karamunting tumbuhan liar pencegah diabetes - News | Good News From Indonesia 2025

Karamunting, Tumbuhan Liar, Pencegah Diabetes

Karamunting, Tumbuhan Liar, Pencegah Diabetes
images info

Kawan GNFI apakah pernah mendengar tumbuhan karamunting atau kemunting? Kalau belum, mari kenalan dengan tumbuhan liar yang bisa membantu mengobati diabetes ini, yuk!

Ciri dan Bentuk Tumbuhan Karamunting

Mempunyai nama latin Rhodomyrtus tomentosa, tumbuhan liar ini sering dikenal dengan nama karamunting atau kemunting. Karamunting sendiri masuk ke dalam kelompok tumbuhan jambu-jambuan. Tinggi tumbuhan berkayu ini bisa mencapai satu sampai empat meter. Daunnya berbentuk lonjong dengan tulang menyirip. Kemudian, bunga karamunting berwarna merah jambu dan mahkotanya berjumlah lima. 

Pahami Manfaat Daun Jambu Biji untuk Penderita Diabetes

Nantinya, bunga pink tersebut akan berubah menjadi buah ungu tua. Bentuknya bulat dengan kulit yang berbentuk mahkota di bawahnya. Kulit buah ini berbulu seperti beludru, dan tidak licin. Buahnya manis dan aman dikonsumsi, Kawan. Bahkan, buah karamunting mempunyai antioksidan tinggi yang baik untuk melawan radikal bebas dalam tubuh.

Tumbuhan karamunting ini tumbuh liar di Asia Timur dan juga Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Biasanya, karamunting tumbuh subur di Sumatra dan Kalimantan atau tanah yang bersifat asam. Itulah sebabnya mengapa tumbuhan karamunting menjadi indikator tanah yang bersifat asam. Selain itu, karamunting juga sering menjadi indikator perbatasan antara rawa dan daratan.

Walaupun hanya tanaman liar, mulai dari daun sampai akar tumbuhan karamunting bisa dijadikan berbagai macam obat, lho, Kawan! Orang-orang di Vietnam, Cina, dan Malaysia, memakai tumbuhan ini sebagai obat sakit perut, diare dan infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan kalau tumbuhan ini bisa dipakai untuk kesehatan kulit, salah satunya masalah jerawat dan luka.

Tidak hanya itu, beberapa studi menunjukkan karamunting dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Di Kalimantan sendiri, daun karamunting dapat diolah menjadi obat penurun gula darah, loh!

Mengenal Asam Jawa, Tanaman Keramat yang Jadi Obat Tradisional Nusantara

Obat Untuk Diabetes

Salah satu alasan mengapa daun karamunting dapat menjadi obat tradisional antidiabetes adalah karena senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya. Senyawa flavonoid itulah yang dapat mengurangi resistensi insulin. Selain itu, tumbuhan karamunting yang sering digunakan sebagai obat anti inflamasi dan obat luka juga dapat digunakan pada luka diabetes. 

Untuk mendapatkan manfaat dari daun karamunting tersebut, caranya sama sekali tidak sulit. Kawan GNFI hanya perlu membersihkan daun karamunting dengan air, hingga bersih. Kemudian, daun karamunting yang sudah bersih direbus dengan air masak. Air rebusan inilah yang menjadi obat untuk menurunkan gula dalam darah. 

Untuk obat luka sendiri, biasanya masyarakat lokal langsung mengunyah daun karamunting, lalu mengoleskannya pada luka. Beberapa penelitian membuktikan bahwa luka tersebut akan lebih cepat untuk tertutup jika sudah dioleskan dengan daun karamunting. Tidak hanya itu, dengan berkembangnya inovasi, sudah tersedia salep daun ekstrak karamunting yang lebih mudah ditemukan dan digunakan jika kalian terluka. 

Nah, keren, ya, tumbuhan liar satu ini! Namun, perlu diingat untuk menurunkan gula darah, Kawan GNFI harus mempunyai pola hidup yang sehat juga.

Bawang Dayak, Rempah Kaya Manfaat Untuk Obat Diabetes, Asam Lambung Hingga Menopause

Nah, bagaimana Kawan GNFI? Menjadi obat penurun gula darah hanya satu dari banyaknya manfaat karamunting. Kalau di dekat rumah kalian tidak ada tumbuhan karamunting, kalian bisa mendapatkan manfaatnya dengan membeli ekstrak karamunting.

Namun, mungkin saja di dekat kalian ada banyak tumbuhan lainnya yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, nih, Kawan! Bagaimana tertarik untuk eksplor lebih lanjut? 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KG
IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.