Dusun Karangbolo Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat mempunyai produk unggulan yaitu tumpi atau rempeyek. Karena menjadi sentra UMKM khas Kabupaten Semarang, desa ini dijuluki dengan nama Kampung Tumpi.
Dimuat dari RRI, Kepala Dusun Karangbolo, Mitwa Amir mengungkapkan jumlah pengrajin di desanya mencapai 80 persen. Bahkan mereka yang tidak melakukan produksi, bisa berprofesi sebagai pemasar atau kurir produk.
D'Pongs Wisata Keluarga, Destinasi Wajib di Semarang dengan Berbagai Aktivitas Menarik!
“Seluruh warga ikut berperan dalam mengembangkan sentra tumpi. Mereka yang tidak memiliki kemampuan produksi, bisa mengambil alih peran sebagai pemasar ataupun kurir produk,” ucapnya, Jumat(1/11/2024).
Meningkat saat Ramadan
Ketika memasuki bulan Ramadan atau jelang Lebaran, permintaan akan produk dari desa ini semakin meningkat. Pasalnya makanan ringan menjadi hidangan yang harus ada saat momen Lebaran.
Dikatakan oleh Mitwa, sejumlah pengusaha makanan ringan saat ini tengah kebanjiran pesanan. Dia mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 52 orang yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mekar Jati.
Deretan Bangunan Cagar Budaya Kota Semarang, Ada yang Sudah Beralihfungsi
Setiap harinya, mereka bisa memproduksi 100 hingga 200 bungkus. Di mana produk yang dihasilkan sudah melanglang buana di Provinsi Jawa Tengah maupun luar Jawa Tengah seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, hingga Kalimantan.
“Rata-rata satu produsen bisa memproduksi 100 hingga 200 bungkus per hari dan rata-rata semua habis terjual,” ujarnya.
Dapat dukungan
Dusun Karangbolo dihuni sekitar 280 kepala keluarga. Di mana mayoritas penduduk di dusun tersebut memiliki usaha produksi makanan ringan.
Produk utama yang dihasilkan yaitu tumpi yang berisi kacang hijau, kacang tanah, dan udang rebon. Selain itu juga terdapat makanan ringan lainnya, seperti keripik bayam, keripik tempe, keripik pare, untuk yuyu, widaran, dan masih banyak lainnya.
Cerita Gedung Setan di Semarang yang Jadi Tempat Berkumpul Freemansory
Hampir semua proses pembuatan tumpi dan makanan ringan lainnya dilakukan di dapur rumah para warga. Seluruh warga Dusun Karangbolo terlihat saling bekerja sama ketika melakukan produksi tumpi.
“Di sini hampir tidak ada yang namanya pengangguran mas. Meskipun dari luar rumah-rumah warga sepi, tetapi ketik masuk ke dapaur akan terlihat bagaimana sibuknya mereka,” ucapnya.
Sumber:
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News