kardinal suharyo indonesia emas itu cita cita kemerdekaan - News | Good News From Indonesia 2025

Kardinal Suharyo: Indonesia Emas Itu Cita-cita Kemerdekaan

Kardinal Suharyo: Indonesia Emas Itu Cita-cita Kemerdekaan
images info

Indonesia Emas menjadi gagasan dan visi pemerintah Indonesia dalam menatap usia ke-100 pada 2045 mendatang. Impian terbesarnya pada tahun tersebut Indonesia sudah menjadi negara maju di banyak bidang termasuk ekonomi.

Pemerintah yakin mimpi itu bisa terwujud. Faktor kuncinya ada di bonus demografi yang diprediksi terjadi dalam rentang tahun 2030-an. Dari faktor itu, penduduk usia produktif dinilai akan meningkat dan bisa berdampak dalam pembangunan Indonesia pada usia emas.

Visi Indonesia Emas 2045 menuai tanggapan dari banyak kalangan. Salah satunya dari Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo yang merupakan Kardinal gereja Katolik Indonesia. Menurutnya, Indonesia Emas bagian penting bagi bangsa karena sebagai bentuk cita-cita kemerdekaan.

Cita-cita Bagus

“Saya membayangkan Indonesia Emas itu wujudnya adalah keadaban publik yang semakin matang,” kata Kardinal Suharyo kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Indonesia Emas di mata Kardinal Suharyo rupanya bukanlah sekadar negara ada di posisi sejajar dengan negara-negara yang terlebih dulu maju. Bagi dirinya, terpenting ialah adab yang mesti dikedepankan dengan didukung tiga pilar utama yaitu negara, bisnis, dan masyarakat warga.

Kardinal Suharyo meyakini andai tiga pilar itu berdiri kukuh dan menjalankan fungsinya secara optimal, keadaban publik dapat terbentuk dan mimpi Indonesia Emas niscaya bisa tercapai. Namun, jika tidak keadaban publik tidak terbangun sehingga semakin jauh dari cita-cita semula.

Bagi Kardinal Suharyo sendiri cita-cita Indonesia Emas bagus karena cerminan dari cita-cita kemerdekaan suatu bangsa. Namun, cita-cita itu tidak mudah diwujudkan jika masih ada penyalahgunaan kekuasaan dari para pembesar negara.

“Bagi saya Indonesia Emas itu cita-cita bagus karena memang itu cita-cita kemerdekaan. Harus dicari, diburu, dituju. Tetapi ya itu, tergantung. Silakan bayangkan bagaimana negara dengan sistem yang dianut bisa menyejahterahkan seluruh warga negara. Bukan sesuatu yang gampang, tantangannya berat sekali. Maka kalau tidak ada namanya kemauan politik untuk melupakan kepentingan pribadi, golongan, itu tidak akan tercapai,” ungkap Uskup Agung asal Bantul tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.