bukan sawit inilah buah andalan masyarakat di lahan basah sulawesi untuk minyak nabati - News | Good News From Indonesia 2025

Bukan Sawit, Inilah Buah Andalan Masyarakat di Lahan Basah Sulawesi untuk Minyak Nabati

Bukan Sawit, Inilah Buah Andalan Masyarakat di Lahan Basah Sulawesi untuk Minyak Nabati
images info

Buah siur, yang memiliki nama ilmiah Xanthophyllum lancealatum (Miq.) J.J. Sm., adalah salah satu kekayaan alam dari ekosistem lahan basah di Sungai Musi, Sumatera Selatan. 

Pohon ini tumbuh subur di lanskap rawa-rawa dan daerah yang tergenang air musiman, tidak hanya berfungsi sebagai bagian penting dari ekosistem lokal tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang berharga bagi masyarakat setempat.

Apa Itu Buah Siur?

Pohon siur dikenal dengan ciri khasnya yang unik. Batangnya kasar dengan percabangan kokoh, sementara daunnya meruncing ke arah pangkal. Buah siur berbentuk bulat lonjong dengan diameter sekitar 2-3 cm.

Ketika matang, warna buah berubah dari hijau menjadi kuning, menandakan kesiapannya untuk dipanen.

Pohon ini juga memiliki toleransi tinggi terhadap banjir dan mampu bertahan di ekosistem rawa-rawa, menjadikannya bagian penting dari vegetasi lahan basah (Moungsrimuangdee et al., 2020).

Manfaat Buah Siur untuk Minyak Nabati

Buah siur telah dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar Sungai Musi sebagai sumber minyak nabati sejak lama, jauh sebelum hadirnya perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan. 

Minyak dari buah siur memiliki aroma wangi yang menyegarkan dan kualitas yang tidak kalah dengan minyak zaitun. Biasanya, minyak ini digunakan untuk menggoreng ikan atau menumis sayuran, yang menghasilkan rasa lebih lezat pada masakan.

Selain itu, minyak siur juga dianggap lebih ramah lingkungan karena diproduksi secara tradisional tanpa bahan kimia.

Baca juga 3 Jenis Buah Langka, yang Namanya Lebih Dikenal sebagai Nama Daerah di Jakarta

Proses Pembuatan Minyak Siur

Untuk menghasilkan minyak dari buah siur, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

  1. Pemilihan Buah Matang: Buah siur yang siap diolah biasanya berwarna kuning dan telah jatuh ke tanah atau air.
  2. Perebusan dan Pengeringan: Buah direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran, lalu dikeringkan hingga kulitnya terkelupas.
  3. Pengambilan Biji: Setelah kulit terkelupas, biji yang tersisa kemudian diperas menggunakan alat tradisional yang terbuat dari kayu.
  4. Ekstraksi Minyak: Proses pemerasan menghasilkan minyak nabati dengan kapasitas sekitar 100-150 ml per kilogram buah siur.

Ancaman terhadap Pohon Siur

Meskipun memiliki potensi besar, pohon siur menghadapi ancaman serius akibat deforestasi dan ekspansi perkebunan kelapa sawit.

Menurut Syafri (2025), sekitar 1,1 juta hektar rawa gambut di Sumatera Selatan telah diubah menjadi perkebunan sawit dan hutan tanaman industri.

Perubahan fungsi lahan ini tidak hanya mengurangi habitat alami pohon siur tetapi juga mengancam keberlanjutan ekosistem lahan basah secara keseluruhan.

Penurunan populasi pohon siur juga berdampak pada kearifan lokal yang mulai ditinggalkan. Minyak kelapa sawit yang lebih praktis dan mudah diakses telah menggantikan minyak siur dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Hal ini menimbulkan tantangan untuk melestarikan pengetahuan tradisional dan memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.

Baca juga Potensi dan Manfaat Buah Sukun yang Sudah Diketahui Bangsa Eropa Sejak Lama

Referensi

  • Moungsrimuangdee, P., & Nawajongpan, P. (2020). Ecological Adaptation of Wetland Vegetation. International Journal of Ecology.
  • Syafri, A. (2025). "Perubahan Fungsi Lahan Basah di Sumatera Selatan." Hutan Kita Institute (HaKI).
  • Baird, I. G. (2007). "Dietary Habits of Fishes in Flooded Forests." Journal of Fish Ecology.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.