mengenal naskah tarian khas mangkunegaran 1861 1944 yang masuk dalam mow unesco - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Naskah Tarian Khas Mangkunegaran 1861-1944 yang Masuk dalam MoW UNESCO

Mengenal Naskah Tarian Khas Mangkunegaran 1861-1944 yang Masuk dalam MoW UNESCO
images info

Tahukah Kawan bahwa baru-baru ini ada tiga khazanah arsip Indonesia yang masuk dan teregistrasi sebagai Memory of the World atau MoW UNESCO? Salah satu dari ketiga khazanah arsip yang ikut teregistrasi dalam MoW UNESCO ini adalah naskah tarian khas Mangkunegaran periode 1861-1944.

Selain naskah tarian khas Mangkunegaran, masih ada dua khazanah arsip yang ikut teregistrasi. Kedua arsip lainnya tersebut adalah surat-surat dari R. A. Kartini dan arsip pembentukan ASEAN.

Namun terdapat sedikit perbedaan antara ketiga pengajuan khazanah arsip ini. Dilansir dari Siaran Pers Arsip Nasional Republik Indonesia, naskah tarian khas Mangkunegaran menjadi satu-satunya arsip yang diajukan murni dari Indonesia.

Sementara itu, kedua arsip lainnya diajukan bersama dengan negara lain. Arsip surat-surat R. A. Kartini diajukan bersama oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan National Archives of Netherlands dan University of Leiden Library.

Di sisi lain, arsip terkait pembentukan ASEAN diajukan pemerintah Indonesia lewat ANRI dengan beberapa negara lainnya di Asia Tenggara, seperti National Archives of Malaysia (Malaysia), National Archives of Singapore (Singapura), dan Thai Film Archives (Thailand).

Lantas apa saja isi dari naskah tarian khas Mangkunegaran yang menjadi salah satu ingatan kolektif dunia tersebut? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Naskah Tarian Khas Mangkunegaran 1861-1944

Masih dari siaran pers yang sama, naskah tarian khas Mangkunegaran merupakan dokumentasi koreografi, notasi gending, dan pertunjukan tradisional Mangkunegaran. Naskah ini diketahui diciptakan pada periode 1861-1944, dari era Sri Paduka K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IV hingga Sri Paduka K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII.

Total terdapat 1.595 halaman yang terdapat dalam naskah arsip ini. Selain itu Kawan juga akan menemukan 640 lembar foto dari naskah arsip tersebut.

Terdapat puluhan informasi terkait tarian khas Mangkunegaran yang tercantum dalam naskah ini. Tercatat terdapat informasi terkait 50 seni tari tradisional khas Mangkunegaran.

Informasi terkait tarian tradisional ini juga mencakup berbagai macam hal. Misalnya, Kawan akan menemukan informasi terkait penciptaan, aturan seni tari, gerakan, dan gendang-gending yang mengiringi tarian tradisional.

Filosofi dari tari tradisional ini juga disampaikan dalam naskah tersebut. Tidak hanya itu, sejarah perkembangan tarian khas Mangkunegaran juga terekam dalam naskah arsip yang satu ini sebagai bentuk representasi budaya Jawa Keraton.

Referensi untuk Mengembangkan Tari Tradisional Mangkunegaran

Naskah tarian khas Mangkunegaran ini merupakan dokumentasi seni tari tradisional terlengkap dan terkaya yang ada di dunia. Perkembangan tarian khas Mangkunegaran terekam dengan baik dalam naskah tersebut.

Selain memberikan informasi terkait tarian tradisional khas mangkunegaran, naskah ini juga menginformasikan terkait pentas seni yang pernah digelar di masa lalu. Terlebih pentas seni tradisional ini ternyata diketahui tidak hanya digelar di wilayah keraton saja, tetapi juga dipentaskan di kancah mancanegara.

Contohnya dalam naskah ini disebutkan bahwa tarian tradisional khas Mangkunegaran juga dipentaskan di kancah internasional pada waktu itu. Tercatat pementasan tarian tradisional ini pernah dilakukan di dua negara berbeda, yakni Prancis pada 1889 dan Belanda pada 1936.

Pada saat ini, naskah tarian khas Mangkunegaran berfungsi sebagai referensi dasar untuk mengembangkan tari tradisional tersebut, tidak hanya untuk saat ini saja, tapi juga bagi generasi yang akan datang. Dengan adanya pengakuan ini, naskah tari khas Mangkunegaran bisa menjadi bukti keragaman seni dan budaya asli Indonesia yang terekam serta terdokumentasi dengan baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.