Kota Palembang sangat kaya dan terkenal akan kuliner tradisionalnya. Kota ini dialiri sungai-sungai besar. Tidak heran jika mayoritas kuliner di sini berbahan dasar daging ikan.
Namun, kuliner tradisional Palembang yang berbahan dasar daging ikan tidak hanya tentang pempek, loh. Faktanya, banyak sekali variasi lain kuliner Palembang yang juga berbahan dasar daging ikan.
Pempek merupakan kuliner tradisional Palembang yang terkenal, hingga menjadi ikon dan julukan kota ini. Biasanya pempek disajikan bersamaan dengan cuko, sejenis kuah berwarna hitam kecokelatan dari gula merah dan cuka.
Namun apa jadinya jika pempek disiram dan disajikan dengan rendaman kuah bening? Jadilah makanan yang disebut dengan tekwan.
Kawan GNFI penasaran, nggak sih, gimana bentuk pempek setelah disiram kuah bening? Apakah rasanya masih mirip pempek seperti umumnya?
Adonan Mirip Pempek
Tekwan adalah makanan khas dari Palembang berbentuk bulat-bulat kecil yang diguyur dengan kuah bening hangat. Adonan utama tekwan tentu juga terbuat dari bahan dasar daging ikan dan sagu, layaknya pempek.
Dalam penyajiannya, tekwan biasanya ditambahkan bawang goreng, sayuran, bihun, dan kecap manis. Mirip dengan bakso, hanya saja tekwan memiliki ukuran yang jauh lebih kecil daripada bulatan bakso.
Dari bentuknya pun, permukaan tekwan lebih kasar dan terjal daripada bakso. Selain itu karena bahan bakunya, tekwan memiliki rasa ikan yang dominan daripada bakso yang kaya akan rasa kaldu dagingnya.
Street Food Lazim di Palembang
Berbeda dengan malbi, kuliner tradisional Palembang yang satu ini sudah merakyat. Sebab, tekwan terdekat lazim dijajakan sebagai jajanan street food khususnya di penjuru daerah Sumatra Selatan dan Kota Palembang.
Bahkan, Kawan bisa sering bertemu dengan gerobak kaki lima di pinggir jalan yang menjual tekwan. Harganya pun sangat ramah terhadap kantong. Cukup merogoh kocek Rp10.000 hingga Rp20.000, Kawan GNFI sudah bisa menikmati kelezatan kuliner Palembang selain pempek ini.
Konon menurut sejarah kuliner Palembang, tekwan merupakan hasil akulturasi budaya Palembang dan Tionghoa. Orang-orang Tionghoa sering memperkenalkan makanan yang berbahan dasar daging ikan.
Mengenal Tekwan, Makanan Khas Palembang Hasil Akulturasi Budaya dengan Tionghoa
Kuah Kaya Rempah dengan Bumbu Lezat
Seperti halnya kuliner tradisional Palembang lainnya, kuah tekwan juga terdiri dari berbagai jenis rempah. Hal ini menunjukkan bahwa akulturasi dengan budaya Tionghoa masih tetap menyesuaikan dengan budaya kuliner lokal yang menggunakan rempah dalam masakannya.
Rempah yang digunakan umumnya adalah bawang merah, bawang putih, dan merica, sehingga kuah tekwan terasa hangat ketika diseruput. Sangat cocok untuk disantap saat cuaca dingin untuk sekadar menghangatkan badan.
Untuk menambah rasa, jamur kuping juga digunakan dalam proses pengolahannya. Bahkan, tidak jarang jamur kuping juga ikut disajikan bersamaan dengan tekwan yang teksturnya sudah lebih lembut akibat proses pemasakan.
Jamur kuping yang sudah lembut itu pun bisa dinikmati langsung sebagai cemilan tipis-tipis sambil menyantap tekwan. Potongan-potongan kecil mentimun juga sering berenang ke sana-ke mari di tengah lautan kuah tekwan tatkala Kawan GNFI sedang menyantapnya.
Lebih Lengkap Pakai Mi Instan
Ada satu keunikan yang Kawan GNFI hanya bisa temukan saat menyantap tekwan di Kota Palembang. Ternyata, tidak sedikit orang-orang yang menyajikan tekwan bebarengan dengan mi instan.
Bukan Cuma Pempek, Ini 5 Kuliner Tradisional Palembang yang Wajib Dicoba
Bahkan, terkadang mi instan yang dipakai ialah mi goreng, bukan berupa mi kuah yang bisa saja menyesuaikan dengan tekwan yang juga berkuah. Mungkin, menyeruput kecap manis khas mi instan menjadi sensasi tersendiri, ya.
Penambahan mi instan tentunya bisa membuat Kawan GNFI lebih kenyang saat menyantap tekwan, dikarenakan asupan karbohidratnya. Oleh karena itulah, tekwan dengan mi juga lazim untuk disantap sebagai sarapan pagi oleh sebagian orang.
Dengan menyantap tekwan, Kawan GNFI tidak hanya merasakan kelezatan daging ikan dan rempahnya saja, tetapi juga bisa menyelami dalamnya keunikan kuliner kota Palembang yang enak bersamaan dengan jutaan kearifan lokalnya.
Kira-kira, kapan, nih, Kawan GNFI ingin menikmati lezatnya tekwan dicampur mi instan?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News