Kawan GNFI, apakah kalian sudah familiar dengan istilah fast fashion?
Fast fashion, sebuah fenomena yang sedang berkembang pesat di industri mode menawarkan pakaian dengan desain terkini dalam waktu yang sangat cepat dan dengan harga yang terjangkau.
Tren ini sangat populer di kalangan konsumen global yang ingin selalu mengikuti mode terbaru tanpa menguras kantong mereka. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan pakaian cepat ini, industri fast fashion semakin mendominasi pasar mode dunia, termasuk Indonesia.
Namun, meskipun tampak menguntungkan dari segi konsumsi, fast fashion membawa dampak yang sangat besar bagi lingkungan dan kondisi sosial pekerja yang sering kali diabaikan oleh banyak pihak.
Dampak Lingkungan
Salah satu dampak terbesar dari fast fashion adalah kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh proses produksi yang sangat cepat. Untuk memenuhi permintaan pakaian dalam waktu singkat, industri fast fashion mengandalkan produksi massal menggunakan bahan-bahan yang murah dan berkualitas rendah.
Salah satu bahan yang sering digunakan adalah poliester, sebuah bahan sintetis yang tidak dapat terurai secara alami. Penggunaan poliester menyebabkan polusi mikroplastik yang mencemari laut dan sungai, berdampak pada ekosistem perairan serta hewan yang hidup di dalamnya.
Kampanye Sustainability: Upaya Mengurangi Dampak Fast Fashion
Pada tahun 2017, sebuah studi memperkirakan bahwa sekitar 35 persen dari mikroplastik di lautan berasal dari pakaian sintetis yang dibuang setelah dipakai.
Selain itu, pewarna tekstil yang murah juga menjadi salah satu penyebab utama pencemaran air. Banyak pabrik tekstil di negara-negara berkembang menggunakan bahan kimia berbahaya untuk mewarnai kain dengan harga yang sangat murah.
Pewarna ini sering kali dibuang begitu saja ke sungai atau laut tanpa melalui proses pengolahan yang tepat. Hal ini menyebabkan pencemaran air yang serius dan berbahaya bagi kehidupan akuatik dan manusia yang mengonsumsi air tersebut.
Proses produksi yang sangat cepat ini juga mengandalkan penggunaan energi yang sangat tinggi. Produksi pakaian dalam jumlah besar memerlukan sumber daya alam yang sangat banyak, seperti air dan energi yang berdampak buruk bagi lingkungan. Sebagai contoh, untuk menghasilkan selembar kaos kapas, dibutuhkan hingga 2.700 liter air yang setara dengan kebutuhan air minum seseorang selama dua setengah tahun.
Bayangkan berapa banyak air yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh pakaian yang diproduksi oleh industri fast fashion setiap tahun.
Dampak Sosial
Selain dampak lingkungan, fast fashion juga membawa masalah sosial yang serius terutama terkait dengan kondisi kerja di pabrik-pabrik tekstil di negara-negara berkembang.
Banyak pekerja di sektor ini khususnya di Asia Tenggara, bekerja dalam kondisi yang tidak aman dengan upah yang sangat rendah dan jam kerja yang sangat panjang.
Sustainable Fashion atau Fast Fashion, Apa Benefitnya?
Dengan kata lain, perusahaan-perusahaan fast fashion sering kali tidak memperhatikan kesejahteraan pekerjanya dan lebih fokus pada keuntungan finansial yang dapat mereka raih.
Solusi dan Alternatif
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh Kawan GNFI untuk mengurangi dampak negatif dari fast fashion?
Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mendukung industri mode yang lebih berkelanjutan dan etis. Pertama, Kawan GNFI bisa memilih untuk membeli pakaian yang lebih tahan lama dan berkualitas tinggi.
Pakaian yang tahan lama tidak hanya akan bertahan lebih lama, tetapi juga mengurangi frekuensi pembelian yang secara otomatis mengurangi permintaan akan produksi pakaian baru.
Selain itu, penting untuk mendaur ulang atau menyumbangkan pakaian yang sudah tidak lagi digunakan. Daripada membuang pakaian, Kawan bisa menyumbangkannya ke lembaga amal atau mendaur ulangnya menjadi barang lain yang berguna. Ini akan membantu mengurangi jumlah sampah tekstil yang menjadi masalah besar di dunia saat ini.
Selanjutnya, dukungan terhadap merek yang menerapkan keberlanjutan dan produksi etis sangat penting. Banyak merek mode kini mulai berfokus pada keberlanjutan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan, mengurangi limbah, dan memastikan pekerjanya mendapat upah yang adil serta bekerja dalam kondisi yang aman.
Dengan membeli produk dari merek yang peduli terhadap isu lingkungan dan sosial, Kawan GNFI turut berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif dalam industri mode.
Fast fashion memang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen, namun dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan sosial tidak dapat diabaikan begitu saja.
Kawan GNFI sebagai konsumen memiliki peran penting dalam mengurangi dampak negatif dari industri ini dengan membuat pilihan yang lebih bertanggung jawab. Memilih pakaian yang lebih berkelanjutan, mendukung merek yang menerapkan prinsip etis, serta mengurangi konsumsi pakaian sekali pakai adalah langkah-langkah yang dapat Kawan GNFI ambil untuk menciptakan perubahan.
Kawan GNFI, sudah siapkah Kawan untuk berbelanja lebih bijak dan mendukung mode yang lebih ramah lingkungan? Ayo, mulai sekarang, kita bisa bersama-sama membuat perubahan kecil yang berdampak besar untuk bumi dan sesama!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News