aiesec global volunteer epstories berbagi pengalaman volunteering dari kacamata keisha - News | Good News From Indonesia 2025

AIESEC Global Volunteer #EPStories, Menjadi Volunteer di Vietnam dari Kacamata Keisha

AIESEC Global Volunteer #EPStories, Menjadi Volunteer di Vietnam dari Kacamata Keisha
images info

Surabaya — Keisha Shafa, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga, berhasil memberikan kontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs) melalui AIESEC Global Volunteer pada winter peak 2024 di Vietnam, Hanoy. Dengan berbagai pengalamannya sebagai peserta, Keisha berharap kontribusinya dapat memberikan dampak berkelanjutan. 

Cross Cultural Understandingand Self-Challenging 

Ada dua alasan utama yang melatar-belakangi Keisha ketertarikannya untuk bergabung dalam program tersebut, yaitu memberikan pengetahuan terkait Cross Cultural Understanding dan ingin menantang dirinya sendiri sebagai pengalaman pertamanya pergi ke luar negeri sendirian. 

I really want to challenge myselfbecausethis is actually my first time going abroad yang bener-bener sendirian. Mulai dari berangkat ke bandara sampai pulang juga sendirian. This really challenging dan aku merasa aku sangat belajar dari sini. Aku pengen punya cross cultural understanding dengan kita tinggal di negeri orang all by ourselves, ini sangat melatih skills leadership kita.” 

Outgoing Preparation Seminar 

AIESEC turut memberikan banyak bantuan kepada Keisha sebelum keberangkatannya ke Vietnam, salah satunya adalah Outgoing Preparation Seminar. Kegiatan ini membantu para partisipan untuk mendapatkan berbagai pembekalan seperti AIESEC knowledge, living condition, keperluan harian, dan persiapan mental.

Keisha juga menceritakan bahwa pihak IGV AIESEC banyak membantu mendampingi proses aplikasi dan memberikan sejumlah arahan terkait dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan sebelum pemberangkatan.

Day by Day as a Volunteer in Vietnam 

Kelas Bahasa Inggris di Vietnam
info gambar

Sebagai volunteer, Keisha memiliki fokus SDGs yang menjadi ketertarikan utamanya, yakni SDGs nomor 4 “Quality Education.” Hal itu menjadi alasan utama ia memilih Global Classroom sebagai projek volunteer nya.

Di Vietnam, Keisha mengajar Bahasa Inggris di sebuah lembaga yang berisi berbagai pelajar dengan rentang usia yang berbeda-beda. Selain itu, Keisha juga menikmati momen untuk mengunjungi beberapa tempat di Vietnam sekaligus jalan-jalan.

The Challenges and Joys of Volunteering

Hadiah yang diperoleh Keisha dari murid-muridnya
info gambar

Tak lepas dari susah dan senang selama berada di Vietnam, Keisha juga sempat membagikan tantangannya dalam mengatur waktu akibat jadwal yang padat. Namun, di balik kesulitannya, banyak pula momen bahagia yang membuatnya semakin berkembang dan menikmati pengalamannya di Vietnam.

It's really heart warming, mereka orang-orang yang sudah sukses tapi mereka mau menghargai aku sebagai pengajaryang lebih muda, ada banyak juga anak kecil yang sering bikin surat dan ngasih hadiah kecil-kecilan, aku merasa sangat appreciated and very loved” 

Keisha's Message for Young People Out There

Di akhir masa volunteering-nya, bagi Keisha, AIESEC Global Volunteer memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan dirinya dan bahkan mengubah cara pandangnya terhadap dunia.

You own every second that the world give, kalian dikasih waktu sama dunia artinya kalian own everything. So,make the best out of it dan jangan menyia nyiakan masa mudamu. Masih muda, mungkin masih bugar, I would recommend that kind of experience, dijamin gak akan menyesal dan justru kamu akan mendapatkan hal-hal baru yang akan kamu syukuri selama hidupmu.”

Melalui kisahnya, Keisha ingin mengajak lebih banyak pemuda untuk berani melangkah keluar, mengeksplorasi dunia, dan mengambil setiap kesempatan yang datang. Karena pada akhirnya, pengalaman seperti ini bukan hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

Jika kawan tertarik untuk menjadi volunteer yang memberikan dampak positif kepada sekitar seperti Keisha, Global Volunteer akan hadir kembali mulai 1-30 April 2025. Jadi, apakah kawan siap jadi agen perubahan berikutnya? (Annisa Nurrahma)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
AH
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.