Masjid Istiqlal dikenal sebagai masjid nasional milik Indonesia. Masjid dengan kapasitas ruang jemaah raksasa ini dibangun sebagai simbol untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.
Nama ‘Istiqlal’ sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti merdeka atau kemerdekaan. Selain untuk tempat beribadah, sejak diresmikan pada 12 Februari 1978, masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut digunakan sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, budaya, kantor organisasi Islam, hingga menjadi tempat untuk acara-acara nasional dan internasional.
Di balik kemegahannya, ternyata Masjid Istiqlal juga didaulat sebagai masjid pertama di dunia yang berkonsep ramah lingkungan. Masjid ini mengantongi sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) sebagai rumah ibadah dengan bangunan ramah lingkungan atau green building.
EDGE diberikan oleh International Finance Corporation (IFC)—sebuah lembaga keuangan internasional yang fokus pada pembangunan ekonomi negara berkembang—pada 6 April 2022 silam. IFC sendiri merupakan lembaga di bawah naungan World Bank.
Sertifikat bertaraf dunia itu merupakan standar dan sistem sertifikasi untuk membantu mewujudkan bangunan hijau. Penghargaan tersebut diberikan setelah Masjid Istiqlal melakukan renovasi besar-besaran di beberapa bagian masjid agar lebih ramah lingkungan.
Kawan GNFI, dalam konteks bangunan, Istiqlal bukan menjadi bangunan Indonesia satu-satunya yang pernah menerima EDGE. Beberapa bangunan, seperti Sun Plaza Medan, Samanea Hill, dan Laboratorium Hijau Terintergrasi i-CELL UI juga pernah mendapatkan sertifikasi serupa.
Namun, Masjid Istiqlal merupakan tempat ibadah pertama di dunia yang didaulat dan diakui sebagai bangunan hijau yang ramah lingkungan. Bangga, deh!
Fakta Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Alasan di Balik Penobatan Masjid Istiqlal sebagai Masjid Ramah Lingkungan
Kawan GNFI, diraihnya EDGE oleh Masjid Istiqlal tidak lepas dari sentuhan epik yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), dan Green Building Council Indonesia (GBC).
Renovasi dilakukan pada Mei 2019 hingga Juli 2020. Pemugaran beberapa bagian itu terbukti mampu menurunkan jejak karbon hingga 476,22 ton per tahun.
Selain itu, Masjid Istiqlal juga dibuat agar lebih hemat air. Tahukah Kawan GNFI jika masjid satu ini menggunakan keran air beraliran rendah dan mempraktikkan sistem daur ulang air?
Air wudu yang digunakan oleh jemaah akan didaur ulang lewat pipa terpisah dari saluran buangan kamar mandi. Kemudian, air bekas wudu itu akan ditampung di dalam bak penampungan khusus. Lalu, air akan disaring lewat mesin dengan tiga lapis filter.
Air bekas yang sudah difilter itu digunakan untuk menyiram tanaman. Luar biasanya, hasil uji laboratorium mengungkap bahwa air tersebut bersih dan tidak berbau, selayaknya air yang mengalir pada umumnya. Keren, ya!
Tidak berhenti di situ, Masjid Istiqlal turut menggunakan sistem penghawaan atau air conditioner dan lampu LED yang hemat energi. Ada juga panel surya yang ikut berkontribusi untuk menurunkan jumlah konsumsi listrik.
Terdapat setidaknya 504 panel surya yang sudah dioperasikan sejak 2020. Panel surya tersebut mampu menghasilkan daya listrik hingga 150.000 watt.
Bahkan, menukil dari Istiqlal Global Fund (IGF), penggunaan panel surya mencakup lebih dari 13 persen konsumsi listrik. Penghematan energi masjid ini mencapai 23 persen lewat penghematan air. Secara keseluruhan, konsumsi air Masjid Istiqlal dapat dipangkas hingga 36 persen.
Sebagai informasi tambahan, Masjid Istiqlal pernah mendapatkan rekor MURI sebagai masjid yang menggunakan wakaf energi. Panel surya yang dapat mengurangi konsumsi energi hingga 38 persen itu merupakan wakaf dari jemaah.
Kawan GNFI, konsep Masjid Istiqlal sebagai green building ini sejalan dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. yang peduli pada alam. Hal ini menjadi komitmen Masjid Istiqlal untuk turut serta dalam mewujudkan dunia yang lebih ramah lingkungan, utamanya lewat tempat ibadah.
Makna Arsitektur Masjid Istiqlal: Titik Temu Simbol Keagamaan dengan Kebangsaan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
