupakan sebuah pameran kolektif yang diikuti oleh 8 seniman Erub Arts, sebuah kolektif di pulau Darnley, Selat Torres, Australia.

Pameran Ghost Nets 

Dikutip dari kata pengantarnya, pameran ini menyoroti upaya konservasi laut yang menggunakan medium jaring bekas pakai nelayan yang hanyut di perairan sekitar. Lewat karyanya para seniman berupaya mengangkat cerita dan hubungan budaya antara dua negara ini lewat sudut pandang yang unik.

Meski hanya berupa satu panel, salah satu ruangan di Museum Bahari disulap seolah menyerupai lautan yang terdapat segerombolan binatang laut di tengahnya. Dari ikan kecil, pari, penyu, hingga cumi-cumi, semua karyanya dibuat dengan jaring bekas yang disimpul dan dibentuk dengan beragam warna yang kemudian digantung.

Dengan demikian, sekilas dari jauh tidak akan ada yang menyangka kalau ini merupakan hasil daur ulang.

Seni Jaring Bekas Erubs art di Museum Bahari | Dok. Almer Sophian
info gambar

Masih mengacu pada sumber yang sama, sejak 2011 para seniman Erub Arts tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi juga menyampaikan pesan tentang kesadaran lingkungan, khususnya laut. Ke delapan seniman yang terlibat di antaranya ada:

  • Emma Gela
  • Nancy Naawi
  • Ellarose Savage
  • Florence Guthen
  • Jimmy John Thaiday
  • Jimmy K. Thaiday
  • Racy Oui-Pitt
  • Lavinia Ketchell

Ini bukan kali pertama pameran dengan medium jaring bekas nelayan diadakan di Indonesia. Sebelumnya di tahun 2023, pameran dengan tajuk yang sama pernah digelar di Museum Macan. Di mana gelaran ini juga berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Australia di Indonesia dan Erub Arts dengan koleksi yang lebih besar.

GhostNets dalam Angka

GhostNets” sendiri adalah sebuah fenomena jaring penangkap ikan yang ditinggalkan di tengah laut yang pada akhirnya merusak ekosistem laut karena dapat membahayakan hewan laut dan merusak terumbu karang.

Menurut data dari Nets for Net Zero, setiap tahunnya ada sekitar 640.000 sisa penangkapan ikan yang berakhir terlantar di dunia.

Menurut sebuah jurnal yang disusun oleh Anton Pramono Bambang Trihardiyanto dkk mencatat dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Terhitung dalam 5 tahun terakhir, di Semarang ada penurunan hasil tangkap rajungan sebesar 30% yang disebabkan oleh keberadaan sisa jaring di perairan sekitar.

Upaya KKP Mengurangi GhostNets

Dengan adanya fenomena ini, sebenarnya pemerintah melalui KKP memiliki regulasi yang membahas tentang pendataan aktivitas penangkapan ikan termasuk alat penangkapan yang digunakan melalui Permen nomor 58 tahun 2020 tentang usaha perikanan tangkap.

Dalam peraturan tersebut tertulis bahwa pegawai negeri sipil yang telah memenuhi kompetensi dan diberikan kewenangan oleh direktur jenderal mempunyai tugas teknis untuk melakukan pemeriksaan fisik kapal perikanan dan alat penangkapan ikan.

Selain itu juga, pada pasal 89 ayat 4 tertulis tentang pemberian tanda alat penangkapan ikan sesuai klasifikasi kapal untuk nelayan kecil. Jika ditelaah lebih dalam, hal ini dapat memudahkan pengusutan jika nantinya ada jaring yang ditinggalkan di perairan.

Membangun di Lahan Basah: Pameran Temporer Tentang Sejarah Museum Bahari

Tak hanya regulasi dalam Permen, sejak 2018 KKP juga bekerjasama dengan Global Ghost Gear Initiative (GGGI) menjalankan Proyek Percontohan Abandoned, lost or otherwise discarded fishing gear (ALDFG) 3R dengan 3 tujuan utamanya yakni:

  • Reduce, Mengidentifikasi bukti terkait ghost fishing dan menerapkan langkah-langkah mitigasi
  • Retrieve, mendorong sebuah kolaborasi antarpemangku kepentingan mengurangi ALDFG dan meningkatkan fasilitas penerimaan limbah pelabuhan
  • ReuseandRecycle, mengeksplorasi kemungkinan inovasi dari daur ulang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.