Khan Yunis, sebuah kota di bagian selatan Jalur Gaza, adalah kawasan perkotaan dan padat penduduk kedua setelah Kota Gaza. Dahulu, Khan Yunis merupakan pusat perbelanjaan utama dan titik persinggahan perdagangan kuno ke Mesir.
Di sebelah barat Khan Yunis, terdapat kamp pengungsi yang dihuni oleh puluhan ribu keluarga Palestina. Mereka yang tinggal di pengungsian itu merupakan korban perang yang terjadi pada 1948.
Salah seorang tokoh terkenal yang juga seorang mujahidin dan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, berasal dari Khan Yunis. Yahya yang tewas dibunuh oleh tentara Israel itu lahir dan tumbuh di sana.
Di Kota Khan Yunis, ada sebuah masjid bernama Masjid Istiqlal Indonesia. Masjid ini membawa jutaan harapan bagi masyarakat Palestina.
Masjid Istiqlal Indonesia bukan semata-mata hanya sebagai tempat beribadah saja, tetapi juga menjadi salah satu pusat pendidikan agama bagi anak-anak. Masjid itu memberikan fasilitas pembelajaran Al-Qur’an dan ilmu agama.
Selain itu, bangunan cantik tersebut turut menjadi ruang berlindung dan berteduh bagi warga di tengah konflik. Tak ketinggalan, terdapat sentra kemanusiaan yang menyediakan makanan, air bersih, dan bangunan bagi penduduk.
Masjid Istiqlal di Khan Yunis tersebut mulai dibangun pada Februari 2019. Satu bulan sebelumnya, peletakan batu pertama dilakukan dan disaksikan oleh ribuan masyarakat Gaza.
Setelah proses pembangunan yang cukup panjang, masjid itu akhirnya berdiri dengan megah, gagah, nan indah pada 2022. Uniknya, tanggal peresmian masjid ini sama persis dengan peresmian Masjid Istiqlal di Jakarta, yakni 22 Februari.
Sama seperti Masjid Istiqlal di Jakarta yang memiliki simbol kemerdekaan Indonesia, Masjid Istiqlal Indonesia di Khan Yunis juga diharapkan dapat menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara yang utuh dan berdaulat.
Namun, sayangnya Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza itu menjadi target penyerangan pasukan Israel. Masjid itu hancur dan rata dengan tanah akibat serangan Israel pada Desember 2023, satu tahun pasca diresmikan.
Kepemimpinan Silih Berganti, Dukungan Indonesia untuk Palestina Tetap Abadi
Masjid yang Jadi Simbol 2 Negara
Masjid Istiqlal Indonesia merupakan masjid yang dibangun lewat dana hasil swadaya masyarakat Indonesia. Majid ini juga menjadi simbol dukungan Indonesia atas perjuangan bangsa Palestina.
Setelah hancur pada 2023, tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan sebelumnya di sana. Kondisi ini tentu memprihatinkan. Apalagi, Masjid Istiqlal Indonesia merupakan masjid terbesar yang ada di Khan Yunis.
Meskipun hancur, Masjid Istiqlal Indonesia ini seakan masih tetap hidup. Dekat area masjid dan bangunan-bangunan yang hancur, relawan-relawan dengan senang hati ikut membagikan bantuan paket sembako kepada warga di sana.
Di tengah kehancuran itu, dengan hati dan jiwa yang lapang, masyarakat Palestina tetap mendatangi dan melakukan salat di sekitar area masjid, membuat Khan Yunis dan Palestina tampak selalu hangat dan terang.
Hubungan antara Indonesia dan Palestina terjalin dengan hangat sejak lama. Sebagai sesama negara yang memiliki populasi umat Muslim yang besar, Indonesia selalu konsisten untuk menyuarakan dan memberikan bantuan langsung kepada Palestina.
Syeikh Nizham An-Najaar, seorang pengajar dan pendidik dari tanah Gaza, menyebut jika pembangunan Masjid Istiqlal di Khan Yunis itu membawa pekerjaan bagi warga sekitar. Masjid ini juga menyimbolkan syiar Islam yang tak pernah padam di Palestina.
“Masjid ini telah membawa pekerjaan bagi orang-orang di wilayah sekitar, juga mengukuhkan salat lima waktu, dan membangkitkan syiar Islam,” ujarnya dalam sebuah video yang dirilis Kasih Palestina.
Kawan GNFI, Masjid Istiqlal Indonesia sedang diupayakan untuk dibangun kembali. Masjid yang menjadi simbol kekuatan dan persaudaraan Indonesia dan Palestina ini diharapkan dapat menjadi “ruang” yang aman bagi warga Palestina.
Konsisten, Segini Kontribusi Pendanaan Indonesia untuk UNRWA Demi Bantu Palestina
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News