Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran global terhadap perubahan iklim, konsep pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs semakin menjadi perhatian utama di berbagai negara, termasuk Indonesia. Green jobs tidak hanya membantu melestarikan lingkungan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang menjanjikan di masa depan.
Di Indonesia, konsep ini telah menjadi salah satu pilar dalam menghadapi tantangan krisis iklim, terutama dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca dan kebutuhan akan transisi menuju ekonomi hijau.
Green Jobs sebagai Solusi Ekonomi dan Lingkungan
Kawan GNFI, saat ini Indonesia menghadapi tantangan besar terkait perubahan iklim. Peningkatan emisi gas rumah kaca, penggundulan hutan, dan aktivitas industri yang tidak ramah lingkungan menjadi penyebab utama fenomena ini. Indonesia bahkan menjadi kontributor emisi gas rumah kaca terbesar ke-10 di dunia pada tahun 2021.
Menurut Kemnaker, Jika tren ini tidak berubah, dampak negatif terhadap lingkungan dan kesejahteraan manusia akan semakin parah. Oleh sebab itu, Indonesia menjadikan ekonomi hijau sebagai salah satu langkah utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mewujudkan visi Indonesia 2045.
Universitas Bakrie menjelaskan bahwa green jobs, atau pekerjaan ramah lingkungan, muncul sebagai solusi dalam menghadapi tantangan ini. Tidak hanya berfokus pada perlindungan lingkungan, green jobs juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut International Labour Organization (ILO), green jobs mencakup berbagai pekerjaan yang bertujuan untuk melindungi ekosistem, meningkatkan efisiensi energi, meminimalisir limbah, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim.
Peluang Green Jobs di Indonesia
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, dan biomassa. Potensi ini sangat besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan di sektor energi terbarukan, dari pembangunan hingga pemeliharaan sistem energi yang ramah lingkungan.
Diwartakan oleh Kemnaker, sektor ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Selain energi terbarukan, sektor pertanian, kehutanan, dan pariwisata juga menawarkan peluang besar dalam green jobs. Pertanian organik, pengelolaan hutan lestari, dan pariwisata berkelanjutan tidak hanya menciptakan pekerjaan baru, tetapi juga membantu melestarikan keanekaragaman hayati.
Namun, untuk memaksimalkan peluang ini, Indonesia perlu memastikan bahwa pekerja memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja ramah lingkungan.
Peran TVET dalam Mempersiapkan Tenaga Kerja Green Jobs
Kemnaker manyatakan bahwa salah satu tantangan utama dalam pengembangan green jobs di Indonesia adalah kurangnya kesiapan pendidikan vokasional dan teknikal (TVET) dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap untuk pekerjaan hijau. Kurikulum di banyak lembaga TVET saat ini masih berfokus pada keterampilan konvensional yang tidak selalu sesuai dengan tuntutan pasar kerja hijau.
Untuk mengatasi hal ini, perlu ada peningkatan investasi dalam infrastruktur pendidikan, teknologi, dan pelatihan yang relevan dengan green jobs.
Misalnya, di sektor energi terbarukan, lembaga-lembaga pendidikan harus memperkenalkan pelatihan teknis tentang instalasi dan pemeliharaan sistem tenaga surya atau angin. Dengan adanya pelatihan yang tepat, tenaga kerja Indonesia dapat siap menghadapi tantangan perubahan iklim dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hijau.
Contoh Pekerjaan Green Jobs
Dilansir dari Universitas Bakrie, ada berbagai macam pekerjaan yang termasuk dalam kategori green jobs, beberapa di antaranya adalah:
1. Ecopreneur
Ecopreneur adalah pengusaha yang menjalankan bisnis dengan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ecopreneur menjalankan usaha dengan prinsip keberlanjutan, misalnya dengan memproduksi produk ramah lingkungan atau menyediakan jasa yang mendukung pelestarian alam.
Kawan GNFI, ecopreneur ini dapat mencakup berbagai bidang seperti eco-tourism, eco-education, hingga eco-digital yang memanfaatkan teknologi untuk melestarikan lingkungan.
2. Energy startup
Startup yang bergerak di bidang energi terbarukan memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Perusahaan-perusahaan ini berfokus pada pengembangan teknologi energi bersih, seperti tenaga surya atau angin, yang membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Dengan semakin berkembangnya teknologi energi terbarukan, lapangan kerja di sektor ini diperkirakan akan terus meningkat.
3. Konsultan energi
Konsultan energi memainkan peran penting dalam membantu perusahaan dan industri untuk mengelola sumber daya energi secara lebih efisien. Konsultan ini memberikan saran tentang bagaimana memaksimalkan penggunaan energi terbarukan, mengurangi limbah, dan menerapkan strategi ramah lingkungan dalam operasional perusahaan.
Pentingnya Kolaborasi dalam Pengembangan Green Jobs
Untuk memaksimalkan potensi green jobs, kolaborasi antara berbagai pihak sangat diperlukan. Pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga internasional harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan pekerjaan ramah lingkungan.
Menurut Kemnaker, proyek Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED), yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Jerman, telah menjadi salah satu inisiatif yang mendukung pengembangan pekerjaan ramah lingkungan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan dan pengelolaan limbah.
Peran Public Employment Services (PES) juga sangat penting dalam mempromosikan green jobs di Indonesia. PES dapat membantu menyediakan informasi karier tentang green jobs, mengembangkan program pelatihan, serta mendukung transisi pekerja dari sektor konvensional ke sektor ramah lingkungan.
Dengan optimalisasi peran PES, diharapkan sektor ketenagakerjaan Indonesia dapat berkontribusi nyata pada upaya transformasi hijau dan penanganan krisis iklim.
Green jobs membuka peluang bagi Indonesia untuk tidak hanya menghadapi tantangan perubahan iklim, tetapi juga menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia di sektor energi terbarukan, pertanian organik, hingga ekopreneurship, masa depan ekonomi hijau semakin cerah.
Namun, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri untuk bekerja sama dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi tuntutan green jobs melalui pendidikan vokasi yang relevan dan berkualitas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News