gradak kolektif belajar produktif dengan berkolektif - News | Good News From Indonesia 2025

Gradak Kolektif, Belajar Produktif dengan Berkolektif

Gradak Kolektif, Belajar Produktif dengan Berkolektif
images info

Menjadi dewasa tentu tak melulu soal pekerjaan dan melakukan aktivitas rutinan yang membosankan, ada masanya kita harus mengambil jarak dan memberi ruang terhadap apa yang selama ini ingin kita kerjakan, berjejaring atau bahkan menghidupkan kembali ruang-ruang hobi yang bisa menjadi salah satu pilihan pengisi waktu luang.

Begitu pula dengan Gradak Kolektif, berangkat dari kerinduan-kerinduan akan hadirnya kegiatan diskusi, pembacaan puisi, sharing session, bincang santai ataupun hanya sekadar bertukar cerita hingga berbagi pengalaman, akhirnya malah membuat ruang inisiatif ini bisa terbentuk.

Abi Winanda dan Bagus Dwi Pribadi merupakan dua anggota awal yang mengawali pembentukan Gradak Kolektif saat terbentuk tahun 2022 lalu, dan sama-sama lulusan dari Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia. Mengenai pemberian nama Gradak pada inisiatif ini, jelas mengacu pada saat pembentukannya yang dibuat secara Gradakan alias grasak-grusuk dan spontan tanpa perencanaan.

Selain berada dalam satu jurusan atau program studi (prodi) saat masih berkuliah di Kota Pendidikan (Malang), anggota Gradak Kolektif sebenarnya juga beririsan dengan Komunitas Sanggar Aksara yakni sebuah komunitas sastra yang biasa disebut dengan nama Sangkar. Sebab para anggota awal Gradak juga merupakan anggota Sangkar yang sudah tidak aktif lagi di kepengurusan Sangkar karena sudah meninggalkan Kota Malang.

Meskipun setelah lulus kuliah mereka menyebar dan berpindah kota, nyatanya jarak tak menjadikan itu sebagai sebuah halangan, sebab kecanggihan teknologi-lah yang menjadi ruang pemersatu dan pemangkas jarak, kegiatan-kegiatan daring melalui live instagram pun jadi titik temu serta ruang untuk saling berkumpul dan berbagi cerita.

Jika ditarik lagi kebelakang, sebetulnya di tahun 2022 kolektif ini cukup aktif dalam membuat beragam acara live di akun Instagram-nya, sebut saja Bertadarusan Sastra, Bincang-bincang Lebaran, Bincang Kompilasi hingga Iretsim. Saat itu Bagus Dwi Pribadi adalah moderator tetap dan sesekali digantikan oleh Abi Winanda. Tak hanya itu, orang yang dirasa cocok menjadi moderator pun dilibatkan, misalnya Fitrah Muhayah Kharisma digaet untuk mengimbangi pembicara yang diundang saat itu.

Namun seiring berjalannya waktu, karena kesibukan dari masing-masing anggota serta kesulitan dalam membagi waktu luang antara bekerja dan berkegiatan di kolektifan, akhirnya lambat laun kegiatan-kegiatan itupun ditinggalkan dan berlalu begitu saja.

Barulah di tahun 2025 ini Gradak Kolektif mulai mencoba untuk bisa aktif lagi dengan menggandeng beberapa moderator cabutan seperti Zulfa R. Pamungkas dan Miftahul Huda yang biasanya terlibat di berbagai acara sastra di Malang Raya untuk membantu menjadi pewara dalam acara bincang-bincang menjelang berbuka puasa di live Instagram Gradak Kolektif pada bulan Ramadhan lalu.

Lewat keberadaan Gradak Kolektif ini, tentu ada banyak hal yang ingin terus dilakukan oleh para anggotanya. Jelas kedepan harapannya tidak melulu tentang acara bincang-bincang dan live sessionnya saja, karena orang-orang tentu akan jenuh dan bosan dengan suguhan yang begitu-begitu saja.

Setidaknya Gradak Kolektif dalam waktu dekat juga akan mencoba membuat media publikasi alternatif sebagai wadah penampung untuk beragam tulisan, mulai dari Opini, Esai, Artikel, Puisi, Cerpen, Review (Buku, Musik, Film, dll). Semuanya nanti akan di-publish melalui akun Gradak Klab di Medium dengan tim redaksi beranggotakan Abi Winanda, Bagus Dwi Pribadi, Fadlil Hidayatullah, Miftahul Huda, M. Yusuf Al-Ghazali, Rahmat Iskandar Rizki, Zulfa R. Pamungkas.

Tentu harapannya dengan adanya beberapa pilihan kegiatan dalam kolektif ini dapat membuat semuanya bisa tetap aktif sambil terus belajar mengasah skill sekaligus tetap bisa produktif. Gradak Kolektif secara terbuka jelas tidak menutup diri untuk berbagai kemungkinan-kemungkinan dan hal-hal baru, termasuk soal peluang berkolaborasi serta ide-ide segar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.