Setiap 22 April sejak 1970, dunia memperingati Hari Bumi sebagai refleksi dan aksi nyata yang kita lakukan bagi Bumi. Namun, peringatan ini tidak cukup hanya berakhir dalam ucapan dan postingan semata yang hanya berlangsung satu hari.
Kondisi Bumi kita sedang mendesak dengan berbagai kerusakannya. Planet ini tengah bergulat dengan sejumlah tantangan lingkungan yang mendesak dan tak bisa lagi diabaikan. Dari bencana akibat perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga polusi plastik yang mencemari laut dan tanah, semuanya jadi bukti nyata bahwa planet ini sedang dalam kondisi genting dan membutuhkan tindakan segera.
Namun, kabar baiknya? Perubahan bisa dimulai dari diri kita sendiri. Peran individu untuk Bumi, sekecil apapun, punya arti besar jika dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.
Menurut earthday.org, langkah awal yang bisa kita lakukan adalah memulai dari edukasi lingkungan, ikut dalam advokasi lingkungan, membangun komunitas peduli lingkungan, hingga memanfaatkan kampanye digital untuk Bumi, ada banyak cara menyelamatkan lingkungan yang bisa kita lakukan sesuai kapasitas masing-masing.
Edukasi Lingkungan adalah Langkah Pertama
Langkah awal untuk menyelamatkan Bumi dimulai dari hal sederhana, yaitu memahami persoalannya. Mempelajari isu-isu lingkungan, khususnya perubahan iklim, adalah fondasi penting agar kita tahu apa yang sedang terjadi, apa dampaknya bagi kehidupan, dan solusi apa yang bisa diambil.
Menurut NASA, suhu rata-rata Bumi diperkirakan akan naik hingga 1,5 derajat Celsius dalam beberapa dekade mendatang. Kenaikan suhu ini akan memengaruhi semua bagian dunia. Dengan pemahaman yang baik, kita akan lebih sadar bahwa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, melindungi hutan, dan mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan merupakan tanggung jawab kita bersama.
Hari Bumi 2025 Usung Tema “Kekuatan Kita, Planet Kita”, Promosikan Sumber Energi Terbarukan
Aksi nyata yang dapat kita lakukan untuk mengedukasi diri adalah dengan membaca artikel lingkungan, menonton film dokumenter iklim, mengikuti webinar, atau berdiskusi di kelas/komunitas.
Jadi Advokat Lingkungan
Advokat lingkungan adalah individu atau organisasi yang secara aktif mendorong masyarakat, perusahaan, dan pemerintah untuk bertindak dengan cara yang meminimalkan kerusakan lingkungan.
Peran mereka menjadi penting karena satu suara, jika disuarakan bersama, bisa menjadi kekuatan kolektif yang menggerakkan perubahan besar.
Kita pun bisa mengambil bagian dalam advokasi lingkungan melalui berbagai aksi nyata yang sederhana namun berdampak, seperti mengirim surat kepada pejabat pemerintah, menandatangani petisi lingkungan, hingga menyuarakan isu-isu penting melalui media sosial.
Semua aksi ini dapat dilakukan secara damai dan konstruktif—tanpa merusak, tetapi justru mendorong perubahan positif bagi Bumi.
Contohnya datang dari Elizabeth Wanjiru Wathuti, aktivis muda asal Kenya sekaligus penerima penghargaan internasional, yang mendirikan Green Generation Initiative. Lewat gerakan ini, ia telah menanam lebih dari 30.000 bibit pohon dan menginspirasi ribuan anak muda untuk lebih peduli, mencintai, dan merawat alam sejak dini.
Kisahnya menunjukkan bahwa perubahan besar bisa bermula dari satu langkah kecil yang dilakukan dengan tekad dan cinta terhadap lingkungan.
Ajak Komunitas Bergerak Bersama
Gerakan kolektif punya dampak besar terhadap perubahan. Saat sekelompok orang bersatu untuk tujuan yang sama seperti menjaga lingkungan hasilnya bisa jauh lebih terasa dan menginspirasi. Contohnya bisa kita lihat dari Pandawara Group, lima pemuda asal Bandung yang aktif mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan melalui aksi nyata dan konten edukatif di TikTok.
Mereka membuktikan bahwa aksi sederhana seperti membersihkan sungai atau mengedukasi lewat media sosial bisa menggugah jutaan orang.
Kita pun bisa memulai dari hal yang serupa. Aksi nyata seperti mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan, workshop daur ulang, diskusi publik, hingga kampanye sekolah hijau adalah bentuk nyata kontribusi yang bisa dilakukan di sekitar kita—karena menjaga bumi adalah tugas bersama, bukan kerja individu semata.
Mengapa Kita Matikan Lampu? Sejarah Hari Bumi dan Earth Hour
Gunakan Media Sosial untuk Aksi Lingkungan
Media sosial tak hanya soal hiburan platform ini juga bisa jadi ruang yang kuat untuk menyuarakan perubahan. Dengan memanfaatkan kekuatan digital, kita bisa mengajak lebih banyak orang peduli terhadap isu lingkungan. Misalnya, dengan membagikan komitmen Earth Action, mengundang teman bergabung dalam kampanye hijau, atau menyertakan tagar global yang relevan.
Salah satu gerakan yang terbukti berhasil adalah kampanye #ZeroWaste yang viral di Instagram dan TikTok. Telah mendorong jutaan orang di seluruh dunia untuk mulai mengurangi sampah plastik dan beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Hari Bumi bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ajakan untuk bertindak nyata. Kawan GNFI bisa memulainya dari langkah sederhana seperti mengurangi plastik sekali pakai, menghemat energi, atau menanam pohon.
Meski terlihat kecil, aksi-aksi ini akan berdampak besar jika dilakukan bersama. Kita mungkin tidak bisa menyelamatkan Bumi seorang diri. Namun, dengan pengetahuan yang tepat, suara yang disuarakan secara kolektif, dan semangat gotong royong dalam komunitas, kita semua bisa menjadi bagian dari solusi yang dibutuhkan planet ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
