bukan sekadar tren berikut keuntungan fenomena desa wisata - News | Good News From Indonesia 2025

Bukan Sekadar Tren, Berikut Keuntungan Fenomena Desa Wisata

Bukan Sekadar Tren, Berikut Keuntungan Fenomena Desa Wisata
images info

Indonesia mempunyai ribuan desa wisata yang tersebar di berbagai daerah. Desa wisata menjadi pilihan destinasi wisata yang menawarkan budaya, alam, dan tradisi dari suatu desa. Tahun demi tahun, desa wisata semakin banyak jumlahnya dan menjadi sebuah tren.

Tren desa wisata ini semakin menjamur, bahkan pada satu daerah dapat memiliki lebih dari 5 desa wisata. Mengetahui banyaknya desa wisata, pasti ada keuntungan yang didapat dari fenomena ini.

Artikel ini membahas fenomena pertumbuhan desa wisata dan keuntungannya untuk masyarakat sekitar desa wisata.

Pertumbuhan Jumlah Desa Wisata dari Tahun ke Tahun

Fenomena desa wisata dimulai pada tahun 1995 yaitu Desa Penglipuran di Bali. Pada tahun 2009, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pariwisata. Program ini berhasil dengan adanya 569 desa wisata di tahun 2011.

Baca juga: Jumlah Desa Wisata Kian Meningkat dan Bentuk Sinergi Banyak Pihak Kelola Potensi Desa

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sebanyak 1.734 desa wisata di Indonesia pada tahun 2018. Jumlah ini meningkat sebanyak 432 desa sejak tahun 2014 sebanyak 1.302 desa.

Pada tahun 2024, tercatat 6.016 desa wisata iku ke dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf. Jumlah ini melonjak sebanyak 3 kali lipat sejak pertama kali digelar pada tahun 2021.

Manfaat Desa Wisata untuk Masyarakat Lokal

Fenomena desa wisata ini tentunya memiliki keuntungan yang dapat dirasakan masyarakat setempat. Berikut manfaat dari pembangunan dan pengembangan desa wisata.

1. Memberdayakan Masyarakat Lokal

Adanya desa wisata sangat membantu masyarakat dalam memberdayakan masyarakat setempat. Mengurus desa wisata tidak dapat dilakukan hanya dengan satu orang saja. Pengembangannya memerlukan kolaborasi antarwarga.

Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan dengan pemberian mata pencaharian atau pekerjaan baru yang berkaitan dengan wisata. Penduduk lokal dapat menjual berbagai produk lokal, seperti makanan khas dan cendera mata yang berkaitan dengan desa masing-masing.

Selain itu, masyarakat dapat pula menyediakan penginapan untuk wisatawan bermalam. Hal ini juga dapat menjadi sarana belajar masyarakat dalam bidang pemasaran produk.

2. Meningkatkan Perekonomian Desa

Wisatawan yang datang berwisata akan menghabiskan uangnya untuk kebutuhan dan kegiatan berwisata, seperti akomodasi, makanan, transportasi, dan hiburan. Adanya desa wisata menciptakan peluang untuk menjual produk ke wisatawan dan meningkatkan pendapatan bagi pengusaha lokal.

Selain itu, pengadaan wahana dan atraksi juga menjadi sumber pendapatan. Melalui pendapatan yang didapat dari wahana dan atraksi ini, pemerintah desa atau pengurus desa wisata dapat mengalokasikannya untuk pembangunan infrastruktur desa dan pemeliharaan wahana.

3. Mendorong Pelestarian Budaya Daerah

Pembentukan desa wisata perlu adanya penggalian potensi desa yang dapat menarik wisatawan. Hal ini termasuk dengan budaya dan tradisi yang ada di desa tersebut. Tradisi dapat menjadi atraksi yang ditunggu-tunggu wisatawan untuk dilihat.

Sebagai contoh, tradisi Gandrung di Desa Adat Kemiren, Banyuwangi. Penduduk desa ini adalah masyarakat suku Osing di Kabupaten Banyuwangi. Tradisi Gandrung merupakan tradisi dari nenek moyang sekaligus menjadi salah satu atraksi di desa wisata ini.

Baca juga: Mengenali Berbagai Tantangan dan Upaya Membangun Desa Wisata Berkelanjutan di Indonesia

4. Mengembangkan Kreativitas Masyarakat Lokal

Kreativitas mampu menjadi faktor penunjang ramainya kunjungan ke desa wisata. Masyarakat perlu berpikir kreatif untuk menonjolkan potensi daerah dan kearifan lokal sebagai identitas dari desa wisatanya. Kreativitas ini dapat diasah dengan membentuk strategi memasarkan atau mempromosikan desa wisata.

Fenomena desa wisata mampu memberikan banyak peluang yang menguntungkan untuk masyarakat. Pemberdayaan masayarakat dapat terealisasikan melalui desa wisata ini dengan kolaborasi antara pemangku daerah dan penduduk setempat. Masyarakat lokal dipacu untuk menggali potensi desa dan berpikir kreatif sebagai bentuk strategi mempromosikan desa wisatanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.