AIESEC Indonesia mengadakan National Election Conference (NEC) 2025, sebuah konferensi nasional tahunan yang bertujuan untuk memilih Presiden baru AIESEC Indonesia serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan para anggotanya.
Acara ini sukses diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 16-19 Januari 2025, di Menara Peninsula Hotel, Jakarta. Event tersebut dihadiri oleh ratusan anggota AIESEC dari berbagai AIESEC di Indonesia.
Pemilihan Presiden AIESEC Indonesia 2025
Konferensi ini turut menghadirkan Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., yang berperan sebagai panelis dalam sesi Pemilihan Presiden AIESEC Indonesia 2025.
Sesi ini diselenggarakan pada tanggal 18 Januari 2025. Kehadiran beliau memberikan inspirasi dan wawasan berharga bagi para kandidat serta seluruh peserta konferensi tentang kepemimpinan yang adaptif dan inovatif.
AIESEC Global Teacher #EP Stories, Keseruan Piola Menjadi Guru di Vietnam
Pada NEC tahun ini, terdapat tiga kandidat yang maju dalam pemilihan President of AIESEC Indonesia, yaitu Anju Fritzwinata, Clarissa Gabrielle T., dan M. Bayu Arya dan ketiga kandidat tersebut telah mengikuti berbagai tahap dalam pemilihan ini.
Sandiaga Uno sebagai Panelis di NEC 2025
Salah satu sesi yang paling ditunggu adalah sesi panel dengan Sandiaga Uno, di mana beliau memberikan berbagai pertanyaan dan wawasan terkait kepemimpinan bagi ketiga kandidat.
Dalam perannya sebagai panelis, Sandiaga Uno memberikan sejumlah pertanyaan yang menantang bagi para kandidat, termasuk kriterima pemimpin ideal yang dibutuhkan AIESEC.
Pertanyaan ini menyoroti pentingnya kepemimpinan yang inovatif, berintegritas, dan mampu beradaptasi di tengah perubahan zaman.
Sandiaga Uno juga berbagi pengalaman pribadinya dalam memimpin, baik di dunia bisnis maupun pemerintahan, serta menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi bagi generasi muda yang ingin menjadi pemimpin masa depan.
Beliau juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta NEC 2025, "Sebagai anak muda yang akan memimpin Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, jadilah pemimpin yang mengimplementasikan 3Si: Inovasi, Adaptasi, Kolaborasi."
Pesan ini menegaskan bahwa generasi muda harus memiliki mental inovatif, mampu beradaptasi dengan perubahan, dan menjalin kolaborasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
NEC 2025 bukan hanya tentang pemilihan presiden AIESEC Indonesia, melainkan juga menjadi ajang bagi para peserta untuk merenungkan perjalanan kepemimpinan mereka, menemukan inspirasi baru, dan mempersiapkan diri untuk tantangan ke depan.
Tahun ini, NEC 2025 mengusung tema "Back to 17", yang mengajak para peserta untuk kembali terhubung dengan semangat berani, ambisi tanpa batas, dan mimpi besar yang mereka miliki di usia 17 tahun.
AIESEC in UIN Jakarta Suarakan SDGs lewat Fun Walk Local Project
Saat berusia 17 tahun, banyak dari kita memiliki tekad yang kuat, keberanian untuk bermimpi besar, serta semangat untuk mengejar apa pun yang kita inginkan. Seiring bertambahnya usia dan bertambahnya tantangan hidup, semangat itu sering kali memudar.
Dampak NEC 2025 bagi Generasi Pemimpin Muda
Melalui NEC 2025, AIESEC Indonesia ingin menghidupkan kembali semangat tersebut, mengarahkannya ke dalam praktik kepemimpinan yang berkelanjutan, serta membekali para peserta dengan keterampilan untuk menciptakan dampak nyata di AIESEC Indonesia dan masyarakat luas.
Konferensi ini diharapkan dapat memberdayakan anggota AIESEC untuk kembali menemukan ambisi dan optimisme masa muda mereka, sehingga mereka dapat memimpin dengan gairah, ketahanan, dan tekad yang kuat. Dengan menanamkan kembali semangat berani dan penuh energi, para pemimpin muda diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih besar dan lebih berdampak.
Acara ini juga menjadi ruang refleksi bagi para pemimpin saat ini yang akan mengakhiri masa jabatannya, serta motivasi bagi mereka yang akan melanjutkan peran kepemimpinan di AIESEC Indonesia.
Dengan kehadiran Sandiaga Uno sebagai panelis, NEC 2025 semakin menegaskan pentingnya peran kepemimpinan dalam membangun masa depan yang lebih baik. Inspirasi dan wawasan yang beliau bagikan menjadi bekal berharga bagi seluruh peserta untuk terus berkembang dan membawa dampak nyata bagi dunia.
Penulis: Aulia Rahma Aldila & Dzikra Nur Syafitri
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News