Indonesia terus menunjukkan daya tariknya sebagai salah satu destinasi wisata utama di dunia.
Hal ini terlihat dari performa sektor pariwisata yang semakin melejit, dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 20,17% sepanjang Januari-November 2024.
Kenaikan ini menjadi salah satu yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, menandai keberhasilan Indonesia dalam mempromosikan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Jadi Destinasi Wisata Terbaik di Asia, Pulau Sumba Terkenal dengan Apa?
Pertumbuhan Wisatawan Mancanegara yang Signifikan
Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada November 2024, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,09 juta. Secara total, sepanjang Januari hingga November, Indonesia mencatatkan 12,66 juta kunjungan wisman, melampaui angka di tahun sebelumnya yang berada di 11,68 juta kunjungan.
Kemenpar sendiri membagi target capaian tahun 2024 menjadi dua skenario, yakni target bawah sebesar 10,41 juta kunjungan dan target atas sebesar 14,3 juta kunjungan.
Dengan performa kuat pada akhir tahun, terutama selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), target tersebut diperkirakan dapat tercapai dengan hasil optimal.
Tidak hanya wisman, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) juga mencatat pertumbuhan yang luar biasa.
Hingga November 2024, jumlah perjalanan wisnus mencapai 920 juta, meningkat 22,81% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat Indonesia untuk menjelajahi keindahan negaranya sendiri.
Indonesia Bidik Target Kunjungan Wisman 2025 16 Juta Orang, Apa yang Disiapkan?
Strategi Pemasaran Pariwisata yang Terfokus
Keberhasilan lonjakan kunjungan wisatawan ke Indonesia tidak lepas dari strategi pemasaran yang dijalankan.
Salah satu langkah penting adalah partisipasi dalam ajang internasional seperti World Travel Market (WTM) London, yang merupakan bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, serta kegiatan pemasaran di Kanada, Australia, Tiongkok, Malaysia, dan Singapura.
Program pemasaran digital melalui kampanye Wonderful Indonesia juga dimaksimalkan untuk memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi unggulan. Selain itu, strategi pemasaran cross-border tourism di wilayah perbatasan seperti Batam dan Bintan turut menjadi daya tarik bagi wisatawan negara tetangga.
Tidak hanya fokus pada wisatawan mancanegara, Kemenpar juga menggencarkan promosi wisata nusantara melalui kerja sama dengan mitra co-branding, pemerintah daerah, serta penyelenggaraan program seperti Di Indonesia Aja Travel Fair dan paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara).
Upaya ini menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan wisatawan domestik maupun internasional secara signifikan.
Terkesima dengan Pendar Jernihnya Air di Kali Biru Genyem Papua
Fokus pada Tren Pariwisata 2025
Menatap 2025, Kemenpar berencana untuk memaksimalkan program pemasaran yang mengikuti tren wisata baru.
Tren seperti wisata ke destinasi belum populer (off-the-beaten-track), wisata pengalaman (experiential tourism), minat khusus seperti gastronomy dan luxury tourism, akan menjadi fokus utama.
Program pemasaran desa wisata seperti Beti Dewi dan Senandung Dewi juga akan terus digencarkan untuk memperkenalkan keunikan budaya lokal.
Kinerja positif sektor pariwisata Indonesia membuktikan bahwa negeri ini semakin dilirik sebagai destinasi utama bagi wisatawan dunia.
Melalui beragam strategi pemasaran, dukungan infrastruktur, dan fokus pada keberlanjutan, Indonesia tidak hanya mampu menarik lebih banyak wisatawan tetapi juga memastikan pengalaman yang berkualitas.
Citra Indonesia sebagai destinasi wisata yang kaya akan keindahan alam, budaya, dan keramahtamahan akan terus diperkuat di tahun-tahun mendatang.
Momentum Kebangkitan Pariwisata Indonesia, Capaian Gemilang 2024 hingga Tren Baru di 2025
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
