Indonesia terkenal kaya akan warisan adat dan budaya yang unik dan beragam. Salah satu warisan adat dan budaya yang mencerminkan keberagaman dan keunikan tersebut adalah rumah adat. Di Timur Kepulauan Sumatera tepatnya di Riau terdapat salah satu rumah adat yang memiliki arsitektur tradisional yang unik dan menarik perhatian yaitu Rumah Belah Bubung.
Rumah Belah Bubung merupakan rumah adat yang berasal dari suku Melayu di Provinsi Riau, Pulau Sumatera. Rumah ini juga dikenal dengan nama Rumah Rabung atau Rumah Bubung Melayu. Nama “Rumah Belah Bubung” diberikan oleh orang Melayu karena bentuk atapnya yang terbelah. Selain itu, dinamakan juga dengan nama “Rumah Rabung” dikarenakan atapnya yang menggunakan perabung. Sedangkan, nama “Rumah Bubung Melayu” diberikan oleh orang asing, khususnya orang-orang Cina dan Belanda karena bentuknya berbeda dengan rumah asal mereka yang berupa rumah Kelenting dan Limas.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai Rumah Belah Bubung, mulai dari keunikan arsitektur Rumah Belah Bubung hingga berbagai macam bentuk motifnya. Yuk, simak penjelasannya!
Karakteristik Rumah Belah Bubung
Rumah Belah Bubung memiliki karakteristik yang sangat khas dan berbeda dengan rumah adat lainnya di Indonesia. Rumah ini memiliki tinggi kurang lebih 2 meter dan ditopang dengan beberapa tiang penyangga. Rumah Belah Bubung juga memiliki model yang mirip dengan Rumah Panggung.
Rumah Belah Bubung memiliki bahan dasar kayu yang dipasang secara tumpang tindih dan atap rumah yang berbentuk seperti pelana kuda. Atap ini biasanya terbuat dari daun nipah atau kayu sirap. Rumah ini dibangun dengan struktur tiang-tiang yang tinggi dan kokoh untuk menghindari banjir dan serangan binatang liar. Rumah ini juga mempunyai tangga di bagian depan sebagai akses utama.
Di dalam rumah Belah Bubung umumnya terdiri dari beberapa ruang utama, seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, dapur, dan serambi. Ukuran rumah ini umumnya juga tergantung ekonomi dari sang pemilik rumah. Semakin besar ukuran rumahnya maka menunjukkan bahwa kemampuan ekonomi dari pemilik rumah itu menengah ke atas.
Keunikan Arsitektur Rumah Belah Bubung
Rumah Belah Bubung memiliki berbagai elemen arsitektur dasar yaitu tiang, dinding, dan bubungan atau atap rumah. Berikut penjelasan rincinya:
Tiang Rumah
Tiang adalah salah satu elemen arsitektur utama yang sangat penting. Tiang rumah ini terbuat dari bahan kayu pilihan yang besar, kuat dan kokoh karena fungsinya sebagai penopang rumah. Ada berbagai-bagai jenis tiang dalam rumah Melayu, yaitu tiang seri, tiang panjang, tiang serambi, tiang tongkat, tiang gantung, dan tiang tambah atau tiang penyokong Jumlah tiangnya sangat bervariasi dan tentunya menyesuaikan ukuran rumah tersebut. Semakin besar rumahnya, maka semakin banyak juga jumlah tiang yang dibutuhkan.
Dinding Rumah
Dinding Rumah Belah Bubung ini berbahan dasar kayu yang dipasang berlapis atau lebih tepatnya dalam posisi tumpang tindih. Model pemasangan dinding ini sudah ada sejak dulu dan telah terbukti ampuh untuk melindungi isi rumah dari cuaca ekstrem dan serangan binatang. Di beberapa rumah, dinding biasanya dihiasi dengan motif ukiran khas Melayu.
Bubungan atau Atap Rumah
Bubungan atau atap dari Rumah Belah Bubung adalah elemen paling ikonik dari rumah ini. atap rumah yang berbentuk seperti pelana kuda. Atap ini biasanya terbuat dari daun nipah atau kayu sirap. Bubungan yang curam juga memiliki fungsi praktis salah satunya yaitu memudahkan aliran air hujan untuk mengalir turun dan tidak menggenang di atas atap.
Baca Juga: Mengintip Bangunan Arsitektur Keraton Solo dan Fakta Unik di Dalamnya
Berdasarkan bentuk Bubungan atau atap rumahnya, Rumah Belah Bubung terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya, yaitu:
- Rumah Lipat Pandan (atapnya curam)
- Rumah Lipat Kajang (atapnya agak mendatar)
- Rumah Atap Layar (disebut juga Ampar Labu, bagian bawah atap ditambah dengan atap lain)
- Rumah Perabung Panjang (perabung atapnya sejajar dengan jalan raya)
- Rumah Perabung Melintang (perabung atapnya tidak sejajar dengan jalan)
Motif Rumah Belah Bubung
Motif Rumah Belah Bubung merupakan salah satu ciri khas yang sangat menarik yang melambangkan ciri khas budaya dan tradisi Melayu. Di beberapa Rumah Belah Bubung juga sering ditemukan ornamen berupa ukiran bermotif flora seperti tumbuhan dan bunga. Terdapat juga motif ukiran fauna yang dibuat dengan bentuk geometris. Selain itu ada juga Motif kaligrafi yang biasanya berupa ayat-ayat yang diambil dari Al Qur'an dan ada juga motif abstrak yang biasanya terdapat pada bagian atap.
Motif-motif tertentu memiliki makna simbolis yang mendalam, contohnya seperti motif flora yang umumnya menggambarkan kasih sayang dan juga keharmonisan dalam rumah tangga, motif bunga melambangkan keindahan dan motif geometri yang melambangkan keteraturan. Motif ini juga berfungsi untuk mempercantik tampilan rumah, membuatnya lebih menarik sekaligus menunjukkan ciri khas kebudayaan lokal yang dimiliki masyarakat Melayu Riau.
Sebagai masyarakat Indonesia, kita bertanggung jawab melestarikan rumah adat Belah Bubung yang merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga dari Provinsi Riau. Dengan melestarikannya, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap keanekaragaman budaya Indonesia. Yuk, mari kita sama-sama jaga dan lestarikan warisan Rumah Belah Bubung sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia!
Baca Juga: Nuwo Sesat, Rumah Adat Lampung dengan Beragam Ciri Khas yang Penuh Makna
Referensi:
Zaini, Marhalim (2017). Mengenal Rumah Melayu Riau. Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Rumah Bubung Belah, Hunian Tradisional Kepri dengan Beragam Model - melayupedia.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News