Opor ayam telah lama menjadi hidangan khas dalam tradisi kuliner Indonesia, terutama saat perayaan Idul Fitri. Namun, tahukah
amu bahwa hidangan ini juga sangat cocok untuk sahur selama bulan Ramadan? Bahkan, The New York Times dalam salah satu artikelnya menyoroti berbagai hidangan tradisional yang cocok dikonsumsi saat Ramadan, menginspirasi kita untuk menjadikan opor ayam sebagai pilihan utama sahur.
Sahur adalah waktu makan sebelum fajar yang sangat penting bagi umat Muslim yang berpuasa. Makanan yang dikonsumsi saat sahur sebaiknya mengandung nutrisi yang cukup untuk memberikan energi sepanjang hari.
Dengan kuah santan yang kaya dan rempah-rempah yang melimpah, opor ayam menawarkan kombinasi sempurna antara gizi dan cita rasa yang menggugah selera.
Keunggulan Opor Ayam sebagai Makanan Sahur
1. Kandungan Gizi yang Seimbang
Opor ayam mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan tubuh selama berpuasa, di antaranya:
- Protein tinggi dari ayam yang membantu menjaga massa otot selama puasa.
- Lemak sehat dari santan yang menjadi sumber energi tahan lama.
- Rempah-rempah alami seperti kunyit, serai, dan lengkuas yang memiliki sifat anti inflamasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kombinasi ini menjadikan opor ayam sebagai hidangan sahur yang mampu memberikan energi bertahan lebih lama dibanding makanan cepat saji atau tinggi gula.
Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadan, Hukum, Hikmah, dan Perkembangannya di Indonesia
2. Rasa Lezat yang Menggugah Selera
Saat sahur, nafsu makan sering kali berkurang karena tubuh masih dalam kondisi mengantuk. Opor ayam dengan kuah santannya yang gurih dan daging ayam yang lembut dapat meningkatkan selera makan.
Perpaduan bumbu dan santan menciptakan rasa yang khas dan nikmat, membuat hidangan ini lebih mudah dikonsumsi saat sahur.
Selain itu, opor ayam juga cocok disantap dengan nasi hangat atau lontong, memberikan variasi yang bisa disesuaikan dengan selera masing-masing.
3. Praktis dan Bisa Disiapkan untuk Beberapa Hari
Salah satu alasan utama mengapa opor ayam cocok untuk sahur adalah karena hidangan ini dapat disiapkan dalam jumlah besar dan disimpan untuk beberapa hari. Berikut adalah beberapa tips agar opor ayam tetap lezat dan tahan lama:
- Simpan di lemari es dalam wadah kedap udara agar tidak mudah basi.
- Hangatkan secukupnya sebelum sahur untuk menjaga kualitas rasa.
- Gunakan ayam kampung agar kuah lebih gurih dan kaya rasa.
Dengan persiapan yang tepat, Kawan GNFI tidak perlu memasak dari awal setiap hari, menghemat waktu dan tenaga saat sahur.
Tetap Produktif Selama Puasa, Tips Mengatur Energi dan Kesehatan Mental di Bulan Ramadan
Mengapa Opor Ayam Cocok sebagai Makanan Sahur Versi New York Times?
Dalam artikelnya, The New York Times menyoroti berbagai makanan khas dari berbagai negara yang cocok dikonsumsi selama Ramadan.
Meskipun opor ayam tidak disebutkan secara spesifik, prinsip yang diusung dalam pemilihan makanan sahur, seperti kaya protein, berenergi tinggi, dan lezat, sangat sesuai dengan karakteristik opor ayam.
Berikut alasan mengapa opor ayam layak masuk daftar makanan sahur versi New York Times:
- Memberikan energi yang tahan lama berkat kombinasi protein dan lemak sehat.
- Mudah dicerna, mengurangi risiko gangguan pencernaan saat berpuasa.
- Kaya akan rempah yang menyehatkan, meningkatkan metabolisme tubuh.
- Fleksibel dengan berbagai variasi, bisa ditambah tahu, tempe, atau telur rebus agar tidak membosankan.
Dengan berbagai keunggulan ini, opor ayam tidak hanya menjadi hidangan yang lezat, tetapi juga memberikan manfaat gizi yang dibutuhkan selama berpuasa.
Mulai Sahur Sehat dengan Opor Ayam
Menerapkan pola makan sehat saat Ramadan sangat penting agar tubuh tetap kuat dan bugar selama berpuasa. Opor ayam adalah pilihan tepat yang menggabungkan rasa lezat dan manfaat gizi yang tinggi.
Jadi, sudah siap mencoba opor ayam sebagai menu sahur kamu? Bagikan pengalaman Kawan GNFI memasak dan menikmati hidangan ini di kolom komentar, ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
