Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)—kerap disebut lumba-lumba air tawar—adalah mamalia air tawar yang hanya ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Masyarakat Dayak percaya pesut mahakam merupakan penjelmaan manusia yang memiliki kekuatan magis. Mitos ini membuat pesut Mahakam menjadi sasaran perburuan untuk ritual di masa lalu.
Pesut Mahakam kerap dijumpai muncul ke permukaan untuk bernapas, dengan durasi penyelaman yang singkat.
Berbeda dengan Lumba-Lumba
Pesut Mahakam memiliki tubuh yang berbentuk memanjang dengan panjang sekitar 2 hingga 2,7 meter dan berat mencapai 130 kilogram. Warna tubuhnya abu-abu gelap hingga kehitaman di bagian punggung, sedangkan bagian perutnya lebih terang.
Lumba-lumba tawar asli Indonesia itu memiliki mata dan gigi yang cenderung kecil. Sama seperti mamalia air lainnya, pesut Mahakam juga menyemburkan air melalui lubangnya.
Berbeda dengan lumba-lumba laut yang memiliki moncong panjang, pesut memiliki moncong pendek menyerupai kepala bulat. Sirip punggungnya kecil dan terletak di tengah punggung, sedangkan sirip sampingnya lebar dan membulat.
Habitat Pesut Mahakam
Dilansir dari jurnal Mammalian Biology, pesut Mahakam menghuni perairan tawar Sungai Mahakam, khususnya di daerah dengan arus tenang, laguna, dan anak sungai yang kaya akan vegetasi.
Mereka sering terlihat di sekitar Danau Semayang, Danau Melintang, dan Delta Mahakam. Habitat ini menyediakan ruang yang ideal untuk mencari makanan dan berkembang biak.
Namun, kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia, seperti pertambangan dan konversi lahan menjadi perkebunan, mengancam keberlangsungan hidup pesut Mahakam.
Baca juga Momen Langka Ratusan Lumba-Lumba Menari di Perairan Banyuwangi
Menggunakan sonar untuk berburu
Pesut Mahakam merupakan karnivora yang memakan ikan kecil, udang, dan hewan air lainnya. Mereka menggunakan sonar untuk mendeteksi mangsa di dalam air yang keruh.
Kebiasaan berburu pesut sering dilakukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari dua hingga delapan individu.
Pesut Mahakam banyak mencari makan di anak-anak sungai karena lebih mudah menangkap ikan dibanding pada sungai yang luas.
Jenis satwa yang dilindungi
Dilansir dari IUCN Red List of Threatened Species, pesut Mahakam masuk dalam kategori Critically Endangered (Kritis), yang berarti berada di ambang kepunahan.
Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 80 ekor. Berbagai upaya konservasi telah dilakukan, termasuk pengawasan habitat, edukasi, dan pelarangan aktivitas yang merusak lingkungan sungai.
Meski demikian, pelestarian pesut Mahakam memerlukan dukungan lebih besar, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun dunia internasional.
Baca juga Legenda Pesut Mahakam, Lumba-Lumba Endemik yang Dianggap Jelmaan Manusia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News