Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) adalah salah satu spesies lumba-lumba yang paling dikenal dan banyak dipelajari.
Mereka memiliki ciri fisik yang khas, yaitu moncong yang pendek dan tebal, menyerupai botol, yang menjadi asal nama mereka. Tubuhnya ramping dengan panjang sekitar 2 hingga 4 meter dan berat antara 150 hingga 650 kg.
Warna tubuhnya bervariasi dari abu-abu gelap di bagian atas hingga abu-abu terang atau putih di bagian bawah. Sirip punggungnya berbentuk sabit dan terletak di tengah punggung, sementara sirip dada dan ekornya kuat, memungkinkan mereka berenang dengan kecepatan hingga 30 km/jam.
Hidup di hampir seluruh samudera
Lumba-lumba hidung botol tersebar luas di perairan hangat dan sedang di seluruh dunia, baik di laut lepas maupun di perairan pesisir. Mereka dapat ditemukan di Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia, serta di Laut Mediterania dan Laut Hitam.
Mereka juga sering terlihat di teluk, laguna, dan muara. Menurut Wells dan Scott (1999), lumba-lumba ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap berbagai jenis habitat, termasuk perairan dangkal dan dalam.
Makanan utama lumba-lumba hidung botol adalah ikan kecil, cumi-cumi, dan krustasea. Mereka menggunakan echolocation, yaitu kemampuan untuk mendeteksi objek dengan mengirimkan gelombang suara, untuk mencari mangsa.
Menurut penelitian oleh Janik (2000), lumba-lumba hidung botol juga sering bekerja sama dalam kelompok untuk mengejar dan menangkap mangsa, menunjukkan kecerdasan sosial yang tinggi.
Baca juga Bagaimana Lumba-Lumba Menyusui Anaknya? Begini Kelenjar Susu pada Mamalia
Suka berinteraksi dengan manusia
Salah satu kebiasaan unik lumba-lumba hidung botol adalah perilaku sosial mereka yang kompleks. Mereka hidup dalam kelompok yang disebut pod, yang biasanya terdiri dari 10 hingga 30 individu, meskipun kelompok yang lebih besar juga dapat terbentuk.
Mereka dikenal suka bermain, melompat, dan berinteraksi dengan manusia. Selain itu, lumba-lumba ini juga memiliki kemampuan komunikasi yang canggih, menggunakan suara siulan dan klik untuk berkomunikasi satu sama lain (Tyack, 2000).
Lumba-lumba hidung botol juga memiliki kemampuan belajar yang luar biasa. Mereka dapat diajari trik-trik tertentu dan bahkan digunakan dalam terapi untuk anak-anak berkebutuhan khusus karena sifatnya yang ramah dan cerdas.
Namun, populasi mereka terancam oleh aktivitas manusia seperti polusi, penangkapan ikan secara tidak sengaja, dan hilangnya habitat.
Baca juga Fakta Unik Pesut Mahakam, Lumba-Lumba Air Tawar Asli Indonesia
Referensi:
-Wells, R. S., & Scott, M. D. (1999). Bottlenose dolphin Tursiops truncatus (Montagu, 1821). In *Handbook of Marine Mammals* (Vol. 6, pp. 137-182). Academic Press.
-Janik, V. M. (2000). Food-related bray calls in wild bottlenose dolphins (Tursiops truncatus). Proceedings of the Royal Society of London. Series B: Biological Sciences, 267(1446), 923-927.
- Tyack, P. L. (2000). Dolphins whistle a signature tune. Science, 289(5483), 1310-1311.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News