mengenal ikan dingkis simbol kesejahteraan tahun baru imlek di kepulauan riau - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Ikan Dingkis, Simbol Kesejahteraan Tahun Baru Imlek di Kepulauan Riau

Mengenal Ikan Dingkis, Simbol Kesejahteraan Tahun Baru Imlek di Kepulauan Riau
images info

Ketika berbicara tentang Tahun Baru Imlek, biasanya yang terbayang adalah warna merah yang mendominasi, kue keranjang, dan amplop angpau. Namun, ada satu tradisi unik yang tak kalah menarik perhatian, yaitu menyajikan ikan dingkis.

Ikan ini, yang sering juga disebut "ikan hoki," memiliki makna dan cerita mendalam, terutama dalam tradisi Imlek. Mari kita bahas lebih jauh tentang simbolisme dan tradisi yang menyertainya!

Apa Itu Ikan Dingkis?

Ikan dingkis, dikenal juga sebagai ikan baronang di Indonesia, menjadi menu wajib di meja makan selama perayaan Imlek. Keberadaannya melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan keberkahan.

Dalam tradisi Tionghoa, istilah ikan dalam bahasa Mandarin, yu (鱼), merupakan sebuah kata yang diambil dari peribahasa nian yu yi, yang berarti berlimpah-limpah. Oleh karena itu, mengonsumsi ikan saat Imlek dipercaya membawa rezeki berlimpah sepanjang tahun.

Baca juga: 8 Makanan Khas Imlek, Rasa dan Makna yang Menghubungkan Generasi dan Tradisi

Filosofi dan Tradisi Seputar Ikan Dingkis

Tradisi menyajikan ikan dingkis pada perayaan Imlek tidak hanya soal keberuntungan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Berikut adalah beberapa tradisi unik yang berkaitan dengan ikan dingkis:

  • Sisa Ikan Harus Ditinggalkan

Dalam tradisi Tionghoa, ikan yang disajikan tidak boleh dihabiskan sepenuhnya. Harus ada bagian yang disisakan sebagai simbol harapan agar rezeki di tahun mendatang tetap melimpah. Perihal ini tidak hanya mencakup rezeki finansial, tetapi juga kesehatan, kebahagiaan, dan berbagai keberkahan lainnya.

  • Ikan Tidak Boleh Dibalik

Ketika Kawan menyantap si ikan, ada aturan khusus, loh, yaitu ikannya tidak boleh dibalik. Hal ini terutama berlaku bagi keluarga yang memiliki usaha berniaga, karena membalik ikan dianggap dapat membalik keberuntungan. Untuk menikmati daging di bagian bawah, cukup angkat tulangnya tanpa memutar si ikan terlebih dahulu.

  • Kepala Ikan Menghadap Orang Tertua

Saat ikan dingkis disajikan di meja, kepala ikan biasanya diarahkan kepada orang yang paling dihormati, seperti kakek atau nenek. Hal tersebut merupakan bentuk penghormatan sekaligus doa agar mereka diberi umur panjang, kesehatan, dan kebahagiaan.

Fakta Menarik Tentang Ikan Dingkis

Di luar filosofi dan tradisi yang menyertainya, ikan dingkis memiliki beberapa fakta menarik yang membuatnya semakin spesial:

  • Mudah Didapatkan

Ikan dingkis atau baronang cukup mudah ditemukan di pasar-pasar lokal di Indonesia. Harganya pun relatif terjangkau, sehingga tradisi menyajikan ikan ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.

  • Kaya Nutrisi

Selain menjadi simbol keberuntungan, ikan dingkis juga kaya akan kandungan protein. Nutrisi ini sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh di tengah banyaknya hidangan lezat saat Imlek sedang menanti Kawan.

  • Daging yang Lezat dan Mudah Diolah

Dengan tekstur daging yang lembut, ikan dingkis mudah diolah menjadi berbagai hidangan. Salah satu olahan terpopulernya adalah ikan tim khas Imlek.

Tata Cara Menyajikan Ikan Dingkis

Ikan dingkis biasanya disajikan utuh mulai dari kepala hingga ke bagian ekor, melambangkan awal yang baik dan akhir yang sempurna. Filosofi ini mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu cara penyajiannya adalah dengan dikukus bersama bumbu seperti jahe, bawang putih, kecap asin, dan minyak wijen, menghasilkan rasa yang gurih dan manis. Sajian sederhana ini mampu menciptakan suasana kehangatan di meja makan.

Tradisi yang Bertahan di Era Modern

Meskipun tradisi makan ikan dingkis telah berlangsung selama ratusan tahun, kepercayaan ini masih relevan hingga masa kini. Banyak keluarga modern yang tetap melestarikan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Bahkan, ada yang percaya bahwa melewatkan tradisi makan ikan dingkis saat Imlek dapat menghambat kelancaran rezeki.

Namun, di era modern, banyak pula yang melihat keyakinan ini cenderung sebagai simbol harapan daripada kepercayaan yang dimutlakan. Dengan kata lain, artinya makan ikan dingkis saat Imlek lebih ke soal kebersamaan dan doa untuk tahun yang lebih baik.

Ngomong-ngomong, kalau kita coba pikir-pikir, semua hal ini menunjukan betapa kuatnya pengaruh budaya Tionghoa dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini tidak hanya memberikan makna mendalam tetapi juga mengajarkan pentingnya menghargai warisan budaya.

Bagi Kawan yang belum pernah merayakan Imlek dengan ikan dingkis, ini bisa menjadi pengalaman baru yang kaya akan nilai. Selain itu, tradisi ini juga membantu kita lebih memahami dan menghormati budaya lokal yang sarat akan simbolisme.

Baca juga: Dari Perang Air sampai Wayang, Ini 4 Tradisi Unik Imlek Khas Indonesia!

Lebih dari Sekadar Hidangan

Salah Satu Cara dalam Mengolah Ikan Baronang atau Dingkis
info gambar

Ikan dingkis bukan hanya sekadar makanan di meja perayaan. Ia adalah simbol doa, harapan, dan keberuntungan. Berbagai kepercayaan yang menyertainya tidak sekadar cerita turun-temurun, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan dan kesejahteraan.

Jadi, apa Kawan siap untuk merayakan Imlek dengan ikan dingkis tahun ini? Jangan lupa sisakan sedikit ikan di piring Kawan agar keberuntungan terus menemani sepanjang tahun, ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WO
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.