Seiring dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik, sepeda listrik semakin menjadi pilihan banyak orang yang mencari transportasi hemat dan ramah lingkungan. Namun, dengan harga yang semakin mahal, sepeda listrik kini bisa setara dengan harga motor bekas dalam kondisi baik.
Dengan anggaran yang sama, lebih worth it membeli motor bekas atau sepeda listrik? Artikel ini akan membahas alasan mengapa motor bekas masih menjadi pilihan yang lebih unggul dibandingkan sepeda listrik saat ini.
Performa dan Kecepatan Jauh Lebih Baik
Salah satu kekurangan utama sepeda listrik adalah keterbatasan dalam kecepatan dan tenaga. Umumnya, sepeda listrik memiliki kecepatan maksimum 25-50 km/jam, tergantung jenis dan kapasitas baterainya. Sebaliknya, motor bekas dengan harga yang sama bisa menawarkan:
- Kecepatan lebih tinggi
Motor dengan mesin 110-150cc bisa melaju hingga 80-100 km/jam, lebih cocok untuk perjalanan jauh.
- Torsi lebih besar
Motor lebih kuat saat digunakan di tanjakan dan membawa beban berat. Untuk Kawan GNFI yang sering bepergian jarak jauh atau melewati medan berat, motor bekas akan lebih worth it dibandingkan sepeda listrik yang performanya lebih terbatas.
Mengapa Motor Bekas Perang Belanda Ini Jadi Simbol Warga Pematang Siantar?
Jangkauan Lebih Jauh Tanpa Khawatir Kehabisan Daya
Sepeda listrik sangat bergantung pada baterai, yang umumnya hanya mampu menempuh jarak 30-80 km dalam sekali pengisian daya. Itu pun dengan catatan jika baterai dalam kondisi optimal. Jika daya habis di tengah jalan, pengguna harus mengayuh seperti sepeda biasa, yang tentunya tidak nyaman.
Sementara itu, motor bekas tidak memiliki keterbatasan daya karena bisa langsung diisi bahan bakar kapan saja. Beberapa keunggulan lainnya:
- Daya tempuh lebih jauh
Motor bekas bisa menempuh 200-300 km per tangki bahan bakar, lebih praktis untuk perjalanan jauh.
- Pengisian lebih cepat
Mengisi bensin hanya butuh beberapa menit, sementara mengisi daya sepeda listrik bisa memakan waktu 4-8 jam. Bagi Kawan GNFI yang membutuhkan kendaraan dengan mobilitas tinggi, motor bekas jelas lebih unggul dalam hal kepraktisan dan jangkauan.
Biaya Perawatan Lebih Murah dan Mudah
Banyak orang mengira bahwa sepeda listrik lebih murah dalam perawatan. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan bahwa biaya perawatan sepeda listrik bisa lebih mahal dibanding motor bekas. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
- Baterai sepeda listrik mahal
Umumnya baterai harus diganti setiap 2-5 tahun, dengan harga mencapai Rp3-7 juta, tergantung kapasitasnya.
- Komponen sulit ditemukan
Tidak semua bengkel menerima perbaikan sepeda listrik, sehingga jika ada kerusakan, suku cadangnya bisa lebih mahal dan sulit didapat.
- Motor bekas lebih fleksibel
Suku cadang motor bekas mudah ditemukan, dan perbaikannya bisa dilakukan di hampir semua bengkel. Dengan kata lain, meskipun motor bekas membutuhkan perawatan berkala, biayanya lebih terjangkau dan suku cadangnya lebih mudah ditemukan dibanding sepeda listrik.
Ubah Motor Bekas Jadi Robot, Karya Seniman Asal Bantul Laris Manis Diburu Pebisnis China
Fleksibilitas dan Keamanan Lebih Baik
Sepeda listrik sering kali masih dianggap sebagai kendaraan yang kurang aman di jalan raya, terutama di kota-kota besar. Ada beberapa alasan mengapa motor bekas lebih unggul dalam hal keamanan:
- Motor memiliki desain yang lebih stabil
Dengan bobot yang lebih berat, motor lebih aman saat melaju di jalan raya, terutama dalam kondisi angin kencang atau jalanan berlubang.
- Sepeda listrik rawan dicuri
Karena ukurannya yang lebih kecil dan ringan, sepeda listrik lebih mudah dicuri dibanding motor biasa.
- Regulasi masih belum jelas.
Beberapa daerah mulai menerapkan aturan ketat untuk sepeda listrik, termasuk larangan penggunaan di jalan raya tertentu. Jika Kawan GNFI menginginkan kendaraan yang lebih aman dan dapat digunakan di berbagai kondisi jalan, motor bekas adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan sepeda listrik.
Harga Jual Kembali Lebih Stabil
Salah satu faktor yang sering diabaikan saat membeli kendaraan adalah nilai jual kembali. Sepeda listrik masih memiliki pasar yang terbatas, sehingga harga jual kembalinya cenderung turun drastis.
Sebaliknya, motor bekas memiliki nilai jual yang lebih stabil, terutama jika kondisinya masih baik dan mereknya populer. Ini membuat motor bekas lebih menguntungkan jika suatu saat ingin dijual kembali atau ditukar dengan kendaraan baru.
Dengan harga yang sama, motor bekas menawarkan lebih banyak keuntungan dibandingkan sepeda listrikāmulai dari kecepatan lebih tinggi, jarak tempuh lebih jauh, perawatan lebih mudah, hingga nilai jual kembali yang lebih stabil.
Jadi, sebelum memutuskan membeli sepeda listrik, coba pikirkan kembali: Apakah kendaraan ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan sehari-hari? Jika Kawan GNFI mencari kendaraan yang lebih fleksibel, praktis, dan tahan lama, motor bekas bisa jadi pilihan yang lebih bijak!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News