Gurita dikenal dengan kemampuan luar biasa dalam menggerakkan delapan lengannya dengan fleksibilitas tinggi, sehingga memungkinkan mereka untuk membengkok, memutar, dan melengkung dengan hampir tak terbatas.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Nature Communications oleh Cassady S. Olson, Natalie Grace Schulz, dan Clifton W. Ragsdale mengungkap bahwa sistem saraf yang mengontrol pergerakan lengan gurita memiliki segmentasi sehingga memberikan kontrol presisi pada setiap lengan dan ratusan pengisapnya.
Struktur Saraf Lengan Gurita
Setiap lengan gurita memiliki sistem saraf yang kaya, dengan jumlah neuron di delapan lengan melebihi jumlah neuron di otaknya sendiri. Neuron-neuron ini terkonsentrasi dalam axial nerve cord (ANC) besar yang membentang sepanjang lengan.
Penelitian ini menemukan bahwa ANC tersusun dalam segmen-segmen yang membentuk kolom tubuh neuron. Segmen-segmen ini dipisahkan oleh celah yang disebut septa, di mana saraf dan pembuluh darah keluar menuju otot-otot terdekat.
Nervus dari beberapa segmen terhubung ke berbagai area otot, menunjukkan bahwa segmen-segmen ini bekerja bersama untuk mengontrol pergerakan.
Punya pengisap yang kompleks
Saraf yang menghubungkan pengisap juga keluar dari ANC melalui septa ini, secara sistematis terhubung ke tepi luar setiap pengisap. Hal ini menunjukkan bahwa sistem saraf membentuk peta spasial atau topografis dari setiap pengisap.
Gurita dapat menggerakkan dan mengubah bentuk pengisapnya secara mandiri. Pengisap ini juga dipenuhi dengan reseptor sensorik yang memungkinkan gurita untuk merasakan dan mencium apa yang mereka sentuh, seperti menggabungkan fungsi tangan dengan lidah dan hidung.
Para peneliti percaya bahwa "suckerotopy", sebutan untuk peta ini, memfasilitasi kemampuan sensorimotor yang kompleks ini.
Baca juga Bernama Ikan Dart Ungu, Ilmuwan Temukan Spesies Baru di Perairan Sulawesi
Membuka evolusi sistem saraf
Penemuan segmentasi saraf ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana gurita mengontrol pergerakan lengannya yang kompleks.
Dengan memahami bahwa ANC tersegmentasi, kita dapat lebih memahami mekanisme kontrol motorik yang memungkinkan fleksibilitas dan ketangkasan luar biasa pada lengan gurita.
Penelitian ini juga membuka peluang untuk studi lebih lanjut tentang evolusi sistem saraf pada cephalopoda dan bagaimana struktur saraf yang tersegmentasi ini berkembang untuk mendukung fungsi motorik yang kompleks.
Baca juga Ikan Labrid di Kepulauan Solor, Biota Unik yang ‘Bersinar’ saat Musim Kawin
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News