penyu lekang dan perjuangan konservasi selamatkan si penjaga laut dari kepunahan - News | Good News From Indonesia 2025

Penyu Lekang dan Perjuangan Konservasi, Selamatkan Si Penjaga Laut dari Kepunahan

Penyu Lekang dan Perjuangan Konservasi, Selamatkan Si Penjaga Laut dari Kepunahan
images info

Tahukah Kawan GNFI bahwa setiap tahun, pada tanggal3 Maret, dunia memperingati Hari Konvensi CITES atau World Wildlife Day? Konvensi ini merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk melindungi spesies flora dan fauna dari ancaman perdagangan ilegal.

Salah satu spesies yang sangat membutuhkan perlindungan adalah penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Di Indonesia, khususnya di Pantai Trisik, Kulonprogo, keberadaan penyu lekang semakin terancam akibat perubahan garis pantai dan abrasi yang terus terjadi. Namun, kabar baiknya, berbagai upaya konservasi telah dilakukan untuk menyelamatkan mereka dari kepunahan. Bagaimana kondisi mereka sekarang? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Perubahan Garis Pantai, Ancaman Serius bagi Penyu Lekang

Penyu lekang adalah salah satu spesies penyu yang masuk dalam Appendix I CITES, artinya perdagangan internasionalnya dilarang karena populasinya terus menurun. Ancaman terbesar bagi mereka bukan hanya perburuan telur atau penangkapan ilegal, tetapi juga hilangnya habitat alami akibat abrasi pantai.

Owa di Indonesia, Satwa Endemik dalam Ancaman Kepunahan

Penelitian terbaru di Pantai Trisik, Kulonprogo, menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2020 hingga 2022, luas pantai yang digunakan sebagai tempat bertelur mengalami pengurangan sebesar 111.967,03 m².

Ini disebabkan oleh abrasi yang mencapai rata-rata 8,26 meter per tahun, menjadikan Pantai Trisik sebagai salah satu wilayah dengan laju abrasi tertinggi di pesisir selatan Jawa.

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena 91,3% jumlah sarang penyu lekang dan 88,5% jumlah telurnya dipengaruhi oleh luas pantai. Artinya, semakin menyempit habitatnya, semakin sulit bagi penyu ini untuk bertelur dengan aman.

Konservasi di Pantai Trisik, Harapan Baru bagi Penyu Lekang

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, upaya konservasi tetap berjalan di Pantai Trisik. Sejak tahun 2004, Kelompok Konservasi Penyu Abadi telah berusaha melindungi telur penyu dari ancaman predator dan aktivitas manusia.

Beberapa langkah penting dalam konservasi penyu lekang di Pantai Trisik meliputi:

  • Patroli dan pemantauan rutin untuk mencegah pencurian telur penyu.
  • Penyelamatan dan relokasi telur ke tempat yang lebih aman agar tidak terendam air laut akibat abrasi.
  • Edukasi dan pelibatan masyarakat dalam upaya konservasi, termasuk program pelepasan tukik ke laut.

Namun, perlindungan ini tidak akan cukup tanpa dukungan lebih luas dari pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Oleh karena itu, momentum Hari Konvensi CITES ini menjadi pengingat penting bahwa kita semua punya peran dalam menjaga keberlanjutan spesies ini.

CITES dan Peran Indonesia dalam Konservasi Penyu

Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga populasi penyu laut. Melalui CITES, Indonesia berkomitmen untuk mengendalikan perdagangan satwa liar dan memastikan bahwa spesies seperti penyu lekang tetap lestari di habitat alaminya.

Babirusa, Keunikan dan Perlindungan Satwa Langka dengan Taring Menawan dari Sulawesi

Namun, tantangan terbesar dalam implementasi CITES adalah penegakan hukum dan pengawasan perdagangan ilegal. Masih banyak kasus penyelundupan telur penyu dan pemanfaatan bagian tubuh penyu untuk suvenir, yang mengancam keberlanjutan spesies ini.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Kawan GNFI, menyelamatkan penyu Lekang bukan hanya tugas ilmuwan atau aktivis lingkungan, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Ada banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka satwa ini, seperti:

  • Tidak membeli atau mengonsumsi telur penyu, karena ini memperparah eksploitasi mereka.
  • Mengurangi sampah plastik, terutama yang bisa berakhir di lautan dan mengancam kehidupan penyu.
  • Dukung organisasi konservasi, baik dengan donasi maupun menyebarkan informasi penting seperti ini.

Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat memberikan dampak besar bagi masa depan penyu Lekang di Indonesia. Mari bersama-sama kita jadikan Hari Konvensi CITES sebagai momentum untuk lebih peduli terhadap konservasi satwa liar!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.