Dalam upaya menumbuhkan jiwa kreatif dan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) PGSD Universitas Muhammadiyah Malang menggelar kegiatan pelatihan bertajuk “Pembuatan Sablon Sederhana pada Tote Bag” di SDN Kotalama 1, Kota Malang. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari siswa-siswi kelas atas, guru, dan pihak sekolah.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam proses menyablon desain sederhana ke atas media tote bag berbahan kain. Selain mengenalkan keterampilan praktis yang bisa menjadi bekal kewirausahaan, kegiatan ini juga mengedukasi siswa tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik melalui penggunaan tas kain yang dapat dipakai ulang.
Para siswa tampak sangat bersemangat, mulai dari proses menggambar desain hingga menyablonnya ke tote bag masing-masing. Tawa ceria dan rasa bangga terlihat jelas saat mereka melihat hasil karya mereka terbentuk menjadi tas yang unik dan penuh warna.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan imajinasi dan ekspresi diri melalui gambar dan pesan-pesan positif yang mereka tuangkan dalam desain tote bag. Beberapa siswa bahkan menuliskan slogan seperti “Sayangi Bumi, Kurangi Plastik” atau “Hijaukan Dunia dari Sekolah”. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mereka terhadap isu lingkungan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga sudah mulai meresap dalam kesadaran tindakan nyata.
Belajar Kreatif Sekaligus Peduli Lingkungan
Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari tersebut, para siswa diajak untuk membuat desain bertema lingkungan seperti gambar pohon, bunga, binatang, atau pesan-pesan ajakan menjaga bumi. Desain yang mereka buat kemudian dipindahkan ke tote bag menggunakan teknik sablon manual yang mudah dan aman bagi anak-anak.
"Anak-anak terlihat sangat antusias dan bangga dengan hasil karyanya. Ini bukan hanya soal membuat sesuatu, tapi juga membangun kesadaran bahwa kita bisa berkarya sambil menjaga bumi," ujar salah satu mahasiswa PPG PGSD yang menjadi fasilitator kegiatan, dalam wawancara langsung di lokasi.
Kepala SDN Kotalama 1, Ibu Dra. Sriwati, S.Pd., turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, pembelajaran kontekstual seperti ini sangat membantu siswa dalam mengembangkan kreativitas dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. “Anak-anak jadi lebih sadar bahwa mereka bisa berkontribusi menjaga lingkungan dengan cara-cara sederhana,” ungkap beliau saat diwawancarai langsung usai kegiatan.
Pengalaman Belajar yang Membekas
Tidak hanya belajar menyablon, siswa juga diajak berdiskusi mengenai dampak penggunaan plastik sekali pakai serta pentingnya menggunakan alternatif yang ramah lingkungan. Tote bag hasil sablon mereka boleh dibawa pulang sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan semangat belajar mereka.
Para guru yang turut mendampingi kegiatan ini berharap pelatihan semacam ini bisa terus dilaksanakan, karena mampu mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang dalam proses belajar.
Sinergi Pendidikan dan Lingkungan
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program pengabdian mahasiswa PPG dalam rangka membentuk guru profesional yang tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan sosial di lingkungan pendidikan dasar.
Melalui kegiatan semacam ini, mahasiswa diajarkan untuk melihat pendidikan sebagai proses holistik yang tidak terbatas pada mata pelajaran, tetapi juga menyentuh aspek karakter, kepedulian sosial, dan keterlibatan aktif dalam isu-isu global, seperti pelestarian lingkungan.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa PPG PGSD Universitas Muhammadiyah Malang berupaya menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dan kreativitas sebagai bekal masa depan generasi muda.
Harapannya, siswa tidak hanya tumbuh menjadi individu yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan di sekitarnya. Kegiatan sederhana seperti sablon tote bag ternyata mampu menjadi media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus bermakna.
"Melalui media tote bag ini, kami ingin menyampaikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal sederhana. Dari anak-anak, dari sekolah, dan dari kita semua," pungkas salah satu tim pelaksana kegiatan dengan semangat, dalam sesi wawancara langsung di akhir acara.
Ia menambahkan bahwa pelibatan siswa secara aktif dalam kegiatan kreatif seperti ini mampu menumbuhkan rasa memiliki dan semangat untuk terus menjaga lingkungan, bahkan setelah kegiatan berakhir.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News