Beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak tempat baca buku di Bandung. Tempat baca tersebut mulai dari perpustakaan, book café, dan library café. Hal ini seiringnya bertambah jumlah pembaca buku setelah pandemi, termasuk klub buku.
Beberapa tempat tersebut juga menyediakan ruang kegiatan untuk komunitas. Hal ini menjadi kerja sama yang menguntungkan sebab komunitas jadi ada tempat untuk kegiatan, sedangkan penyedia tempat mendapat keuntungan tambahan dari penjualan makanan dan minuman.
Berikut ini adalah rekomendasi tempat baca buku yang nyaman di Bandung:
The Room 19
Perpustakaan independen ini memiliki kurang lebih 1500 judul berbahasa Inggris dan Indonesia, baik dari penulis asing, lokal, dan terjemahan. Koleksi bukunya beragam, mulai dari Asian-lit, thriller, klasik, sejarah,filosofi, sosial-politik, dan masih banyak lagi.
Di sini pengunjung bisa duduk di meja panjang atau duduk di sofa empuk. Mereka juga menjual makanan seperti kue jika pengunjung ingin mengisi perut. Jika ingin minum teh atau air putih, mereka menyediakannya gratis. Saat masuk ke dalam area, pengunjung harus melepas sepatu dan bisa menggunakan slipper yang disediakan.
Selain perpustakaan, The Room 19 juga menjadi space untuk kegiatan komunitas yang berkaitan dengan literasi. Beberapa komunitas buku pernah mengadakan tempat di perpustakaan ini. Yang tak kalah serunya, setiap bulan The Room 19 punya tema khusus dan acara-acara yang sesuai dengan tema tersebut.
Baca juga: Serunya baca buku bersama teman-teman klub buku
Perpustakaan ini terletak di lantai dua sebuah gedung yang berseberangan dengan Cititrans Dipati Ukur. Buka setiap hari pukul 10.00-22.00, jadwal pengunjung dibagi jadi 3 shift dengan durasi masing-masing 4 jam. Slot per shift terbatas, makanya sangat dianjurkan booking lebih dahulu lewat WhatsApp supaya pasti dapat seat.
Perpustakaan Bank Indonesia Jawa Barat
Berlokasi di jalan Merdeka, Perpustakaan Bank Indonesia Jawa Barat terletak di dalam gedung Bank Indonesia. Buka hari Senin-Jumat pukul 08.00 sampai pukul 16.30. Untuk yang pertama kali datang, harus mendaftar dulu di tautan https://linktr.ee/perpusbijabar. Setelah mendaftar, Kawan GNFI mendapat kode yang harus di-scan di pintu masuk. Supaya lebih mudah, Kawan bisa lebih dulu mendaftar beberapa hari sebelumnya. Jadi begitu tiba di perpustakaan, bisa langsung scan code. Oh ya, saat berkunjung ke perpustakaan ini kenakan baju yang rapi dan sopan, ya. Jangan pakai celana pendek dan sandal.
Area perpustakaan cukup luas dan kursinya lumayan banyak. Kawan bisa memilih duduk di kursi dekat jendela, meja panjang, atau di sofa. Ada juga panggung kecil dengan bean bag buat pengunjung yang mau duduk lesehan. Kawan GNFI pun bisa, lho, nugas di sini.
Sayangnya koleksi buku perpustakaan ini belum begitu banyak. Namun, ada rak khusus buku-buku braille untuk teman netra. Semoga ke depannya koleksi buku Perpustakaan Bank Indonesia semakin beragam.
Bunga di Tembok
Perpustakaan yang namanya terinspirasi oleh syair "Bunga dan Tembok" karya Widji Thukul ini terletak di Pasirluyu Timur. Bunga di Tembok merangkap café dan toko buku, jadi pengunjung bisa menikmati makanan kecil di sana atau membeli buku. Perpustakaan ini buka Senin-Sabtu mulai pukul 14.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Ada tiga pilihan tempat untuk membaca. Bisa duduk di teras yang pemandangannya ke jalan raya, duduk di ruang tengah jika tak mau terganggu suara kendaraan, atau membaca di ruang komunitas ber-AC. Dalam ruang komunitas, Sobat bisa melihat koleksi buku milik Bunga Di Tembok. Tersedia sekitar 4000 judul buku dengan beragam tema, mulai dari jurnalisme, sosial, sastra, dan lain-lain. Bahkan, tersedia buku-buku tentang Bandung, lho. Semuanya bisa dibaca gratis.
Baca juga: Kenali jenis buku berdasarkan genre
Keunikan perpustakaan ini adalah Kawan GNFI bisa menyewa rak untuk menaruh buku di rak buku mereka dengan biaya tertentu per bulan. Dengan menaruh buku di Bunga di Tembok, Kawan bisa berbagi kesempatan membaca buku kepada pengunjung lain. Buat yang ingin ada teman baca buku bersama, perpustakaan ini mengadakan kegiatan baca bareng setiap Jumat sore.
Pustakalana Children’s Library
Buat Kawan GNFI yang punya anak atau keponakan masih kecil, Pustakalana Children’s Library cocok untuk mengenalkan mereka kegiatan literasi. Perpustakaan anak yang berdiri sejak tahun 2015 ini terletak di lantai dua Selaras Guest House. Buka Senin-Jumat mulai pukul 09.30 WIB sampai 16.30 WIB, perpustakaan ini menerapkan sistem keanggotaan untuk peminjaman koleksi buku-bukunya. Buat non-member dikenakan biaya per kunjungan ke perpustakaan.
Koleksi buku Pustakalana kebanyakan adalah buku anak bergambar, parenting, dan novel untuk dewasa muda. Sehingga pemustaka cilik dan pengantarnya sama-sama bisa membaca buku. Setiap minggu Pustakalana mengadakan "Story Time with Librarian" yang merupakan kegiatan baca nyaring dengan pustakawan yang dilanjut membuat prakarya.
Tidak hanya kegiatan untuk anak-anak, Pustakalana juga memiliki silent book club untuk pembaca berusia 15 tahun ke atas. Khusus silent book club ini, kegiatannya adalah baca bareng yang tempatnya berpindah-pindah.
Toko Buku Pelagia
Dari semua tempat di atas, Toko Buku Pelagia adalah yang paling baru. Terletak di kompleks ruko Luxor Permai (masuk dari jalan seberang RS Santosa) di Kebon Jati, toko ini buka Selasa-Minggu mulai pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Bangunannya terdiri dari dua lantai, saat ini hanya lantai satu dibuka untuk umum. Toko buku ini menyediakan area perokok di teras, jadi yang tidak merokok takkan terganggu oleh asapnya.
Walau namanya toko buku, tetapi Pelagia menyediakan buku-buku yang bisa dibaca di tempat. Buku-buku yang dijual di sini kebanyakan terbitan penerbit non-mainstream sehingga merupakan keasyikan tersendiri menemukan buku-buku yang tidak sering dilihat di toko buku besar.
Jika pegal duduk di kursi, Kawan GNFI bisa duduk di lantai berkarpet di pojok ruangan. Pojok ini merupakan tempat buku anak-anak, sehingga Kawan pun bisa mengajak anak atau keponakan berkunjung ke Pelagia. Satu hal lagi yang asyik di Pelagia adalah harga makanannya ramah untuk kantong mahasiswa. Oleh karena itu bukan hal aneh melihat mahasiswa nongkrong membaca buku sambil mengunyah cemilan.
Kawan pembaca yang ingin membaca di tempat umum, cuma merasa takut dianggap aneh? Jangan biarkan perasaan tersebut menghalangi niat, sebab membaca buku bisa di mana saja dan kapan saja. Yang membatasi hanya aturan kesopanan dan kepantasan.
Jika Kawan GNFI ingin mencoba kebiasaan membaca di tempat umum, lima tempat di atas bisa menjadi titik awal. Dari tempat-tempat tersebut, Kawan ingin datang ke yang mana?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
