Yozua Makes adalah pebisnis yang sudah memiliki nama di dunia properti Indonesia. Bersama istrinya Dewi Makes, ia mendirikan grup perhotelan Plataran yang mengedepankan gaya ke-Indonesia-an yang kental.
Mengutip laman resmi Plataran, Yozua dan Dewi mendirikan Plataran pada 2009 kala keduanya mengubah vila pribadi di Canggu, Bali, menjadi vila boutique yang diberi label "An Exotic Labyrinth of Balinese Luxury" atau "Labirin Eksotis Kemewahan Bali”.
Yozua sendiri memiliki latar belakang menarik. Ia tidak kuliah di jurusan kepariwisataan, melainkan ilmu hukum di Universitas Indonesia (UI). Ia pun memegang predikat pengacara keuangan dan juga dosen di Fakultas Hukum UI dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Yozua memegang sikap disiplin dan idealisme yang kuat terhadap kepribadiannya sehingga hal itu berdampak pada usaha bisnisnya yang berkembang. Sejak berdiri 16 tahun lalu, Plataran pun sudah menyajikan lini bisnis pariwisata beragam mulai dari restoran, hotel, hingga kapal pesiar. Lompatan Plataran begitu cepat dan konsisten yang membuat mereka mendapat sejumlah penghargaan serta perhatian pemerintah. Lantas, bagaimana awal mula kesuksesan itu terbentuk?
Cinta Indonesia
Terjun ke dunia bisnis pariwisata selain modal tentu seseorang butuh pengalaman. Jika tidak memiliki pengalaman, ilmu pengetahuan dari bangku pendidikan bisa menjadi bekal agar bisnis bisa berkembang dan berkelanjutan.
Namun, Yozua mengaku tidak memiliki pengalaman dan bakat saat petualangan menjejaki bisnis kepariwisataan. Ia dan istrinya sehari-harinya adalah pendidik yang jauh dari dunia tersebut. Meski tidak bermodalkan poin-poin penting untuk menapaki bisnis pariwisata, Yozua dan istrinya tetap jalan terus karena berlandaskan rasa cinta yang besar terhadap Indonesia.
“Kenapa kita bikin Plataran, “pariwisata”, karena kecintaan kita pada Indonesia. Kenapa kita cinta pada Indonesia? Kita percaya bahwa setiap manusia ditakdirkan untuk lahir di suatu tempat, pasti ada penugasan dari Yang Maha Kuasa. Nah, penugasan yang kita rasakan di Indonesia adalah menjaga generasi muda untuk mengetahui identitas diri itu adanya di mana, di budaya,” ucap Yozua kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Yozua percaya, Plataran tidak hanya berpatokan kepada bisnis semata. Maka dari itu, nuansa ke-Indonesia-an turut ditawarkan dari tiap-tiap lini bisnis mereka. Hutan Kota Plataran misalnya, yang menghadirkan tempat makan yang menyelipkan unsur-unsur Indonesia di dalamnya.
“Jadi kita bukan saja menciptakan bisnis, yang terpenting adalah your purpose of life,” ujar Yozua.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News