ifa isfansyah ingin industri film nasional lebih maju di indonesia emas 2045 - News | Good News From Indonesia 2025

Ifa Isfansyah Ingin Industri Film Nasional Lebih Maju di Indonesia Emas 2045

Ifa Isfansyah Ingin Industri Film Nasional Lebih Maju di Indonesia Emas 2045
images info

Indonesia Emas 2045 adalah gagasan dan visi dari pemerintah dalam melihat usia ke-100 tahun. Pemerintah berharap pada tahun itu negara bisa naik derajatnya setara dengan negara-negara maju.

Bonus demografi diprediksi terjadi pada rentang tahun 2030-an. Dari fenomena itu nantinya penduduk usia produktif akan bertambah dan itu dinilai bisa menjadi kunci penting dalam mewujudkan mimpi Indonesia Emas.

Rakyat Indonesia tentu berharap cita-cita itu bisa selaras dengan apa yang ada di dalam benak pemerintah. Meski hari demi hari rasa pesimisme diperlihatkan banyak orang dalam menanggapi mimpi tersebut, tapi tetap ada rasa berharap agar hal baik tercipta pada 2045 mendatang.

Sutradara Indonesia, Ifa Isfansyah salah satunya. Ia tidak optimis atau pesimistis saat dalam menatap Indonesia Emas. Kendati begitu, ia tetap berharap industri film kelak bisa lebih maju dibandingkan sekarang.

Indonesia Emas di Mata Ifa

Jakarta adalah Hollywood-nya Indonesia. Di kota megapolitan inilah industri perfilman nasional lebih sering bergerak terutama dalam segi bisnis dibandingkan kota-kota lainnya.

Ruang-ruang berkarya dan menggapai kesuksesan lewat film pun menjadi minim di Indonesia yang luas. Oleh karena itu, Ifa pun berharap suatu hari nanti peminat industri film memiliki kemudahan akses entah itu untuk mamerkan atau mengasah kemampuan.

“Misalnya gini, kalau mau jadi pemain bayangan sata itu sangat mungkin tiba-tiba, di Papua atau Manado atau di mana pun, langsung punya akses terhadap industrinya karena casting sudah ada platform video. Mungkin muncul sekolah film, festival, segala macam yang artinya untuk mendapatkan akses ke pusat ekonomi atau industrinya,” ucap Ifa kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Ifa juga mengharapkan distribusi film yang lebih galak. Karena dari situ, pengetahuan mengenai perfilman bisa didapat banyak orang dan memicu tangan-tangan kreatif yang berpotensi memunculkan keberagaman dalam berkarya.

“Ketika distribusi menyebar, keberagaman filmnya juga semakin banyak, akses ke industri filmnya semakin kebuka lebar,” katanya lagi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.