Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April baru saja berlalu. Kawan GNFI ketinggalan agendanya? Jangan khawatir, kawan masih bisa berkontribusi dengan aksi sederhana.
Bulan April secara resmi diakui sebagai Earth Month, yakni periode untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah melindungi planet kita. Dengan banyaknya bencana yang disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim, sudah sepatutnya kita ikut serta dalam gerakan peduli lingkungan ini.
Di Hari Bumi, kita bisa berpartisipasi dalam Earth Hour, yaitu aksi mematikan lampu dan alat elektronik sebagai simbol komitmen melindungi bumi. Lalu, apa yang bisa kita lakukan setelahnya?
Dimulai dari bulan ini, kawan bisa membangun kebiasaan baik untuk merawat bumi. Mulailah dengan langkah kecil untuk dampak yang besar. Berikut ini kebiasaan baik yang bisa dibangun dari diri sendiri.
1. Matikan Listrik yang Tidak Terpakai
Lebih dari 40% emisi karbon dioksida (CO2) disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik. Jadi, penggunaan listrik yang berlebih juga menyumbang untuk pemanasan global.
Dengan menghemat listrik, kita membangun kesadaran diri untuk mengurangi dampak buruk ini. Matikan perangkat listrik yang tidak terpakai, cabut charger, gunakan fitur mati otomatis pada gadget. Sederhana bukan?
2. Menanam: Satu Tumbuhan, Seribu Harapan
Tanaman, termasuk pohon, memiliki kemampuan untuk mengurangi kadar CO2 dari atmosfer dan karenanya dapat memperlambat laju pemanasan global. Mulailah dengan menanam tanaman hias atau tanaman obat di rumahmu. Bahkan satu pot kecil di tepi jendela bisa membawa perubahan.
3. Pikir Ulang Sebelum Beli
Belakangan ini masyarakat mulai mengenal konsep mindful shopping, yaitu berbelanja dengan penuh kesadaran. Tanyakan kepada dirimu sebelum membeli, apakah sesuai kebutuhan, kenapa harus membeli, dan apakah barang yang akan dibeli baik untuk lingkungan. Jika jawaban ketiga pertanyaan tersebut negatif, maka pertimbangkan kembali untuk membeli.
Gunakan barang yang masih bisa dipakai. Hindari fast fashion dengan tren yang cepat berlalu, karena hanya akan menghasilkan penumpukan sampah tekstil. Lebih baik membeli barang dengan nilai guna yang tinggi dan umur panjang, timeless fashion atau mode yang tidak terpengaruh oleh zaman. Misalnya, tas dan sepatu berbahan dasar kulit, dan pakaian yang mudah dipadupadankan.
4. Upcycling: Menambah Nilai pada Barang Lama
Mengubah limbah menjadi produk baru bernilai lebih tinggi adalah langkah cerdas merawat bumi. Tentu hal ini membutuhkan usaha lebih ketimbang membeli barang baru. Tapi manfaat yang didapat bisa jadi lebih besar.
Contohnya, mengolah sampah organik menjadi eco enzym, sabun mandi, dan lain-lain. Contoh paling sederhana adalah mengubah wadah atau botol plastik dan kaleng bekas menjadi perabot yang cantik. Bahkan bagi yang berjiwa bisnis, cara ini bisa menjadi peluang usaha rumahan.
5. Mulailah Berjalan Kaki dan Bersepeda
Kendaraan bermotor di Indonesia adalah penyumbang terbesar polusi udara. Lebih dari 70% polusi udara berasal dari emisi kendaraan bermotor. Tidak hanya berdampak buruk pada Bumi, polusi juga berdampak pada kesehatan.
Menurut detikhealth, Indonesia menempati peringkat terakhir negara dengan jumlah langkah kaki rata-rata perhari paling sedikit. Membiasakan berjalan kaki saat bepergian jarak dekat, tidak hanya baik bagi lingkungan, tapi juga akan meningkatkan kualitas hidup.
6. Bicara Lewat Aksi
Mulailah dari diri sendiri. Kurangi sampah plastik dengan membawa botol minum waktu ngafe, matikan air saat tidak digunakan dan perbaiki keran yang bocor, bawa wadah dari rumah untuk makanan takeaway. Tidak perlu banyak bicara untuk menginspirasi orang lain, dengan melakukan semua hal di atas secara konsisten, kita otomatis mengajak orang lain untuk ikut merawat Bumi tercinta.
7. Berdoa untuk Bumi
Kawan dapat berdoa memohon agar bumi dan semua makhluk di dalamnya senantiasa dihindarkan dari bencana dan kerusakan, dan juga mendoakan diri kita agar tidak menjadi bagian dari orang-orang yang membuat kerusakan.
Hari Bumi patut menjadi momentum yang penting untuk kita rayakan setiap tahunnya sebagai pengingat bahwa bumi semakin tua dan perlu penjagaan kita. Namun, merayakan tak selalu harus hingar bingar.
Dengan merayakan Earth Month, kita membangun kebiasaan yang baik untuk bumi. Semoga kebiasaan ini terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya dan menginspirasi banyak orang, hingga akhirnya bumi kita pulih kembali
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News