mengapa warna merah selalu erat dengan kebudayaan tiongkok - News | Good News From Indonesia 2025

Mengapa Warna Merah Selalu Erat dengan Kebudayaan Tiongkok?

Mengapa Warna Merah Selalu Erat dengan Kebudayaan Tiongkok?
images info

Kebudayaan Tiongkok memang selalu identik dengan warna merah, seperti misalnya pada saat perayaan hari raya imlek di berbagai macam tempat selalu dihiasi dengan ornamen-ornamen bernuansa merah seperti lampion, angpao, barongsai dan lain sebagainya.

Tak hanya itu saja, bahkan klenteng tempat umat Konghucu beribadah saja warna bangunannya selalu dominan dengan warna merah, hingga pakaian adat Tionghoa juga erat kaitannya dengan warna merah dengan sedikit aksen warna emas pada motif-motifnya.

Baca juga: Tambah Pengetahuan! Ini 9 Bangunan Bernuansa Tiongkok di Semarang

Namun ternyata, penggunaan warna merah ini memiliki makna khusus lho, bagi masyarakat Tionghoa. Penasaran apa arti dan makna filosofis dibalik penggunaan warna merah dalam kebudayaan Tionghoa? Mari kita simak penjelasan berikut.

Warna Merah sebagai Simbol Kebahagiaan

Dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa, warna sering digunakan sebagai simbol yang memiliki arti tertentu ketika warna tersebut digunakan. 

Misalnya saja warna putih yang merupakan warna berkabung, lalu warna hitam yang dikaitkan dengan kejahatan dan kesedihan, warna biru yang melambangkan penyembuhan, kepercayaan, ketenangan, dan masih banyak lagi warna lainnya.

Lalu, apakah arti dan makna dari warna merah menurut kebudayaan Tionghoa? Warna merah merupakan simbol kebahagiaan, kegembiraan, serta keberuntungan.

Hal ini dikarenakan warna merah dianggap memiliki energi positif yang dapat mengusir berbagai macam hal buruk.

Inilah yang menjadi alasan mengapa perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah, masyarakat Tionghoa menghiasi rumah mereka dengan aneka ragam ornamen bernuansa merah dengan maksud untuk mengundang keberuntungan serta memulai tahun baru dengan harapan yang baik.

Warna merah pada angpao yang biasa dibagikan pada hari raya Imlek juga dimaknai sebagai upaya untuk berbagi kebahagiaan dan berkah di tahun baru.

Sebagai Warna Pengusir Makhluk Jahat dan Nasib Buruk

Berkaitan dengan warna merah yang merupakan warna keberuntungan, warna merah juga erat kaitanya dengan legenda kuno Tiongkok yang menceritakan tentang sesosok monster bernama Nian yang suka mengganggu masyarakat di awal tahun baru. 

lentera
info gambar

Nian ini sangatlah ditakuti oleh masyarakat karena ia kerap memakan warga desa serta hewan-hewan ternak mereka, hal ini membuat warga desa berbondong-bondong mengungsi ke daerah pegunungan untuk berlindung dari Nian.

Namun, makhluk ini memiliki tiga kelemahan, dia tidak kuat terhadap suara bising, cahaya terang, dan juga warna merah. 

Inilah yang membuat masyarakat Tionghoa mulai memasang lentera-lentera dengan nuansa merah serta kerap kali menyalakan kembang api, hingga membuat tarian Nian atau yang biasa dikenal barongsai dengan harapan dapat terhindar dari serangan Nian dan tradisi ini masih awet hingga sekarang.

Warna Merah Sebagai Simbol Kekuatan

Selain kebahagiaan, keberuntungan, dan kegembiraan warna merah juga merupakan simbol semangat dan kehidupan dalam filosofi Tionghoa.

Hal tersebut didasari pada warna api yang merupakan salah satu dari kelima elemen penting dalam kehidupan yaitu air, api, kayu, logam, dan tanah.

Api di sini dilambangkan sebagai sumber semangat dan perubahan karena sifatnya yang dapat mengubah keadaan suatu benda ketika terbakar, warna dari api yang membara inilah yang membuat warna merah juga dimaknai sebagai semangat dan harapan akan perubahan yang lebih baik.

Warna yang Memiliki Akar Historis yang Kuat

Warna merah juga memiliki sejarah yang sangat panjang dalam pelaksanaan ritual masyarakat Tiongkok, hal ini berawal dari kaisar dari beberapa dinasti Tiongkok yang meminta saran pada para peramal istana untuk menentukan warna apa yang dapat mendatangkan energi positif serta kemakmuran bagi kerajaan.

Dari sekian banyak peramal istana yang dimintai nasehat, semuanya berkata warna merah merupakan warna yang paling baik, dari sinilah warna merah dianggap sebagai warna kerajaan yang ikonik, terutama pada era dinasti Zhou, Jin, Han, Ming, dan Song.

Setelah mengetahui makna filosofis dibalik penggunaan warna merah dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa, maka tak heran jika setiap perayaan imlek, di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pecinan, dan lain sebagainya selalu dihiasi dengan ornamen bernuansa merah, menarik bukan?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nindy Agustin Andriani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nindy Agustin Andriani.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.