Meskipun pada 28 Februari 2025 grup musik Fourtwnty mengumumkan rehat dari panggung musik, belum lama ini salah satu lagunya sedang menjadi perbincangan di TikTok. Menariknya, yang viral ini bukanlah rilisan terbarunya, melainkan lagu yang sudah rilis di 3 tahun yang lalu.
Kembali Viral
Berjudul “Mangu”, lagu ini merupakan single yang mereka rilis di bulan April 2022. Kemudian, masuk ke album “Nalar” yang dirilis setahun setelahnya. Awal kembali viral-nya bermula ketika salah satu peserta Indonesian Idol, Angie Carvalho, menyanyikan sepenggal lagu tersebut dalam episode ke-18 ‘Idolyfe’ musim ke-6. Video tersebut rilis di website salah satu channel televisi swasta.
Mendengar pembawaannya yang berbeda dengan originalnya dan liriknya yang bisa dibilang relate dengan kehidupan banyak orang, sejak Maret 2025, lagu terus dinyanyikan ulang atau digunakan sebagai musim latar video banyak warganet di media sosial.
Karena viral, meskipun lagunya sudah rilis di tahun 2022, di bulan Mei 2025, Mangu berhasil menduduki peringkat 1 di playlist “Top 50 Indonesia” dan peringkat 11 di“Top 50 Global”.
Keduanya merupakan playlist resmi dari Spotify. Berbicara tentang lagunya, artikel ini akan mengulik suasana apa yang terasa dan apa pesan tersirat yang ada di lagu Mangu.
Arti Mangu
Menurut KBBI, mangu memiliki arti termenung atau terdiam. Jika dimaknai, kata ini adalah refleksi diri dari kekecewaan, kesedihan dan kebingungan.
Lagunya sendiri memiliki sebuah pesan tentang dilema yang besar. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Andini Putri salah satu aktor dalam video klipnya.
Diambil dari video behind the scene, pengambilan videonya diunggah oleh kanal YouTube resmi Fourtwnty. Mangu memiliki konflik utama, yaitu tentang cinta beda agama yang tidak direstui oleh orang tuanya.
Masalahnya memuncak ketika sang ayah tahu akan hal ini. Ia pun marah dan berdebat dengan anak pertamanya. Tak hanya membuat keretakan dengan satu orang, tetapi karena marahnya itu, anak keduanya yang masih kecil menjadi takut.
Ari Lesmana selaku penyanyi dan pembuat lagu ini menyatakan jika lagunya berdasarkan cerita yang dialami sahabatnya yang berada di Solo. Inti dari pesannya yang dapat dilihat dari liriknya adalah sebuah kekecewaan dari satu orang dalam masalah cinta beda agama.
Mangu dalam lagunya dimaknai adanya perubahan dalam hubungan yang sulit diterima karena adanya perbedaan. Namun segala renungan atau kekecewaan dalam hati.
Ini bisa disimpulkan dari banyaknya pengulangan kata “hatiku, sulit, dan gila”. Sedangkan kata yang menggambarkan adanya perubahan ada di penggalan “tak lagi sama”.
6 Bulan Mengejar Deadline: Kisah Animator di Balik Film Jumbo yang Sukses Sentuh 9 Juta Penonton
Untuk memaknai perbedaan agama dari lagu ini, terlihat dari pengulangan kata “cara berdoa dan arah kiblatnya”. Hingga kini banyak konten di media sosial yang menggunakan lagu ini.
Selain karena mengikuti arus, banyak juga yang mengungkapkan jika mereka mengalami hal yang sama juga atau setidaknya mereka pernah di hubungan seperti itu.
Beda Agama dalam Hukum Negara
Meski banyak yang merasa hubungan beda agama dan sebatas cinta masa muda atau pacaran. Namun, jika dilihat dari segi hukum di Indonesia.
Terkait peraturan hubungan beda agama, khususnya di jenjang serius seperti pernikahan terdapat 2 poin yang diatur dalam SEMA 2/2023 menjelaskan:
- Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu, sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 huruf f UU Perkawinan.
- Pengadilan tidak mengabulkan permohonan pencatatan perkawinan antar umat yang berbeda agama dan kepercayaan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News