ramadan bulan penuh berkah bagi umkm momentum besar untuk meningkatkan omzet - News | Good News From Indonesia 2025

Ramadan Bulan Penuh Berkah bagi UMKM, Momentum Besar untuk Meningkatkan Omzet

Ramadan Bulan Penuh Berkah bagi UMKM, Momentum Besar untuk Meningkatkan Omzet
images info

 

Bulan Ramadan kembali menjadi periode krusial bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama di sektor kuliner. Dengan meningkatnya konsumsi masyarakat selama bulan puasa, pelaku usaha memiliki peluang besar untuk meraup keuntungan lebih besar dibanding bulan-bulan biasanya.

Sebagaimana dikatakan Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Arif Rahman Hakim, Ramadan merupakan momentum penting bagi UMKM untuk meningkatkan penghasilan.

“Kita semua tahu, tahun lalu fenomena war takjil yang viral di media sosial membuat pengusaha UMKM di bidang kuliner bisa meningkatkan penghasilan,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Selasa (4/3/2025).

Pemerintah, kata Arif, telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk memastikan pengusaha UMKM dapat berjualan dengan aman dan nyaman. Kemudahan dalam izin usaha, alokasi tempat di area publik, serta pengawasan kualitas makanan menjadi beberapa upaya yang dilakukan guna mendukung pertumbuhan sektor UMKM selama Ramadan.

“Dalam hal ini, pemerintah hadir untuk memastikan pengusaha UMKM dapat berjualan dengan nyaman, serta menjaga kualitas makanan yang dijual agar aman dikonsumsi masyarakat,” tambahnya.

Momen Ramadan 1950, Kali Pertama Kantor Pemerintah Indonesia Libur di Awal Bulan Puasa

Lonjakan Konsumsi di Bulan Ramadan

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat menjelang Ramadan dalam rentang tahun 2020–2023. Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi ini dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan omzet mereka.

Khusus di sektor kuliner, Kementerian UMKM mencatat bahwa terdapat sekitar 2,9 juta pengusaha yang bergerak di bidang ini.

Sementara itu, data Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan sebesar 5,82 persen pada triwulan III tahun 2024, melampaui pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional yang tercatat sebesar 4,95 persen.

Industri makanan dan minuman pun memberikan kontribusi sebesar 40,17 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, menjadikannya sebagai subsektor dengan andil terbesar dalam perekonomian nasional.

Pakat, Makanan Tradisional Khas Mandailing yang Menjadi Takjil Andalan saat Ramadan

UMKM Raup Keuntungan Berlipat

Bagi sebagian pengusaha UMKM, Ramadan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga masa panen.

Salah satunya adalah Farida, pemilik usaha Pempek Nyai di Sukabumi. Sejak merintis bisnisnya pada 2019, ia selalu mengalami lonjakan penjualan setiap Ramadan tiba.

“Saat bulan Ramadan, omzet bisa naik hingga tiga kali lipat dari biasanya yang hanya Rp30 juta-Rp40 juta per bulan,” ungkapnya.

Meskipun pempek bukan makanan pokok maupun kuliner khas Sukabumi, Pempek Nyai justru menjadi salah satu favorit untuk berbuka puasa. Bahkan, produk ini juga banyak dipesan sebagai hampers Lebaran.

“Selain jadi menu kudapan, kami juga menyiapkan hampers untuk Lebaran. Biasanya saat Lebaran orang mencari makanan yang segar-segar, dan banyak yang cocok dengan cuko kami,” ujarnya.

Hasil kajian yang dilakukan oleh Zahra Kemala Nindita Murad, Dosen Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), menunjukkan bahwa Ramadan selalu menjadi periode dengan perputaran uang yang tinggi.

Momen buka puasa, yang kerap dijadikan ajang pertemuan kerabat, teman, hingga rekan bisnis, turut mendorong konsumsi masyarakat.

Kondisi ini pun berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di sektor makanan dan minuman yang menjadi salah satu pilar utama industri pengolahan nonmigas.

War Takjil di Kampung Ramadan Jogokariyan, Tradisi Ramadan yang Selalu Dinanti di Jogja

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.