Kawan GNFI apakah tahu di tahun 2025 ini Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia?
Pengembangan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral dilakukan pada tahun 2022 oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Rencananya pembangunannya akan selesai pada akhir tahun 2025 ini.
Nantinya, Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral akan melayani berbagai perjalanan penumpang, mulai dari kereta komuter, kereta bandara, sampai penumpang kereta api jarak jauh.
Selain itu, nantinya akan ada 18 jalur rel aktif setelah proyek revitalisasi selesai. Penumpang pun nantinya juga akan bisa menikmati ruang tunggu yang lebih luas. Tidak hanya itu, Stasiun Manggarai juga akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti Transjakarta, taksi, ojek online, bajaj, dan lain sebagainya.
Stasiun Tertua di Jogja dan Berbagai Kuliner Legendaris di Sekitarnya yang Harus Dicoba
Alasan Stasiun Manggarai Menjadi Stasiun Sentral
Lalu, mengapa Stasiun Manggarai dipilih menjadi stasiun sentral? Ada beberapa alasan, nih, Kawan.
Dilansir dari Kompas, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri menyatakan bahwa letak Stasiun Manggarai sangat strategis. Dengan dikembangkannya Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral, para penumpang akan mudah melakukan mobilitas dengan moda transportasi lainnya yang sudah terintegrasi dengan stasiun sentral. Apalagi, Stasiun Manggarai sudah berada di pusat lalu lintas mobilitas masyarakat.
Alasan lainnya adalah karen Stasiun Manggarai sudah menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api, meliputi arah Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, Bukit Duri, Pusat Gudang Persediaan, dan Balai Yasa Manggarai. Sibuknya Stasiun Manggarai saat ini menunjukkan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi kereta api akan terakomodasi dengan baik sebab statusnya menjadi stasiun sentral akan memperlancar lalu lintas kereta api dan mengurai bottleneck yang sering terjadi.
Sejarah Stasiun Manggarai yang Unik
Sebelum menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia, Stasiun Manggarai mempunyai sejarah panjang yang unik, loh, Kawan.
Stasiun ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dibangun tahun 1914, Stasiun Manggarai diresmikan pada tanggal 1 Mei 1918. Dilansir dari Kompas, pada waktu itu, Stasiun Manggarai berfungsi untuk pengiriman hasil pertanian dan perkebunan dari Bogor dan Sukabumi. Stasiun ini pun juga menjadi tempat transit pengiriman pos.
Kemudian, saat masa penjajahan Jepang di tahun 1942, Stasiun Manggarai menjadi lokasi pembuatan lokomotif. Namun, di tahun 1943, produksi itu berhenti karena bagian bengkel dan mesinnya dipindah ke daerah lain.
Selanjutnya, di tahun 1946, ada dua peristiwa penting yang terjadi di Stasiun Manggarai. Pertama, Stasiun Manggarai menjadi titik awal keberangkatan pemindahan ibu kota Indonesia saat itu, yang awalnya di Jakarta kemudian ditempatkan sementara ke Yogyakarta.
Kemudian, di tahun yang sama, salah satu pahlawan Indonesia, Panglima Besar Jenderal Soedirman yang saat itu menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta pada tanggal 1 November.
Kemudian, di tahun 1952, barulah dibuka jalur angkutan orang untuk pertama kali di Stasiun Manggarai dengan jalur Tanjung Priok-Pasar Senen.
3 Stasiun Transit Jakarta, jadi Tempat Singgah Sementara bagi Pengguna Commuter Line
Dengan sejarahnya yang sudah lebih dari seabad tersebut, Stasiun Manggarai ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya dengan nomor registrasi RNCB.19990112.04.000470 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993. Dengan begitu, walaupun statusnya berubah menjadi stasiun sentral, bangunan lamanya tidak diubah.
Jika berbicara tentang stasiun ini, apa yang Kawan ingat saat berada di Stasiun Manggarai?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
