dari kekhawatiran hingga kenangan perjalanan mahasiswa kkn universitas lampung di desa gunung keramat - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Kekhawatiran hingga Kenangan, Perjalanan Mahasiswa KKN Universitas Lampung di Desa Gunung Keramat

Dari Kekhawatiran hingga Kenangan, Perjalanan Mahasiswa KKN Universitas Lampung di Desa Gunung Keramat
images info

"Gunung Keramat, serem banget namanya oyy. Waktu pertama kali cari di Maps, yang muncul justru makam! Kok, desa ini terkenal karena makam keramatnya? Ditambah lagi, lokasinya ada di tengah kebun nanas, dan katanya tempat ini pusat narkoba dan maling, serem banget kan!" ujar salah satu mahasiswa KKN Unila tim Desa Gunung Keramat.

Setiap mahasiswa yang akan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) pasti langsung mencari tahu lokasi penempatannya di internet. Begitu juga dengan mahasiswa KKN di Desa Gunung Keramat.

Kekhawatiran muncul ketika mendengar berbagai cerita tentang desa ini. Namun, perjalanan membuktikan bahwa prasangka awal sering kali berbeda jauh dari kenyataan.

Mengenal Desa Gunung Keramat

Desa Gunung Keramat terletak di ujung Kecamatan Abung Semuli, Lampung Utara. Desa ini dikelilingi kebun nanas yang luas, membuatnya terpisah dari perkampungan lain. Suasana desa sangat asri dan segar dengan hamparan lahan pertanian jagung dan singkong.

Namun, yang membuat desa ini unik adalah kondisinya yang sepi pada pagi hingga malam karena mayoritas warganya bekerja di pabrik atau bertani.

Mahasiswa KKN IAIN Langsa Gelar Penyuluhan Anemia lewat Program Posyandu di Pulau Sembilan

Interaksi sosial di desa ini pun cukup terbatas. Antardusun terpisah oleh kebun singkong dan jagung, menciptakan jarak yang cukup signifikan antarwarganya.

Oleh karena itu, selama KKN yang berlangsung dari 8 Januari hingga 8 Februari 2025 Mahasiswa KKN Universitas Lampung mengusung tema "Maksimalkan Potensi dan Kontribusi untuk Negeri", merancang program yang dapat meningkatkan kembali interaksi sosial antarwarga.

Membangun Kebersamaan Lewat Program KKN

Melihat kondisi desa yang minim interaksi, berbagai program diadakan untuk membangun kembali kebersamaan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Senam desa setiap Sabtu pagi untuk ibu-ibu agar mereka lebih aktif dan bisa berkumpul serta bersosialisasi.

  2. Pengajian rutin setiap Jumat, menghidupkan kembali budaya keagamaan di desa.

  3. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan tanaman hortikultura bersama ibu-ibu PKK untuk meningkatkan kemandirian pangan desa.

  4. Pembuatan pupuk organik cair (POC), yang sangat bermanfaat bagi ibu-ibu di desa, terutama dalam merawat tanaman sayuran mereka. Dengan memanfaatkan bahan alami yang mudah didapat, program ini membantu warga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
  5. Peningkatan dan pemanfaatan hasil panen jagung. Mengingat jagung merupakan salah satu komoditas utama di desa, program ini bertujuan untuk mengedukasi warga tentang teknik pascapanen yang lebih efektif, termasuk cara pengolahan agar memiliki nilai jual lebih tinggi.
  6. Pembuatan gapura desa, selain sebagai penunjuk arah, proyek ini juga menjadi ajang mempererat solidaritas pemuda desa yang ikut serta dalam proses pembangunannya.
  7. Gotong royong setiap Minggu pagi bagi bapak-bapak, menghidupkan kembali semangat kerja bakti yang mulai pudar.
  8. Partisipasi dalam acara warga, baik hajatan maupun kegiatan dusun, agar mahasiswa KKN bisa lebih dekat dengan masyarakat.

Tidak hanya untuk orang dewasa, ada juga program untuk anak-anak. Di TPA Al-Hidayah, salah satu tempat belajar mengaji di desa, mahasiswa KKN membantu adik-adik belajar Al-Qur’an setiap sore.

Bahkan, posko KKN juga menjadi tempat belajar rutin setiap hari bagi anak-anak yang ingin mengaji atau meminta bantuan mengerjakan tugas sekolah setiap malam.

Mahasiswa KKN Berikan Les Gratis untuk Anak-Anak di Pulau Sembilan

Di sekolah, berbagai kegiatan juga diadakan, seperti:

  • Mengajarkan anak SD menanam dan merawat tanaman.

  • Program menabung untuk membangun kebiasaan finansial yang baik sejak dini.

  • Sosialisasi kenakalan remaja, motivasi "Berani Bermimpi," dan kepemimpinan bagi siswa SMP.

  • Dari Desa Sepi Menjadi Lebih Hidup

    Selama satu bulan menjalani KKN, warga yang sebelumnya jarang keluar rumah mulai aktif berpartisipasi dalam kegiatan.

    Ibu-ibu menjadi lebih semangat bersosialisasi, anak-anak semakin rajin belajar dan mengaji, bahkan ada yang awalnya tidak pernah mengaji tetapi kemudian rajin datang ke posko KKN.

    "Kami jadi semangat ngajinya kalau ada kakak-kakak KKN! Soalnya ngajinya santai, seru, ada mainnya juga. Main dan belajar di posko tuh bikin nagih. Kakak jangan pulang dulu yaa, tambah lagi waktu KKN-nya!" ujar salah satu adik yang rutin datang ke posko KKN.

    Selain itu, kedekatan mahasiswa KKN dengan warga Dusun 4, tempat posko berada, benar-benar meninggalkan kesan mendalam.

    Warga selalu siap membantu, bahkan sampai meminjamkan motor untuk memudahkan mobilitas mahasiswa KKN di desa yang jarak antardusunnya cukup jauh.

    KKN, Sebuah Perjalanan Tak Terlupakan

    Ternyata, Desa Gunung Keramat yang awalnya dianggap menyeramkan justru penuh dengan kehangatan. Warganya ramah, selalu membantu, dan membuat mahasiswa KKN merasa nyaman tinggal di sana.

    Banyak hal yang dipelajari, mulai dari membangun keberanian bersosialisasi, bekerja sama dengan tim yang sebelumnya asing satu sama lain, hingga memahami kehidupan masyarakat pedesaan yang jauh berbeda dari keseharian di kampus.

    Mahasiswa KKN IAIN Langsa Ajarkan Pentingnya Kesehatan Di SD Pulau Sembilan dengan Senam

    KKN bukan hanya tentang menjalankan program kerja, tetapi juga tentang membentuk diri, menghadapi tantangan, dan menciptakan kenangan yang tak akan terlupakan.

    Pengalaman ini mengajarkan bahwa prasangka tidak selalu benar, dan justru dengan terjun langsung, makna dari kebersamaan dan kontribusi nyata bisa ditemukan.

    Untuk Kawan GNFI yang akan menjalani KKN, nikmatilah setiap momennya. Jalani dengan hati yang terbuka dan syukuri setiap pengalaman yang ada. Karena mungkin dari perjalanan tersebut kehangatan keluarga yang selama ini hilang akan Kawan temukan.

    Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

    Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

    NE
    KG
    Tim Editor arrow

    Terima kasih telah membaca sampai di sini

    🚫 AdBlock Detected!
    Please disable it to support our free content.