jembatan lama kediri saksi bisu sejarah pertumbuhan kota kediri - News | Good News From Indonesia 2025

Jembatan Lama Kediri, Saksi Bisu Sejarah Pertumbuhan Kota Kediri

Jembatan Lama Kediri, Saksi Bisu Sejarah Pertumbuhan Kota Kediri
images info

Saat berkunjung ke Kota Kediri, Kawan akan menemui sebuah jembatan besi tua yang terlihat kokoh namun ditutup dan tidak dilewati oleh kendaraan. Jembatan itulah yang kerap disebut dengan nama "Jembatan Lama" oleh masyarakat Kediri. Memang selama apa jembatan ini?

Jembatan Lama, yang memiliki nama asli Brug Over den Brantas te Kediri, adalah salah satu ikon bersejarah di Pulau Jawa. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1869, jembatan besi tua ini melintasi Sungai Brantas, menghubungkan dua kecamatan di Kota Kediri: Kecamatan Kota dan Kecamatan Mojoroto.

Panjang sekitar 160 meter dan lebar 5,8 meter, Jembatan Lama menjadi saksi perjalanan waktu sekaligus penghubung penting di masa lalu dan kini.

Dibangun untuk Memulihkan Perekonomian

Jembatan ini dibangun sebagai upaya Pemerintah Belanda, yaitu VOC untuk memulihkan perekonomian negara, pasca-kekalahan mereka dalam perang Jawa pada tahun 1830. Untuk itu, dibentuklah wilayah residen-residen di Jawa sebagai bentuk ekspansi, salah satu residen yang dibentuk adalah di Kediri.

Kediri dipilih karena potensinya yang besar. Wilayah ini tidak hanya dikenal dengan tanahnya yang subur, tetapi juga pernah menjadi pusat dari salah satu kerajaan terbesar. Namun, Sungai Brantas yang membelah Kediri menjadi tantangan tersendiri.

Oleh karena itu, Pemerintah Belanda memutuskan membangun sebuah jembatan penghubung yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan mendukung aktivitas di wilayah ini. 

Jembatan Jongbiru Kediri Diresmikan, Intip Sejarahnya

Jembatan Besi Pertama di Pulau Jawa

Jembatan Lama adalah jembatan berstruktur besi pertama yang dibangun di Pulau Jawa. Jembatan ini dirancang oleh insinyur kelahiran Belanda, Sytze Westerbaan Muurling, dengan desain yang sangat canggih untuk masa itu. Uniknya, jembatan ini awalnya akan dibuat dari bahan baku beton.

Pada tahun 1859, pembangunan Jembatan Lama dimulai dengan pemasangan pondasi di sisi barat. Awalnya, jembatan ini dirancang menggunakan bahan utama berupa batu atau beton. Namun, derasnya arus Sungai Brantas menjadi tantangan besar saat penanaman paku bumi, menghambat proses konstruksi.

Kesulitan ini membuat biaya pembangunan melonjak drastis, hingga akhirnya proyek terpaksa dihentikan pada tahun 1862. Impian menghadirkan jembatan kokoh berbahan beton pun harus kandas di tengah jalan.

Jembatan Lama sebelum tahun 1922
info gambar

Insinyur Sytze Muurling membawa terobosan dengan desain revolusioner yang mengganti paku bumi dengan sekrup raksasa yang ditanam di dasar Sungai Brantas. Berkat inovasi ini, Jembatan Lama menjadi jembatan besi pertama di Jawa dan salah satu karya monumental pada masanya. Jembatan ikonik ini resmi beroperasi pada 18 Maret 1869.

Jejak sejarah pembangunannya masih tercatat dalam buku Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek, yang kini tersimpan di Belanda.

Beberapa Kali Mengalami Kerusakan 

Di masa lalu, Jembatan Lama menjadi jalur vital yang menghubungkan wilayah barat dan timur Kota Kediri. Jembatan ini berperan penting dalam mempermudah sekaligus menjadi pendukung utama aktivitas perdagangan. Kehadirannya tak hanya menguntungkan para pedagang, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kediri dan sekitarnya.

Sepanjang itulah, Jembatan Lama Kota Kediri telah mengalami beberapa kali kerusakan. Karena usianya yang sudah mencapai lebih dari 150 tahun, jembatan ini rentan terhadap kerusakan akibat usia dan kondisi fisiknya yang mulai memudar.

Akibat usia yang sudah tua, beberapa bagian struktur jembatan mulai mengalami kerusakan, seperti keretakan pada balok besi. Bahkan, pernah beberapa kali jembatan ini mengalami kebakaran, walau tidak sepenuhnya membakar jembatan. 

Jembatan Lama ditutup untuk kendaraan
info gambar

Penggunaan jembatan juga dibatasi. Jembatan ini hanya boleh digunakan oleh pejalan kaki, sepeda motor dan sepeda. Sedangkan mobil boleh lewat, tapi hanya pada jam tertentu. Namun, semenjak berdiri jembatan baru di sebelahnya, Jembatan Brawijaya, pada tahun 2019, Jembatan Lama benar-benar ditutup dan tidak boleh dilewati, kecuali oleh pejalan kaki dan pesepeda.

Fungsi utamanya sebagai penghubung utama sepenuhnya telah diambil alih oleh Jembatan Brawijaya.

Menjadi Cagar Budaya

Sebagai jembatan yang sudah berusia lebih dari 150 tahun, tentunya Jembatan Lama telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang ada di Kota Kediri. Mulai dari Zaman Kolonial, Masa Pendudukan Jepang, hingga Masa Bersiap. Jembatan Lama bahkan pernah hampir dibom oleh pasukan gerilya Jenderal Sudirman saat Agresi Militer Belanda 2 pada 1949.

Ini dilakukan agar tentara Belanda tidak bisa membuntuti gerilya Sudirman ke Gunung Wilis. Aksi penghancuran ini digagalkan Belanda, dan Jembatan Lama masih berdiri hingga sekarang.

Karena usianya dan menyimpan banyak kisah sejarah, Jembatan Lama resmi ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan pada tahun 2019. Status sebagai Cagar Budaya Nasional tersebut diperkuat melalui Keputusan Mendikbudristek Nomor 58/M/2022 hingga Nomor 145/M/2022.

Penetapan ini didasarkan pada nilai sejarah yang mendalam, manfaat besar yang diberikan, serta keunikan arsitektur jembatan yang tak lekang oleh waktu.

Prasasti tentang sejarah Jembatan Lama
info gambar

Bersamaan dengan itu, pemerintah kota membuat prasasti yang berisi sejarah singkat Jembatan Lama, yang terletak di taman sisi timur jembatan. Mulai dari sejarah pembangunan Jembatan Lama hingga peresmiannya sebagai cagar budaya.

Di taman itu, Kawan bisa duduk-duduk santai sambil melihat Jembatan Lama dan Jembatan Brawijaya. Jika sedang tidak berawan, jembatan akan dihiasi latar pemandangan Gunung Klotok beserta Gunung Wilis.

Mengenal Lokomotif C1140, Ikon Baru Stasiun Kediri

Jembatan Lama bukan sekadar penghubung, tetapi juga saksi bisu perjalanan sebuah residen yang berkembang dengan perekonomian yang terus menggeliat. Sebagai bagian dari warisan berharga, sudah sepatutnya Kawan semua menunjukkan kepedulian dengan menjaga dan merawat bangunan penuh sejarah ini.

Jembatan Lama adalah simbol kehidupan dinamis yang terus melaju, membawa cerita dari masa lalu ke masa kini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.