Kantor Wali Kota Palembang yang dulunya adalah Kantor Ledeng ternyata sudah berusia 100 tahun. Hal ini dibuktikan dari sebuah prasasti yang ditemukan tanpa sengaja oleh seorang tukang yang sedang mengerjakan Office Museum di sisi kiri Kantor Walikota Palembang.
Wiji yang pertama kali menemukan prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor ini menjelaskan proses penemuan ini. Ketika itu dirinya ingin memasang replika prasasti pendirian bangunan, tetapi setelah tembok, dipukul ternyata ada sebuah tulisan.
Bukan Cuma Pempek, Ini 5 Kuliner Tradisional Palembang yang Wajib Dicoba
“Kami kira awalnya prasasti candi, ternyata tulisan. Batu granit ini pahatan asli, prasasti ini jenis andesit dengan partikel lebih halus, aku lalu konfirmasi dengan pak Totok lalu pak Totok konfirmasi dengan anggota Tim TACB Kemas Ari Panji,” katanya yang dimuat RRI.
Dirinya menduga, prasasti asli tersebut
tutupi semen saat Palembang dikuasai oleh Jepang di tahun 1942. Hal ini karena Jepang tidak menyukai pihak kolonial Belanda.
“Karena Jepang khan tidak suka dengan Belanda jadi prasasti tersebut di semen oleh Jepang, sama yang sebelah kanan juga ada juga yang di semen oleh Jepang namun belum ketahuan apakah ada prasasti tapi sudah di bongkar sedikit terlihat batu marmer prasastinya,” katanya warga Perumnas ini.
Bangunan bersejarah
Penjabat Wali Kota Cheka Virgowansyah menjelaskan dengan adanya prasasti ini membenarnya mengenai usia bangunan tersebut. Karena diketahui bahwa selama ini bangunan tersebut telah berusia hampir 100 tahun.
"Menurut keterangan prasasti ini, kantor ini dibangun pada tanggal 12 Januari 1929 mulai pembangunan. Artinya, hari ini, Januari 2025 sudah 96 tahun yang lalu lebih 5 hari Gubernur Jenderal Hindia Belanda waktu itu datang ke Palembang untuk meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Ledeng," katanya yang dimuat Detik.
Cheka mengatakan bangunan Kantor Wali Kota Palembang sampai sekarang dipertahankan tidak ada yang diubah karena ini bukti sejarah di Palembang. Sehingga masih bernilai sejarah.
Sejarah Sungai Musi, Saksi Peradaban Kota Palembang
"Ya, bangunan bekas Kantor Ledeng dan sekarang jadi Kantor Wali Kota Palembang ini masih asli dan tidak ada diubah-ubah hanya toilet dan lantai yang diperbarui," ungkapnya.
Dirinya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam penemuan prasasti. Dia menyebut penemuan ini membuktikan kota Palembang sudah menjadi perhatian dunia dari zaman Kolonial.
"Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih atas dedikasinya, mudah-mudahan Kota Palembang bisa memberikan nuansa baru serta membuktikan bahwa sejak jaman dahulu Kota Palembang sudah menjadi perhatian dunia karena Gubernur Hindia Belanda datang ke sini untuk meresmikan gedung ini," katanya.
Isi prasasti
Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang Kemas Ari Panji menjelaskan prasasti dengan tinggi sekitar 2 meter itu berasal batu granit. Prasasti ini juga menunjukkan sejarah dan bukti Kantor Ledeng didesain oleh orang Belanda bernama Ir. S. Snuijf.
"Kondisi aslinya ditutup plester tipis, saat pekerja ingin mengerjakan revitalisasi, di bor dinding ternyata ada (prasasti), karena dibor ada bagian yang rusak, tapi nanti akan diperbaiki," kata Ari Panji.
Tulisan pahatan dari prasasti yang ditemukan menunjukkan bahwa tahun Kantor Ledeng di Palembang berdiri pada 1928. Usia kantor wali kota ini tepat 100 tahun pada 2028 mendatang. Prasasti tersebut juga membuktikan bahwa Wali Kota Palembang pernah dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.
Uniknya Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Kota Palembang
"Kami bersyukur ketemu yang asli. Sebagai anggota TACB Palembang melalui pak Wiji dan Pak toto yang bekerja di sini, kami bisa menemukan peninggalan sejarah dan bukti pembangunan Belanda," katanya.
Adapun Batu prasasti yang menceritakan tentang pembangunan kantor ledeng Palembang, adapun naskah yang tertulis di Prasasti tersebut adalah :
DE GEMEENTERAAD
VAN PALEMBANG
BESLOOT IN ZIJN ZITTING
VAN DEN 8 STEN MAART
VAN HET JAAR 1928
TIJDENS HET BESTUUR
VAN BURGEMEESTER
D.E.E JLE COCO DARMANDVILLE
TOT DEN AAMLEG VAN DE
DRANK WATERLEIDING VAN PALEMBANG.
IN DE ZITTING VAN DEN 26 STEN AUGUSTUS
VAN HET VOLGENDE JAAR WERED TIJDENS
HET BESTUUR VAN BURGEMEESTER
D,R.C.A.F.J NESSEL VAN LISSA
BESLOTEN DEN WATERTOREN
MET EEN NEIUW RAADHUIS
TOT EEN GEHEEK TE VEREENIGEN.
HET WERK WERD OVEREEBKOMSTIG
DIENS PLANNEN AANGENOMEN DOOR
Ir. S.S.NUIJF
DIE HET TOT STAND BRACHT
IN SAMENWERKING MET DE
HOLLANDSCHE BETON Mij.
DE WATERLEIDING WERD IN GEBRUIK GENOMEN
OP DENISTEN JUNI VAN HET JAAR 1931.
DEZE GEDENKSTEEN WERD GEPLAATST
IN AUGUSTUS 1932 TEN TIJDE
DAT HET BURGENEESTERSCHAO
WERD WAARGENOMEN DOOR
IR. F.C.Van LIER.
Artinya:
DEWAN KOTA
PALEMBANG
MEMUTUSKAN DALAM SIDANGNYA
PADA TANGGAL 8 MARET
TAHUN 1928
SELAMA MASA PEMERINTAHAN
WALI KOTA
D.E.E. JLE COCO DARMANDVILLE
UNTUK PEMBANGUNAN
SALURAN AIR MINUM DI PALEMBANG.
DALAM SIDANG TANGGAL 26 AGUSTUS
TAHUN BERIKUTNYA, SELAMA
MASA PEMERINTAHAN WALI KOTA
D.R.C.A.F.J. NESSEL VAN LISSA
DIPUTUSKAN UNTUK MENGGABUNGKAN
MENARA AIR DENGAN BALAI KOTA YANG BARU.
PEKERJAAN INI DITERIMA SESUAI DENGAN
RANCANGAN YANG DIUSULKAN OLEH
Ir. S.S. NUIJF
YANG MENGERJAKAN PROYEK INI
BERSAMA DENGAN
HOLLANDSCHE BETON Mij.
SALURAN AIR INI MULAI DIGUNAKAN
PADA TANGGAL 1 JUNI TAHUN 1931.
BATU TANDA INI DITANAM
PADA BULAN AGUSTUS 1932, PADA SAAT
MASA PEMERINTAHAN WALI KOTA
YANG DIJALANKAN OLEH
Ir. F.C. Van LIER.
Sumber:
- Prasasti Kantor Ledeng Peninggalan Belanda Ditemukan Tanpa Sengaja
- Kantor Wali Kota Palembang Ternyata Usianya Nyaris 100 Tahun, Ada Prasastinya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News