dari perang air sampai wayang ini 4 tradisi unik imlek khas indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Perang Air sampai Wayang, Ini 4 Tradisi Unik Imlek Khas Indonesia!

Dari Perang Air sampai Wayang, Ini 4 Tradisi Unik Imlek Khas Indonesia!
images info

Kemeriahan Imlek semakin terasa, ya, Kawan GNFI! Namun, tahu tidak, kalau Imlek tak hanya soal makanan lezat dan kumpul keluarga, tetapi juga diwarnai dengan tradisi yang kaya makna?

Di Indonesia, Imlek dirayakan dengan cara yang unik dan berbeda dari negara lain, lho! Setiap daerah di tanah air memiliki caranya tersendiri dalam merayakan Imlek lewat pencampuran budaya Tionghoa dengan budaya lokal.

Mulai dari keseruan perang air sampai pertunjukkan wayang yang memukau, tradisi-tradisi Imlek di Indonesia punya daya tariknya tersendiri untuk ditelusuri lebih dalam. Yuk, sama-sama kita mengenal lebih dekat empat tradisi Imlek khas Indonesia, beserta cerita dan makna di baliknya!

1. Perang Air (Cian Cui)

Kemeriahan Cian Cui | Wikimedia Commons (Akd Aisyah)
info gambar

Kalau bepergian ke Selatpanjang, Riau, saat Imlek, siap-siap pakai jas hujan, ya! Melansir situs resmi Cian Cui, tradisi ini bermula sebagai bentuk meluapkan kegembiraan saat anggota keluarga berkumpul di hari-hari besar keagamaan seperti Imlek.

Sekarang, tradisi perang air dinikmati semua kalangan, dari masyarakat lokal sampai turis mancanegara. Menggunakan ragam alat seperti ember, tembakan mainan, gayung, dan lain-lain, semua orang menebar kebahagiaan dengan saling siram. Wah, unik sekali, ya!

Baca juga: Merah di Balik Imlek: Simbol Keberuntungan, Harapan, dan Tradisi yang Abadi

2. Tradisi Ketuk Pintu

Semarak Imlek | Wikimedia Commons (Rudywk)
info gambar

Tradisi ketuk pintu turut memeriahkan suasana Imlek di Kawasan Pecinan, Semarang. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk permohonan doa restu agar perayaan Imlek berjalan lancar sekaligus selametan atau silaturahmi dengan masyarakat.

Ketuk pintu dilaksanakan dengan sejumlah barongsai dan kumpulan masyarakat lintas agama yang berjalan mengitari sembilan kelenteng di kawasan Pecinan. Keunikan tradisi ini tak hanya sekadar menarik pengunjung, tetapi juga menunjukkan tingginya toleransi di kota Semarang.

3. Wayang Potehi

Wayang Potehi | Wikimedia Commons (Cun Cun)
info gambar

Siapa sangka kalau pertunjukkan wayang juga menjadi salah satu hiburan utama Hari Raya Imlek? Hadirnya wayang potehi di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Mengutip Indonesia Kaya, wayang potehi di bawa oleh Imigran asal Tiongkok sekitar abad ke-16. dan menyebar di pulau Jawa.

Wayang potehi menjadi sarana hiburan sekaligus ritual, dan dibawakan baik dalam maupun luar kelenteng. Lakon yang dipentaskan berasal dari legenda atau mitologi Tiongkok, atau cerita populer seperti Sung Go Kong (Kera Sakti). 

Baca juga: Mengapa Imlek Identik dengan Hujan? Memahami Makna Budaya dan Alasan Ilmiahnya

4. Mandi Sumur 7 Lubang

Ilustrasi mandi sumur | Pexels (Ngeow Shen Sin)
info gambar

Di Vihara Gayatri, Kota Depok, Jawa Barat, Imlek turut dirayakan dengan cara yang berbeda. Selain memanjatkan doa, masyarakat Tionghoa merayakan Imlek dengan mandi bersama di sumur tujuh lubang di rumah ibadah yang didirikan pada tahun 1982 tersebut.

Tiap lubang sumur memiliki khasiat dan fungsinya masing-masing. Dipercaya ketujuh sumur tersebut memiliki kekuatan mendatangkan rezeki, jodoh, sampai membantu masalah kesehatan. Menarik sekali, ya, Kawan GNFI!

Dengan demikian, hadirnya Imlek di Indonesia tak lagi sekadar perayaan, tapi juga cerminan budaya tanah air yang begitu kaya. Keempat tradisi unik di atas juga menunjukkan bahwa budaya terus berkembang dan saling melebur.

Tak hanya itu, kita juga dapat belajar memahami perbedaan, menjaga keberagaman, dan terus belajar akan indahnya negeri kita. Mari kita sama-sama sambut hari raya Imlek dengan kebahagiaan di hati kita, ya, Kawan GNFI!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.