Chitra Subyakto adalah perancang busana yang sudah memiliki nama di dunia fesyen Indonesia. Setelah meniti karier sebagai penata gaya di majalah hingga iklan, ia kemudian sering dipercaya sebagai penata busana di sejumlah film nasional.
Berbekal kreativitas, Chitra lalu mendirikan brand-nya sendiri yang bernama Sejauh Mata Memandang pada 2014. Lewat jenama lokal itu, ia meluncurkan sejumlah produk bernilai kekayaan budaya Indonesia yang mengedepankan bahan-bahan eco friendly (ramah lingkungan).
Kini Chitra yang sudah malang-melintang belasan tahun di dunia busana menyimpan banyak pengetahuan mengenai citra dan kualitas kain Indonesia. Menurutnya, wastra tanah air memiliki tempat yang layak di mata dunia karena bagus dan variatif.
Bagus dan Variatif
Indonesia kaya akan budaya, jadi jangan heran tiap-tiap daerah memiliki wastranya sendiri. Mengutip laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), setidaknya ada 33 kain tradisional khas nusantara yang dalam jajaran Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Adapun berdasarkan jenisnya, terdapat empat wastra yang mendunia yakni kain batik, kain ikat, kain songket, dan kain tenun.
Bagi Chitra pribadi, wastra Indonesia memang sudah mengundang daya tarik di dunia internasional. Dari proses hingga hasil jadi yang memiliki motif tak biasa membuat orang-orang luar kepo dengan kekhasan wastra bumi pertiwi.
“Wastra kita itu kan bagus-bagus diprosesnya, juga variatif sekali. Ada batik, ada tenun ikat, dan masih banyak lagi. Memang dasar wastranya itu sudah indah, makanya kalau kita pakai keluar orang pasti akan ‘aduh kayaknya bagus banget nih, bikinnya di mana?’,” ucap Chitra kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Wastra Indonesia yang sudah mendapat tempat di hati dunia internasional membuat Chitra berharap kepada masyarakat tanah air supaya memiliki rasa tahu besar dan kecintaan terhadap warisan leluhur ini. Ia pun berharap rasa cinta mampu ditumbuhkembangkan agar suatu saat dalam kesempatan tertentu bisa menularkannya lebih lanjut lagi dengan dunia luar.
“Kita harus belajar mencintai dan kita harus bisa untuk pakainya. Otomatis nanti dengan sendirinya di dunia akan, ‘oh ternyata orang Indonesia semuanya senang ya pakai kain Indonesia’,” ucap Chitra.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News