Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir resmi menunjuk Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog, yang sebelumnya dipimpin oleh Wahyu Suparyono sejak 10 September 2024.
Perubahan direksi baru ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.
Mengenal Novi Helmy Prasetya
Mayjen Novi Helmy Prasetya lahir di Bangkalan, Jawa Timur pada 10 November 1971. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) dari Satuan Infanteri (Kopassus) pada tahun 1993.
Tercatat, Novi merupakan lulusan Sesarcabif (1994), Selapa If (2003), Seskoad Dikreg XLVI (2008), Sesko TNI Dikreg XLIII (2016), dan Lemhannas PPSA (2022). Ia mengawali kariernya di dunia militer sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 125/Simbisa dan Yonif 100/Prajurit Setia.
Selama bergabung di TNI angkatan darat, Novi sudah melakukan banyak penugasan operasi baik di dalam maupun luar negeri. Di antaranya ia pernah terlibat dalam operasi Timor Timur tahun 1996, operasi Tribuana tahun 1999, dan operasi pemberontakan Aceh pada 2005 silam.
Kemudian ia melaksanakan penugasan luar negeri, yaitu Pengamanan VVIP RI 1 di Rusia tahun 2013, Inggris 2004, dan Jerman 2015 di mana saat itu ia menduduki jabatan sebagai Komandan Grup D Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Dalam perjalanan kariernya, Novi pernah menjabat sebagai Perwira Menengah di Detasemen Markas Besar Angkatan Darat. Kiprahnya di dunia militer mencakup posisi strategis, termasuk sebagai Komandan Korem 061/ Suryakancana, Asisten Personel Kogabwilham III ke 1, Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta, dan terakhir sebagai Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad.
Lebih lanjut, Novi kemudian diberi mandat menjadi Asisten Teritorial Panglima TNI sejak 21 Februari 2024 lalu. Sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Direktur Utama Perum Bulog. Selain menjadi lulusan Akademi Militer (Akmil), Novi juga memiliki latar belakang pendidikan umum di mana ia merupakan lulusan S-1 dari program studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Jambi pada tahun 2016, dan gelar S-2 Ilmu Pemerintahan, di univesitas yang sama, tahun 2019.
Masih Berstatus TNI Aktif
Meskipun telah ditunjuk menjadi Dirut Bulog, Novi menegaskan bahwa dirinya masih berstatus aktif di militer.
Novi mengungkapkan bahwa pengangkatannya sebagai Direktur Utama Bulog merupakan instruksi langsung dari pimpinan, tapi ia tidak menjelaskan secara detail pimpinan yang dimaksud. Ia diberi mandat untuk mendukung percepatan pencapaian swasembada pangan di Indonesia.
Terkait dengan tugasnya dalam mempercepat swasembada pangan di Indonesia, Novi optimis pihaknya mampu menyerap 3 juta ton beras dalam kurun waktu 3 bulan. Ia menuturkan hingga saat ini Bulog baru menyerap sekitar 45.000 ton beras di mana angka ini masih jauh dari target.
Menurut Novi, optimisme ini dapat dicapai sebab pihaknya punya anggaran untuk penyerapan yang sudah ada, sehingga dalam waktu 3 bulan sudah mencapai target yang ditentukan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News