Legenda Panglima Angin merupakan kisah cerita rakyat yang bisa Kawan jumpai di daerah Bangka Belitung. Legenda ini berkisah tentang seorang pendekar dengan kemampuan yang mumpuni, tetapi suka berbuat onar dan meresahkan masyarakat.
Bagaimana kisah lengkap dari pendekar yang suka berbuat onar dalam legenda Panglima Angin tersebut?
Legenda Panglima Angin
Dinukil dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu di daerah Muntok, Bangka Barat hiduplah seorang laki-laki bernama Abang Daud. Laki-laki ini dikenal suka sekali berbuat onar di daerah tersebut.
Pada suatu hari, Abang Daud berniat untuk belajar silat. Dirinya ingin menjadi murid dari salah satu pendekar silat yang terkenal di daerah itu, yakni Apek Long Guan.
Abang Daud kemudian mendatangi Apek Long Guan di kediamannya. Dirinya kemudian menyampaikan niatnya untuk belajar silat kepada pendekar tersebut.
Apek Long Guan pun bersedia menjadikan Abang Daud sebagai muridnya. Namun pendekar silat ini memberikan satu syarat yang mesti dipatuhi oleh calon muridnya tersebut.
Syarat yang diberikan oleh Apek Long Guan adalah Abang Daud mesti mengubah sifatnya selama ini. Dia tidak boleh berbuat onar lagi seperti dulunya.
Abang Daud kemudian bersedia memenuhi persyaratan tersebut. Akhirnya Abang Daud diangkat menjadi murid Apek Long Guan.
Jurus demi jurus diajarkan oleh Apek Long Guan kepada muridnya tersebut. Ternyata Abang Daud bisa mempelajari jurus tersebut dengan sempurna.
Dalam waktu singkat, Abang Daud berhasil menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh sang guru. Akhirnya Abang Daud menyelesaikan pembelajaran silatnya bersama Apek Long Guan.
Abang Daud kemudian memutuskan untuk pergi ke Tanah Melayu. Dirinya kemudian meminta izin kepada sang guru untuk pergi keluar dari kampungnya tersebut.
Keesokan harinya, Abang Daud langsung berangkat ke Tanah Melayu. Dia menumpang dengan salah satu kapal untuk sampai ke daerah tersebut.
Abang Daud kemudian sampai di Tanah Melayu pada waktu sore hari. Pada saat kedatangannya, terdengar sayup-sayup ayam berkokok sebanyak tiga kali.
Tanpa sadar Abang Daud menjawab kokokan ayam tersebut. Ternyata hal ini diketahui oleh pengawal kerajaan yang sedang berpatroli di daerah tersebut.
Abang Daud kemudian dibawa ke hadapan sang raja. Ternyata Abang Daud sudah melanggar aturan yang ada di daerah tersebut, di mana seseorang dilarang menjawab kokokan ayam yang berbunyi tidak di waktu biasanya.
Dirinya kemudian dijatuhi hukuman karena sudah melanggar peraturan tersebut. Abang Daud mesti bertarung melawan panglima Tanah Melayu sebagai bentuk hukuman.
Pada awalnya, panglima tanah Melayu berhasil menguasai pertarungan. Namun lama kelamaan stamina panglima mulai kehabisan dan menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Melihat momentum ini, Abang Daud balik menyerang panglima Tanah Melayu. Akhirnya Abang Daud dengan mudah mengalahkan panglima tersebut
Berdasarkan hasil ini, sang raja kemudian mengangkat Abang Daud sebagai panglima di Tanah Melayu. Abang Daud kemudian diberi gelar sebagai Panglima Angin.
Mendapatkan gelar dan kedudukan baru, sifat lama Panglima Angin mulai muncul kembali. Dirinya mulai berbuat onar dan kekacauan di setiap tempat yang didatanginya.
Hal ini juga dia lakukan ketika kembali pulang ke kampung halamannya. Kekacauan yang dibuat Panglima Angin membuat pemimpin di Muntok memanggil sang guru, Apek Long Guan untuk mengatasinya.
Namun hal ini ternyata diketahui oleh Panglima Angin. Dirinya kemudian mengatur strategi untuk mengalahkan gurunya tersebut.
Panglima Angin kemudian berpura-pura menemui sang guru dan mengajaknya jalan bersama. Ketika sedang berjalan di pinggiran sungai, Panglima Angin tiba-tiba menendang Apek Long Guan hingga terpental.
Apek Long Guan tidak tinggal diam melihat perlakuan muridnya tersebut. Dengan sisa tenaga yang dia miliki, Apek Long Guan langsung menendang bagian tengkuk Panglima Angin dengan keras.
Hal ini membuat Panglima Angin jatuh tersungkur ke dalam sungai dan tenggelam. Akhirnya pendekar yang suka berbuat onar tersebut bisa dikalahkan oleh gurunya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News