Tahukah Kawan, kalau di tengah pusat Jakarta ada sebuah pameran seni kolektif yang merupakan hasil kolaborasi 15 seniman asal Indonesia, Thailand, Jepang, Filipina, dan Perancis?
Dengan tajuk ‘UntoldStories’ pameran ini merupakan koleksi dari Meiro yang dipajang di Ranuza Art Hub. Pameran ini sendiri sudah berlangsung sejak 15 Maret 2025 kemarin hingga 14 April 2025 mendatang. Mau tau apa saja yang ada di pameran ini? Yuk, simak bersama!
Dikutip dari narasi di buku katalognya, pameran ini mempunyai tujuan sebagai ruang tempat narasi tersembunyi ini menemukan perwujudannya sekaligus menyuguhkan karya-karya yang memiliki refleksi emosi, pengalaman, dan realitas yang seringkali tidak mendapat perhatian.
Di mata beberapa individu, karya 3D berupa mainan dinilai lebih dari sekadar objek koleksi. Media ini menawarkan seniman untuk eksplorasi bentuk, dan karakter yang berkonsep dengan segala keunikannya.
Pameran dengan karya berupa seni lukis dan mainan ini memiliki fragmen cerita pribadi yang dikemas dengan elemen budaya pop. Mengajak pengunjungnya untuk menyelami lebih dalam isu-isu sosial kontemporer.
Kolaborasi ini menjadi media bagi mereka untuk menafsirkan dan menyampaikan narasi yang sebelumnya tidak terungkap. Melalui visual dan warna, tanpa harus bernarasi panjang lebar. Seperti salah satunya karya dari seniman asal Indonesia, Afrizal, dengan karakter yang bernama Sari.
Sari, Perempuan Kecil Karya Afrizal
Dipilih karena kesederhanaannya, tetapi jika dimaknai karakternya memiliki narasi kegembiraan, rasa ingin tahu, dan polos layaknya anak-anak.
Visualisasi dan warnanya juga memiliki simbol nostalgia dan pengingat untuk menjaga sisi ceria seseorang, mengajak yang melihat untuk mengingat kembali masa lalu saat kecil yang hangat di mana imajinasi masih tidak dibatasi.
Memaknai Tentang Pertumbuhan Lewat Karya Kung Sholl
Berbeda dengan karakter yang dibuat seniman Thailand, KungSholl, dirinya membawa karya yang menjadi bagian pameran Blooming di M. Contemporary Emporium pada tahun 2025, melalui karya yang berjudul “TheIdentity”, karyanya mengeksplorasi tema pertumbuhan dan transformasi melalui visi artistiknya yang berpakaian seperti dewa dalam perwujudan anak lelaki dengan warna dominan putih.
Karya Lainnya yang Terinspirasi dari Karakter Ternama
Selain dua contoh di atas, beberapa mainan juga terinspirasi dari figur karakter ternama. Seperti misalnya sosok wanita muda yang dibuat oleh seniman asal Thailand, JangOnanong, dirinya menciptakan sosok anak kecil dengan kostum Mario Bros dan Mickey Mouse. Kemudian, ada mainan karya RizalUlum yang berkostum Buzz Lightyear dan karakter dari serial Squid Game.
Menariknya, di balik karyanya tersebut, Rizal menyampaikan sebuah pesan tentang kampanye tentang kesadaran terhadap penyakit mental yang mendorong bunuh diri. Melalui rangkaian karya yang berjudul CRLY, dirinya menciptakan karakter yang memiliki wujud Grimreaper karena percobaan bunuh dirinya berujung hukuman dari Tuhan.
Seniman Ternama yang Turut Berpartisipasi
Pameran ini juga turut diikuti oleh seniman ternama asal Thailand, Pollyanna dan seniman asal Indonesia, AndreTanama. Berbicara tentang kedua seniman ini, Pollyanna mungkin cukup familiar bagi para penikmat seni lewat karakter wanita bernama Polly yang pada mukanya terdapat banyak bunga. Dia dan karyanya sudah cukup berkelana keluar hingga Australia, Perancis, dan Amerika.
Pameran Semesta Arkiv di Galeri Nasional: Perpaduan Seni, Warna, dan Karakter Ikonik
Andre Tanama sendiri adalah sosok di balik artwork pada acara festival film ternama “JAFF” di edisi ke-13 pada tahun 2018 silam. Selain menghasilkan karya, dirinya juga kini menjadi tenaga pengajar di ITS Yogyakarta.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News