braga simbol kehidupan kota bandung yang tak pernah padam - News | Good News From Indonesia 2025

Braga, Simbol Kehidupan Kota Bandung yang Tak Pernah Padam

Braga, Simbol Kehidupan Kota Bandung yang Tak Pernah Padam
images info

Braga menjadi salah satu simbol kehidupan Kota Bandung. Kawasan ini menjadi destinasi yang benar-benar menggambarkan Kota Bandung sebagai “Kota Kembang”, di mana keindahan dan kemajemukannya seolah-olah menyihir para pendatang untuk mengamini ungkapan bahwa Kota Bandung adalah kota impian banyak orang.

Bagaimana tidak, kawasan ini selalu memiliki daya tariknya tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun internasional.

Sejak dahulu kala, Braga memang sudah menjadi pusat perbelanjaan bagi para elite kolonial. Namun seiring berkembangnya zaman, Braga banyak mengalami transformasi yang akhirnya mengubah Braga menjadi kawasan hiburan yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

Selain karena faktor hiburan, Braga juga memiliki keunggulan dari segi geografis, di mana kawasan ini terletak di pusat Kota Bandung.

Asal Usul Nama Braga

Penamaan Braga hingga kini masih menjadi perdebatan, karena belum ada kepastian mengenai filosofi nama tersebut. Beberapa teori menyebutkan bahwa nama “braga” berasal dari Theotila Braga, seorang penulis drama (1834–1924). Selain itu, ada yang mengaitkan dengan kata “bragi”, dewa puisi dalam mitologi Jerman, atau dari bahasa Sunda “ngabaraga”, yang berarti berjalan di tepi sungai, mengingat lokasi Braga yang dekat dengan Sungai Cikapundung.

Sejarah Jalan Braga

Pada masa kolonial, Braga merupakan jalan berlumpur yang digunakan oleh pedati sebagai jalur penghubung antara Jalan Raya Pos (sekarang Jalan Asia Afrika) dan gudang kopi milik Andreas de Wilde. Jalan ini juga dikenal dengan sebutan karrenweg atau pedatiweg, yang berarti jalan untuk pedati. Seiring berkembangnya Kota Bandung pada abad ke-19, Jalan Braga mulai berkembang dan menjadi pusat perbelanjaan bagi warga Eropa, khususnya para pengusaha perkebunan teh atau preangerplanters.

Mengutip dari Kompas.com, dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (1984), Haryoto Kunto menulis kawasan Jalan Braga menjadi pusat perbelanjaan ternama bagi orang-orang kaya. Hal tersebut membuat kawasan Braga dijuluki De meest Eropeesche winkelstraat van Indie atau komplek pertokoan Eropa paling terkemuka di Hindia Belanda.

Sejarah Braga juga terkait dengan peristiwa tanam paksa yang berlangsung antara tahun 1831 hingga 1870, yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada saat itu, kondisi keuangan pemerintah sedang mengalami penurunan setelah Perang Diponegoro (1825-1830). Kopi menjadi komoditas utama pada masa tersebut.

Braga Bandung, Pusat Perbelanjaan Sejak Masa Kolonial Belanda

Maka Kawan GNFI tidak perlu terkejut apabila melihat coffee shop yang tersebar di sepanjang Jalan Braga, sebab selain tempat hiburan, hal tersebut juga memiliki keterikatan dengan catatan sejarah kawasan Braga itu sendiri.

Kawasan Braga Saat Ini

Braga hari ini menjadi salah satu destinasi wisata pilihan utama bagi para wisatawan lokal maupun internasional yang mengunjungi Kota Bandung. Bukan tanpa alasan, faktor hiburan, seni, dan sejarahnya yang kental menjadi magnet tersendiri bagi para pendatang.

Toko Pertama di Braga

Braga adalah salah satu tempat hiburan, meski demikian, ternyata toko yang pertama kali hadir adalah toko senjata api yang didirikan oleh C.A. Hellerman pada tahun 1894. Selain menjual senjata api, toko tersebut juga menjajakkan sepeda dan kereta kuda.

Jalan Culik

Meski Braga sering memberi kesan romantis pada para pengunjungnya, ternyata tempat ini juga sempat menjadi jalan yang dihindari oleh para masyarakat di zaman dahulu. Minimnya penerangan dan keramaian, ternyata menjadi celah untuk para penjahat melakukan aksinya, seperti penculikan, perampokkan, hingga aksi-aksi jahat lainnya. Hal tersebut berdampak pada labeling masyarakat sehingga menyebut Braga dengan sebutan Jalan Culik.

Namun walau sempat memiliki catatan sejarah yang kelam, Kawan GNFI tidak perlu merasa risau, sebab seiring berkembangnya zaman, kolaborasi antara pemangku kebijakan dan masyarakat telah mengubah Braga menjadi kawasan yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.

Musisi Trotoar, Pemusik Jalanan Bandung yang Bikin Braga Tambah Semarak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.