konflik sosial bisa jadi ide dalam berkarya eko nugroho kesenian itu identitas - News | Good News From Indonesia 2025

Konflik Sosial Bisa Jadi Ide dalam Berkarya, Eko Nugroho: Kesenian Itu Identitas

Konflik Sosial Bisa Jadi Ide dalam Berkarya, Eko Nugroho: Kesenian Itu Identitas
images info

Eko Nugroho adalah seniman asal Yogyakarta yang sudah dikenal di dunia seni nasional maupun internasional. Sosok jebolan kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut kerap mamerkan karyanya di sejumlah negara, dari mulai Amerika Serikat, Tiongkok, sampai Australia.

Berlatar belakang seni jalanan, Eko memulai berkarya lewat komik dan mural. Bersama komunitasnya, ia mencoret-coret tembok Kota Yogyakarta dengan berbagai hiasan kaya warna. Bermula dari situ, ia pun semakin menunjukkan daya kreativitasnya dan mengekslorasi media seninya dalam berkarya yang melahirkan sejumlah penghargaan.

Adapun banyak karya Eko mengangkat konflk sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia. Menurutnya ini adalah cara yang adaptif dan membuktikan identitas saat berkesenian.

Kesenian Itu Identitas

Konflik sosial terjadi di mana-mana termasuk di Indonesia. Dari banyaknya konflik lantas ide-ide pun biasanya lahir membuat pekerja kreatif tak terkecuali seniman terpicu untuk berkarya. Karya yang dihasilkan pun tak hanya soal keindahan, tapi juga pesan untuk mengkritisi konflik sosial yang ada dan relevan di tempat mereka berpijak.

Bagi Eko sendiri berkesenian itu sifatnya adaptif, cair, dan merdeka. Karya bahkan tetap bisa tercipta walaupun tanpa ada konflik sosial di mana si seniman tinggal.

“Ketika saya pindah tempat ke negara yang tidak ada konflik sosialnya, artinya saya tidak bisa tergantung dengan hal itu, artinya berkarya seni adaptif,” ucap Eko kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Namun, Eko tidak memungkiri hidup di negara yang ada konflik sosial membuat seniman melahirkan karya beragam mengenai tema itu. Ia lantas menilai konflik sosial bisa dijadikan ide suatu karya yang mengandung refleksi dari tempat sang seniman tinggal.

“Karena kesenian itu adalah identitas. Cermin daripada sebuah masyarakat ataupun senimannya ataupun negaranya. Jadi kalau ada event internasional kita bisa melihat karakter tiap-tiap seniman dari tiap negara, mereka punya behind the scene, punya konsep yang ingin dikembangkan lewat karyanya berikut lingkungan sebenarnya,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.