Banjir besar yang melanda wilayah di kampung Lembah Cirendeu, Tangerang Selatan pada tanggal 4 Maret 2025 menyisakan dampak yang cukup serius bagi warga setempat. Dengan intensitas hujan yang tinggi dan sangat lebat sehingga menyebabkan luapan sungai hingga ketinggian air mencapai lebih dari 2 meter.
Puluhan rumah warga terendam, memaksa banyak keluarga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. akan tetapi, dalam menghadapi bencana ini, sinergi antara berbagai pihak justru menunjukkan ke kita bahwa pentingnya kolaborasi dalam penanganan bencana.
Banjir mulai terjadi pada pagi hari ketika hujan dengan intensitas sedang-lebat menyebabkan luapan sungai. Pada siang hari, intensitas hujan meningkat hingga sangat lebat, menyebabkan volume air terus naik hingga merendam beberapa rumah.
Sekitar pukul 20.15 WIB, ketinggian air mencapai 110-140 cm. Saat malam hari, meski air mulai surut, ketinggiannya masih sekitar 110-120 cm, cukup tinggi hingga setinggi dada orang dewasa, yang memaksa warga untuk mencari tempat yang lebih aman, seperti mushola dan rumah warga yang tidak terdampak banjir.
Merespons situasi darurat ini, Ikatan Alumni FKM UMJ (IKALUM FKM UMJ) lewat bidang Sosial & Kesehatan, Emergency Response in Disaster & Medical Service (ERDAMS) FKM UMJ, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FKM UMJ Serta Muhammadiyah Disasater Management Center (MDMC) Wilayah Tangsel langsung bergerak bersama untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan organisasi mahasiswa dan relawan, tetapi juga mendukung proses penanganan bencana secara lebih terkoordinasi dan efektif.
Pada titik ini, MDMC Tangsel dan Emergency Response in Disaster & Medical Service (ERDAMS) FKM UMJ & IMM FKM berperan penting dalam memberikan pelayanan medis dasar kepada lebih dari 50 warga yang terkena dampak banjir.
Mereka tidak hanya memberikan pertolongan pertama kepada penyintas yang terluka akibat tertusuk beling dan benda tajam, tetapi juga memastikan kebutuhan mendesak warga terpenuhi dengan menyalurkan bantuan obat-obatan, dan perlengkapan dasar lainnya.
Berbagai relawan yang terlibat juga melakukan aksi cepat bersama dengan TNI & Polri untuk membangun posko pengungsian yang layak bagi warga yang terpaksa mengungsi. Meskipun dihadapkan dengan tantangan seperti akses jalan yang terbatas dan longsor yang menghalangi sebagian jalan, semangat kerja sama yang tinggi berhasil mempercepat proses pembangunan posko yang lebih aman dan nyaman untuk para pengungsi.
Kolaborasi ini tidak berhenti di sini pihak TNI dan Polri turut serta dalam memastikan kelancaran proses evakuasi dan distribusi bantuan. TNI membantu mengamankan area yang terdampak dan memastikan akses menuju lokasi tetap terbuka, sementara Polri berperan menjaga ketertiban dan membantu koordinasi antara berbagai tim relawan dan instansi pemerintah.
Setelah situasi mulai terkendali, pihak Pemerintah Daerah bersama dengan BPBD Tangsel, Damkar, Satpol PP, serta pihak kecamatan dan kelurahan, dijadwalkan untuk melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Rabu, 5 Maret 2025, guna memberikan bantuan lebih lanjut kepada masyarakat yang terdampak. Pihak-pihak terkait juga akan mengevaluasi kondisi dan memberikan bantuan yang lebih intensif untuk mempercepat pemulihan pasca-banjir.
Dengan semangat yang luar biasa dari seluruh pihak yang terlibat, kolaborasi antara IKALUM FKM UMJ, ERDAMS, IMM, MDMC Tangsel, TNI, Polri, dan berbagai relawan lainnya berhasil membawa dampak positif dalam mengatasi bencana ini. Semua pihak bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal dalam mendapatkan bantuan dan perlindungan. Kita bersama, kita kuat adalah pesan yang terpatri dalam setiap langkah yang diambil.
Ke depannya, kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat menjadi model dalam menangani bencana, mengingat pentingnya kerja sama antara semua pihak untuk memastikan pemulihan yang lebih cepat dan lebih efisien.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News