Istilah ‘anak ahensi’ sebagai sebutan bagi seseorang yang bekerja di ahensi sering sekali di dengar akhir-akhir ini. Namun, tahukan Kawan GNFI apa itu ahensi? Ahensi adalah sebutan kekinian untuk agensi yang menggeluti bidang periklanan (advertising).
Salah satu alasan dibalik pesatnya perkembangan industri ahensi adalah suburnya area digital di Indonesia sehingga kebutuhan atas kreatifitas di media digital juga ikut meningkat. Industri ahensi memiliki fokus produksi pada kreativitas media dalam bentuk gambar, video, wording, dan luaran kreatif lainnya.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Cek Legalitas Perusahaan, Penting Untuk Pencari Kerja!
Setiap industri memiliki culture-nya masing-masing, begitu pula industri ahensi. Hal tersebut tidak mungkin sepenuhnya disukai atau tidak disukai, tergantung preferensi tiap-tiap orang. Tertarik untuk berkecimpung di industri ini? Pahami suka duka menjadi anak ahensi berikut ini!
Suka
Waktu Fleksible
Kebijakan tiap-tiap perusahaan berbeda, tetapi umumnya ahensi tidak memiliki jam kerja yang kaku. Anak ahensi dipersilahkan untuk berangkat sesuai dengan kehendaknya, dengan syarat durasi jam kerja terpenuhi, proyek selesai, dan memuaskan request klien. Hal ini akan sangat sesuai bagi Kawan GNFI yang bukan golongan morning person.
Berkembang
Sejatinya, setiap pekerjaan akan memberikan perkembangan bagi pekerjanya. Namun, anak ahensi akan mendapatkan perkembangan yang lebih kompleks lantaran dituntut untuk menjadi orang yang sangat multitasking. Atas dasar hal tersebut, umumnya setiap anak ahensi memiliki softskill dan hardskill yang beragam.
Anak ahensi akan berteu dengan banyak klien, pada tiap-tiap klien terdapat karakter, keunikan, dan ciri khas masing-masing. Selera media yang berbeda menuntut anak ahensi untuk kreatif di banya sektor dan style. Selain itu, bertemu dengan banyak karakter manusia menjadikan anak ahensi untuk adaptif dalam berkomunikasi dan negosiasi.
Outfit Bebas
Ini adalah hal yang paling mencolok dan dianggap cukup keren bagi Gen Z. Outfit anak ahensi umumnya unik, stylish, dan ekspresif karena tidak terdapat regulasi yang ketat terkait berbusana. Meskipun begitu, perusahaan biasanya menetapkan batas-batas tertentu agar kreatifitas berbusana yang ada tetap berada pada koridor norma yang berlaku.
Duka
Lembur
Bagi anak ahensi, lembur merupakan sesuatu yang normal. Mengingat terdapat fleksibilitas jam kerja, maka lembur menjadi konsekuensi yang tidak bisa dihindari. Meskipun begitu, anak ahensi pada umumnya didominasi oleh orang sedari awal memang kuat begadang.
Hal ini dikarenakan bagi orang-orang kreatif ide-ide justru bermuncuan di larut malam. Kebutuhan atas lembur juga dikarenakan anak ahensi harus mengejar deadline yang telah disepakati dengan klien.
Revisi Klien
Sebagai penyedia jasa yang luarannya berupa media, revisi merupakan hal yang lumrah terjadi. Produk media atau tulisan telah dihasilkan sesuai dengan brief dari klien, tetapi barangkali terdapat hal-hal yang kurang disepakati ketika media dan tulisan sudah jadi.
Kebijakan revisi ini bergantung pada regulasi ahensi dan kesepakatan dengan klien, umumnya ahensi menetapkan batas maksimal terkait revisi. Meskipun begitu, revisi tetap menjadi hal yang menyebalkan lantaran perbedaan perspektif, durasi yang lebih singkat, dan berbagai hal lainnya.
Baca Juga: Pameran Rabu Jam 7 oleh Sketsa Pulang Kerja Jogja, Komunitas Hobi Selepas Kerja
Lingo
Terdapat satu hal lagi yang menarik ketika menjadi anak ahensi, yaitu penggunaan istilah-istilah yang unik. Kebanyakan dari istilah tersebut merupakan bahasa campuran Indonesia-Inggris, tetapi juga ditemukan campuran dengan bahasa daerah.
Berbagai istilah ini disebut dengan Lingo. Dilansir dari Goong.com, Lingo adalah bahasa atau istilah khusus yang digunakan oleh sekelompok orang. Namun, penggunaanya tidak dipahami oleh orang yang berada di luar golongan tersebut.
Lingo biasanya digunakan dalam percakapan informal. Hal ini sangat berpengaruh karena orang yang tidak akrab atau tidak termasuk dalam golongan, maka tidak akan memahami lingo yang digunakan oleh golongan tersebut.
Beberapa diantaranya yang paling sering digunakan yaitu:
- Hanupis (Hatur nuhun pisan): Ekspresi terima kasih
- Izin jump in (Izin melompat masuk): Meminta izin untuk masuk ke dalam kontekss
- Punten: Untuk meminta izin atau maaf yang tidak bersifat kesalahan
- Janji-janji tukang jait: Janji yang tidak ditepati dan ditunda-tunda
Pada akhirnya, tidak ada pekerjaan yang sempurna. Pekerjaan terbaik adalah pekerjaan yang sisi negatifnya mampu di terima dan di tolerir. Meskipun begitu, mengetahui hal-hal umum yang terdapat dalam suatu jenis industri akan memberikan referensi dan pertimbangan terkait atmosfer pekerjaan. Hal ini akan membantu Kawan GNFI dalam penyeleksian dunia karir sekaligus fokus industri yang akan digeluti.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News