Desa Jeblog yang berada di Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah ternyata menyimpan sejarah penting. Desa dengan luas wilayah sekitar 72 hektare ini jadi saksi pertumbuhan industri gula di Tanah Jawa.
Hal ini tidak lepas dari peran desa ini sebagai pemukiman para pekerja di pabrik gula sejak zaman kolonial Belanda. Permukiman ini mulai muncul sejak beroperasinya Pabrik Gula Ponggok.
Memang dulu di dekat sini pernah ada pabrik gula pada saat era kolonial Belanda. Nah, dulu katanya pekerja pabrik itu rumah- rumahnya di Desa Jeblog," ujar Kades Jeblog, Henry Prakoso yang dimuat dari Klaten.Sorot.
Tempat bermukim
Pada awalnya, tanah di desa tersebut merupakan milik dari pemerintah kolonial Belanda. Pemerintah lalu membangun pemukiman di sekitar daerah Umbul Ponggok
Umbul Ponggok menjadi sumber air untuk mendukung pengoperasian pabrik gula serta mendukung irigasi perkebunan tebu. Para pekerja lalu terus berdatangan untuk mencari nafkah.
Pada pekerja dari pabrik gula kemudian terus menyebar hampir ke seluruh Desa Jeblog. Karena itu, para pekerja juga ada yang menikah dengan warga lokal.
“Para sinder pabrik gula itu perumahannya di Jeblog. Selain itu Jeblog digunakan untuk parkir lori, dan juga untuk pembuangan limbah tetes tebu. Lokasi permukiman pegawai pabrik gula kolonial itu, ada di beberapa dusun bagian barat,” tuturnya.
Hilang setelah merdeka
Tetapi pabrik dan permukiman di daerah tersebut hilang setelah zaman kemerdekaan. Pekerja pabrik yang dari Belanda mulai kembali ke negara asal mereka.
Walau sisa-sisa pabrik itu sudah tidak ada, namun masih ada beberapa warga Jeblog yang mempunyai garis keturunan Belanda. Salah satunya Endri yang mengaku nenek buyutnya merupakan keturunan orang Belanda.
“Nenek buyut saya katanya anak dari orang Belanda. Dulu nenek buyut saya juga punya saudara laki- laki, tapi saudaranya itu ikut ke Belanda sedangkan nenek buyut saya dibawa keluarga yang disini," kata Endri.
Tetapi dia tidak pernah bertemu dengan keluarganya yang ada di Belanda. Walau ada juga orang Belanda yang datang ke Desa Jeblog untuk mencari keluarganya.
Ada yang datang. Kemungkinan itu keturunan dari saudara laki- laki nenek buyut saya. Tapi pas dia kesini tidak ketemu. Ya semoga saja suata saat bisa bertemu lagi," jelasnya.
Sumber:
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News