Indonesia telah memasuki babak baru dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim melalui perdagangan karbon internasional.
Perdagangan karbon ini bukan hanya sebuah mekanisme ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Peresmian perdagangan karbon internasional yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025 menjadi momen penting yang semakin mengharuskan Indonesia untuk bersaing di pasar karbon global.
Mengenal Apa itu Nilai Ekonomi Karbon Alias Carbon Pricing dan Manfaatnya
IDXCarbon, Kunci Perdagangan Karbon Indonesia
IDXCarbon, platform yang dibangun oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), menjadi jantung dari perdagangan karbon di Indonesia. Sejak diluncurkan pada September 2023, IDXCarbon menunjukkan pertumbuhan yang pesat.
Dengan lebih dari 100 pengguna terdaftar pada akhir 2024 dan berhasil memperdagangkan satu juta ton unit karbon, IDXCarbon telah membuktikan bahwa Indonesia siap berperan dalam pasar karbon global.
"IDXCarbon mengintegrasikan praktik terbaik dunia dari pasar kuota emisi dan pasar kredit karbon dalam satu sistem yang solid dan andal," ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.
Wujudkan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Daerah Kini Bisa Gunakan Platfrom E-Learning
Peluang Ekonomi Baru dari Perdagangan Karbon
Langkah besar ini tak terlepas dari komitmen Indonesia untuk mendukung implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris yang bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan karbon internasional.
Program ini juga merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mempercepat pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) kedua yang akan disampaikan pada Februari 2025.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan bahwa sertifikat pengurangan emisi (SPE) yang dihasilkan oleh Indonesia telah dipastikan memiliki integritas tinggi, dengan sistem registrasi dan verifikasi yang ketat untuk memastikan keakuratan dan transparansi.
Bursa Karbon RI Disebut Terbaik di ASEAN, Jadi Rujukan Berbagai Negara
Perdagangan karbon internasional ini tidak hanya berfokus pada pengurangan emisi tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru.
Pada perdagangan perdananya, Indonesia telah mengotorisasi lebih dari 1,7 juta ton CO2e dari sektor energi, dengan proyek-proyek seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro Gunung Wugul dan konversi PLTGU Grati Blok 2.
Proyek-proyek ini menunjukkan bagaimana sektor energi Indonesia bertransformasi menuju sumber daya yang lebih bersih dan efisien.
Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa perdagangan karbon adalah win-win solution yang dapat menggerakkan sektor ekonomi dan industri, sambil berkontribusi pada pengurangan emisi karbon secara global.
Melalui IDXCarbon, harapannya Indonesia bisa menjadi pemimpin di pasar karbon global, dengan terus menjaga transparansi dan integritas dalam perdagangan karbon.
Ke depannya, sektor-sektor lain, seperti kesehatan, logistik, dan jasa, juga diharapkan dapat berpartisipasi dalam ekosistem karbon, menciptakan peluang bisnis baru yang mendukung pembangunan berkelanjutan,
Cara Daftar Bursa Karbon: Syarat, Dokumen, dan Langkah-langkahnya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News