Dikutip dari situs resmi Kemenparekraf, desa wisata adalah suatu desa yang memiliki daya tarik untuk dikembangkan menjadi tempat wisata dengan nilai jual tinggi. Desa wisata tidak hanya berfokus pada pengembangan pariwisatanya, tetapi juga pada pelestarian lingkungan yang keduanya dikelola dengan melibatkan warga desa secara langsung.
Desa wisata yang dapat dikelola dengan baik diharapkan bisa berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat yang semakin baik. Selain itu, menurut Kemenparekraf, pengelolaan yang baik juga memberikan kesempatan bagi desa wisata untuk mendapatkan penghargaan nasional maupun internasional.
Setidaknya, sejak 2020 hingga 2024 kemarin, sudah ada 4 desa wisata di Indonesia yang mendapatkan predikat Best Tourism Village dari United Nation Tourism, lho!
Jadi, apa perbedaan desa wisata dengan tempat wisata konvensional?
Perbedaan Desa Wisata dengan Tempat Wisata Lain
1. Keunikan Lokal
Kearifan lokal seperti tadisi, budaya, adat istiadat, dan potensi alam adalah hal yang paling ditonjolkan dari desa wisata. Ini berbeda dengan tempat wisata konvensional yang kebanyakan hanya berfokus pada atraksi dan hiburannya.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan utama dari desa wisata adalah menjadi roda pemutar ekonomi desa masayarakat melalui pariwisata. Adanya desa wisata diharapkan mampu membuka banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat di lokasi tersebut.
3. Masyarakat Ikut Terlibat
Seluruh pengelolaan desa wisata, mulai dari akomodasi, atraksi atau pengalaman wisata hingga pengelolaan fasilitas pendukung lainnya sepenuhnya dikelola oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu, berkujung ke desa wisata dapat memberikan pengalaman yang otentik bagi turis karena adanya interaksi langsung dengan masyarakat setempat.
4. Skala Lebih Kecil
Berazaskan "dari dan oleh masyarakat", membuat potensi skala bisnis desa wisata menjadi lebih kecil. Namun, hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi desa wisata karena wisatawan bisa mendapatkan pengalaman wisata yang lebih intim dan personal.
Bukan Sekadar Tren, Berikut Keuntungan Fenomena Desa Wisata
Potensi pengembangan desa wisata sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, utamanya bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, meski bukan masyarakat desa wisata, tetapi sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Kawan tetap dapat membantu untuk mempromosikan desa wisata tersebut agar menarik kunjungan turis lokal maupun internasional. Bagaimana caranya?
Cara Membantu Promosi Desa Wisata yang Efektif
1. Memanfaatkan Media Sosial
Meski bukan seorang influencer dengan ratusan ribu atau jutaan pengikut, Kawan tetap bisa membagikan berbagai informasi baik tentang desa wisata ke media sosial. Boleh terkait prestasi yang sedang atau pernah didapat, keunikan dari desa wisata, pengalaman atau fasilitas menarik yang didapat selama berkunjung ke sana, semuanya hal baik ini wajib diketahui oleh pengguna media sosial.
Sedikit atau banyak, hal ini dapat mempengaruhi ketertarikan pengguna media sosial lain untuk ingin mengetahui lebih lanjut informasi tentang desa wisata tersebut. Harapannya, dimulai dengan ketertarikan ini, orang akan berencana untuk bisa mengunjungi desa wisata secara langsung dalam waktu dekat.
2. Memberikan Ulasan Positif di Google Maps
Selain media sosial, Kawan bisa membantu memberikan ulasan positif di Google Maps setelah berkunjung ke desa wisata. Jangan lupa melampirkan foto panorama terbaiknya, ya! Agar orang lain yang membaca ulasan tersebut semakin tertarik untuk bisa ke sana menikmati panorama cantik dan fasilitas menariknya.
Teknik promosi dengan memberikan ulasan positif adalah salah satu bentuk dari promosi dari mulut ke mulut atau word of mouth marketing versi era digital. Promosi dari mulut ke mulut terbukti efektif karena bisa meningkatkan kepercayaan orang lain dan menciptakan efek berantai yang luas.
3. Aktif Menulis tentang Potensi Desa Wisata di Blog dan Website
Adanya internet di era saat ini membuat proses pembagian informasi bisa menjadi lebih cepat dan luas. Menulis artikel di blog dan website membuat pencarian informasi tentang desa wisata menjadi lebih mudah. Semakin banyak artikel tentang desa wisata yang ditulis, maka semakin tinggi pula peluang visibilitas desa wisata tersebut bisa ditemukan oleh orang lain di internet.
Keberhasilan Desa Wisata di Indonesia dalam Pelestarian Lingkungan
Mudah, kan, Kawan? Semoga dari ketiga cara promosi di atas, sebanyak 6.000 lebih desa wisata di Indonesia semakin dikenal dan sering dikunjungi oleh turis lokal dan internasional, ya! Karena membantu mempromosikan desa wisata ini bisa memberikan efek domino yang positif bagi pergerakan ekonomi masyarakat setempat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News