Serial dokumenter terbaru yang mengisahkan perjalanan 11 seniman Indonesia, Culture By Design, resmi diluncurkan di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Karya kolaborasi antara ABC Australia dan Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia ini akan ditayangkan di 39 negara, membawa cerita tentang kekayaan tradisi, budaya, dan dunia kreatif Tanah Air ke kancah internasional.
Acara peluncuran dihadiri oleh Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, serta Produser ABC Australia, Claudine Ryan.
Serial ini menampilkan kisah inspiratif para seniman multidisiplin Indonesia yang berhasil menciptakan karya-karya unik dengan memadukan warisan budaya dan inovasi modern.
Seniman dan Karya yang Ditampilkan
“Culture By Design” mengajak penonton menyelami dunia kreatif 11 seniman Indonesia, termasuk:
Eko Nugroho – Seniman Multidisiplin yang Membawa Seni ke Ranah Global
Eko Nugroho dikenal sebagai seniman kontemporer yang karyanya mencakup mural, seni instalasi, hingga komik. Karyanya sering kali mengangkat tema sosial-politik dengan sentuhan humor dan kritik halus.
Dalam serial ini, Eko menjelaskan bagaimana desain menjadi fondasi dalam seni. “Desain adalah ibu dari kesenian. Ia menyatukan semua bentuk komunikasi dalam seni. Para pelaku seni bekerja dengan ide-ide desain yang mereka ciptakan,” ujarnya.
Dyah Retno Fitriani – Seniman Keramik dengan Pendekatan Komunitas
Dyah Retno mengolah keramik daur ulang menjadi karya seni bernilai tinggi. Ia menekankan keberlanjutan dan melibatkan komunitas lokal Yogyakarta dalam proses kreatifnya.
“Sustainability tidak hanya tentang material, tetapi juga tentang komunitas. Dalam karyaku, orang-orang sekitar banyak menginspirasi dan mendukung,” jelas Dyah.
Baca juga Indonesia dan Australia Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal untuk Transaksi Perdagangan
Josephine “Obin” Komara – Pelestari Tekstil Tradisional
Obin Komara, pendiri merek tekstil Batik Danar Hadi, berdedikasi melestarikan batik sebagai warisan budaya. Serial ini menampilkan bagaimana ia memadukan motif tradisional dengan desain modern.
“Ini adalah kesempatan untuk membawa rahasia dan keindahan Indonesia ke dunia. ABC membantu memperlihatkan apa yang selama ini sulit dilihat orang,” kata Obin.
Selain ketiga seniman tersebut, “Culture By Design” juga menampilkan:
- Rinaldy Yunardi (desainer fesyen)
- Hadassah Daniarto (arsitektur berkelanjutan)
- Kali Sari (pembuatan Sarasvati Papers)
- Alvin Tjitrowirjo (desain furnitur)
- Elora Hardy (arsitektur bambu)
- Erin Dwi Azmi (desain grafis)
- Singgih Susilo Kartono (sepeda bambu)
- Realrich Sjarief (arsitektur)
Makna di Balik Serial Culture By Design
Menurut Profesor Anthony Burke dari University of Technology Sydney, yang menjadi pemandu serial ini, “Culture By Design” adalah perayaan budaya, komunitas, dan identitas yang tercermin dalam karya seniman Asia Tenggara dan India.
"Ini bukan hanya tentang artistik, tetapi juga humanitas yang terlihat dalam proses kreatif setiap seniman,” ujarnya
Gita Kamath, Kuasa Usaha Kedutaan Australia, menyatakan “Culture by Design adalah peluang luar biasa untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya antara Australia dan Indonesia. Serial ini menunjukkan talenta desain Indonesia dan peran penting karya desain dalam masyarakat.”
“Culture By Design” akan tayang perdana di ABC Australia pada Minggu, 20 April 2025, pukul 11.00 WIB. Penonton juga dapat mengaksesnya melalui saluran berbayar setiap hari Minggu.
Serial ini tidak sekadar mendokumentasikan karya seni, tetapi juga menjadi warisan inspirasi bagi generasi mendatang. Dengan menampilkan keragaman kreativitas Indonesia, “Culture By Design” membuktikan bahwa seni dan desain adalah jembatan yang menghubungkan budaya, tradisi, dan masa depan.
Baca juga Bahasa Indonesia Jadi Salah Satu Bahasa yang Dipelajari di Australia, Alasannya?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News